Why

482 45 21
                                    

"Kenapa hyung memintaku menemanimu makan siang di sini?"
"Maksud mu di Choigozip?"
"Ya sekarang kan kita sedang berada di Choigozip hyung jadi menurutmu kita di mana hah?" Aku terkadang kesal dengan hyung yang bertele.
"Kau tahu Choigozip di Hong Dae ini restorang apa?"
"Barberque"
"Ya berarti aku sedang ingin makan barberque Myung" tolong beri tahu aku untuk sabar.
"Tapi kenapa mengajakku hyung?"
"Sudah telpon Na Eun?"
"Sudah" eh?
"Bagus"
"Tunggu, bagaimana hyung bisa tahu kalau aku meneleponnya bukan mengiriminya pesan?"
"Tentu saja ia mengabariku, kenapa kau bodoh sekali sudah di bilang praktek Senin-Jumat kau minta konsultasi besok, di mana otakmu Kim Myung Soo?" Damn.
"Kan aku lupa hyung"
"Ya sudah, aku sudah selesai makan, kau kan presdir, memiliki gaji yang jauh lebih besar dariku, kau yang bayar ya" lalu hyung berdiri.
"Yak! Hyung!"
"Aku masih ada kelas, anggap saja ini balasan mu untukku yang sudah mengenalkan Na Eun" ia berkata tanpa menoleh sambil melambaikan tangannya.
"Bahkan berhasil saja belum" aku berkata walau tahu hyung tidak akan mendengarnya.

"Loh, Jun Myeon hyung sudah pergi?" Jong In baru saja datang setelah memarkirkan mobil.
"Kau terlalu lama Jong In-ah, dia masih ada kelas hari ini"
"Aah"

Ya, Jong In adalah asisten pribadiku, ia juga yang menghantarkanku kemanapun, ia saudara terdekat ku yang paling ku percaya.

"Yasudah kita makan saja, sudah terlanjur di sini juga" kataku lalu membuka menu.

.

"Terima kasih Jong In-ie" kataku saat kembali turun di kantor.
"Aku yang terima kasih atas makan siangnya hyung" aku menutup pintu kembali membiarkan ia memarkirkan mobil.

Aku kembali dengan beberapa dokumen dan juga berkas yang harus ku reviu dan tanda tangani.

"Ah iya" aku memencet interkom untuk menghubungi meja Jong In.
"Ne daepyonim?"
"Kau sudah kembali rupanya"
"Sudah sekitar lima menit yang lalu, ada perlu apa daepyeonim"
"Aku lupa, besok kau harus bekerja ya" kataku pada Jong In karena aku ingin besok ia mengantarku.
"Tapi kan besok hari Sabtu hyung"
"Mengantarku ke suatu tempat bukan  ke kantor"
"Kenapa tidak menyetir sendiri?" Benar juga.
"Ah, tidak, untuk apa ada kau kalau aku harus menyetir sendiri?"
"Dasar, baiklah, tapi karena besok hari libur jangan terlalu pagi ne"
"Arasseo, mungkin sekitar jam sembilan kau bisa standby di rumahku"
"Ne, daepyonim"
"Geurom" lalu aku mematikan sambungan itu

.

Aku sudah pulang ke rumah tentunya di antar Jong In, rumahnya dengan rumahku tidak jauh, hanya beda blok. Terkadang ia ke rumahku jalan kaki, terkadang naik sepeda, pernah juga naik motor, atau membawa mobil, tapi kendaraannya hanya sampai rumahku, karena ia harus menggunakan kendaraanku saat mengantarku. Hari ini aku pulang agak larut karena pekerjaan sedikit menumpuk di pertengahan tahun untuk memeriksa laporan keuangan dan menyiapkan bukti transaksi untuj kuartal berikutnya, memang tentu bukan aku yang menyiapkan karena aku atasannya, tapi aku lebih suka mengetahui semuanya secara mendetail daripada harus terlabui oleh pegawai. Aku dengan pikiranku yang penuh langsung menuju kamar mandi lalu setelahnya masih dengan bathrobe menuju kasur untuk merebahkan diriku.

"Ah lelahnya" lalu aku tersenyum.

Astaga aku belum menanyakan jadwal besok dengan Na Eun-ssi. Aku melirik jam dinding ternyata sudah hampir pukul dua belas malam.

"Tidak mungkin juga menghubunginya bukan?"
"Tuk-tuk"
"Hyung?"
"Hmm, aku tidak akan masuk, Na Eun bilang besok ia akan sedikit telat, jadi ia tidak mulai praktek jam sembilan tapi jam sepuluh" ah tepat sekali.
"Ne, hyung, gomawo"
"Eum"

Crazy Meet You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang