Written in the Stars

224 19 6
                                    

Setelah Na Eun mengemas barangnya, mereka berdua pun beranjak ke rumah Myung Soo. Iya, karena tidak ada Jun Myeon rumah itu cukup terasa sepi karena hanya ada bibi Yoon di sana. Myung Soo lagi-lagi memohon agar Na Eun-nya mau satu kamar dengannya untuk tidur bersama dia.

"Ayolah, kau tidak bisa tidur cepat kan jika tidak ada aku di sampingmu?" Pertanyaan itu terlalu percaya diri tapi kebenaran ada di dalamnya.

Akhirnya mereka yang sudah membersihkan diri kini tidur bersebelahan di kasur itu.
"Eun"
"Hm?"
"Chagi"
"Iya kenapa?"
"Kau tahu tidak, langit malam nan gelap sekalipun akan menjadi terang jika kau ada di sini"
"Jelas-jelas di luar hujan, kalau mau menggombal itu lihat situasi dan kondisi dulu Myung, sudahlah, aku mau tidur" Na Eun memunggunginya.
"Hadap sini" Na Eun dengan malas berbalik.
"Iya-iya aku tidak memunggungimu, kenapa sih sensitif sekali?" Na Eun mencawil hidung Myung Soo yang masih diam.
"Aku tidur ya? Good night Myung"
"Good night chagi" ternyata yang di sebelahnya sudah tertidur.
"Kau benar, malam di luar memang hujan, tapi karena kau ada di sini, hati dan pikiran ku yang terang, terang akan kasihmu" ia mengecup puncak kepala wanitanya, lalu menyusul ke alam mimpi.

.

Pagi itu di Daegu sudah di sibukkan dengan mereka yang bersiap untuk pulang ke Seoul.

"Eomma, sudah siap belum?" Tanya Joo Hyun berteriak dari pintu depan kamar eommanya.
"Sebentar nak, yaampun kenapa sih buru-buru sekali, bahkan eomma pikir kita pergi hari Minggu"
"Kan acaranya hari Minggu eomma, aku ingin membantu menyiapkan pestanya juga"
"Ya tapi ini masih pukul enam pagi Bae Joo Hyun anakku sayang" jadilah perdebatan kecil itu berhenti karena Jun Myeon mendatangi Joo Hyun.

"Good morning chagi" kata Jun Myeon mengecup puncak kepala Joo Hyun.
"Good morning juga anak ayah" ia juga berjongkok untung mengecup bagian perut Joo Hyun yang masih belum terlihat berbeda.
"Morning daddy" jawab Joo Hyun dengan senyum utuh di wajahnya.
"Mommy sama baby tunggu di mobil saja ya? Nanti daddy menyusul bersama grandma" Jun Myeon mengusulkan demikian agar tidak ada lagi perdebatan.
"Baiklah dad" lalu Joo Hyun pergi.

.

Di rumah keluarga Kim di Seoul, Myung Soo terbangun di kasurnya sendiri. Tunggu, SENDIRI? Apa semalam hanya mimpi?

"Eun?" Panggilnya dengan mata yang masih tertutup tapi tidak ada jawabnya.

Apa ia sedang di toilet? Tapi tidak ada suara shower di sana.

"Eun? Jangan main-main chagi!" Suaranya meninggi dan ia bangkit dari kasurnya.

Iya, wanitanya tidak ada di kamar otu maupun kamar mandi, saat ia membuka pintu.

"Ah, kau di sini" ia langsung memeluk Na Eun-nya yang juga memang mau masuk ke kamar itu karena mendengar suara berisik Myung Soo berteriak-teriak.
"Kenapa sih? Pagi-pagi sudah teriak-teriak saja"
"Aku pikir kau hilang"
"Yang benar saja? Sudah, lepaskan aku, kau masih bau"
"Memang kau sudah mandi?"
"Sudah, bahkan sudah menyiapkan sarapan untukmu, mandilah, lalu turun kita sarapan bersama" Myung Soo mengangguk cepat lalu melesat ke kamar mandi.

Na Eun di dapur melihat masakannya dan seperti merasa ada yang kurang.

"Ah iya, aku belum membuat minum" lalu Na Eun bergerak memeriksa buah di kulkas untuk membuat jus.

Bukannya bibi Yoon tidak bangun untuk membuatkan Myung Soo dan Na Eun sarapan, tapi gadis ini yang ingin memasak untuk tunangannya, eh? Kan besok baru tunangan.

"Nona, jus nya biar saya saja yang buat, nona pasti lelah tadi sudah memasak sarapan sendiri"
"Ani, tidak apa bi, bibi duduk saja, nanti kita sarapan bersama"
"Ah, saya makan duluan aja, tidak enak nanti mengganggu tuan dan nona"
"Mana mengganggu si bi"
"Saya sudah lapar" elak bibi.
"Baiklah, bibi boleh makan duluan" bibi membawa makanan yang Na Eun masakkan untuknya ke tempat lain.

Crazy Meet You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang