Lil' Touch - 몰랐니

232 28 10
                                    

Pagi itu selesai dengan mereka yang berdamai karena Dong Min juga merasa Na Eun berhak berbahagia dengan pilihannya, tapi Dong Min minta sesuatu.

"Biar aku mengantarmu ke klinik untuk terakhir kalinya, karena aku tidak tahu kapan kita akan bertemu tanpa kecanggungan untuk dipertemuan berikutnya" permintaan halus nan sederhana itu dituruti oleh sang mantan kekasih.
"Baiklah, aku tidak masalah" akhirnya Na Eun masuk ke dalam mobil Dong Min menuju klinik.

Sesampainya di klinik, Na Eun langsung turun dan berterima kasih, dengan Dong Min yang juga langsung melajukan mobilnya meninggalkan Na Eun.

Baru beberapa langkah Na Eun memasuki klinik, di belakangnya sudah terdengar deru langkah terburu juga tangannya yang sudah di sambar sepersekian detik.

"Hei" Na Eun terlihat teduh melihat kekasihnya tapi tidak dengan kekasihnya.

Laki-laki itu menyeret paksa Na Eun-nya untuk memasuki ruang kerja wanita itu, lalu mengunci ruang itu dari dalam.

"Hei? Ada apa?" Na Eun masih tidak mengerti dengan keadaan ini.

Laki-laki itu mendadak kasar dan menghimpitnya ke tembok, menciumnya paksa tanpa memberi jeda, Na Eun kalap, saat mereka terhenti sebentar.

"PLAK!" Tamparan itu begitu nyata di wajah lelaki tampan berstatus kekasihnya, Kim Myung Soo.
"Apa-apaan kau!" Tanya Na Eun marah, bahkan matanya memanas.
"Kau yang apa-apaan! Baru di tinggal beberapa jam sudah kembali dengan si keparat itu, apa yang kau lakukan dengannya? Kalian keluar dari apartemen bersama dan ia mengantarmu, dulu aku tidak mempermasalahkannya, tapi sekarang kau kekasihku, dan aku tidak suka diduakan" terang laki-laki beramarah itu.
"Biar aku tanya sekali lagi, siapa Suzy?" Tanya Na Eun lagi.
"AKU SUDAH BILANG IA HANYA MASA LALUKU" emosinya meledak.
"Lalu kau lupa? Semalam kau juga bilang bahwa status Suzy mu itu sama dengan si keparat yang barusan mengantarku? Kau mau tahu apa yang aku lakukan dengannya? Menurutmu, apa yang seharusnya ku lakukan dengannya? Seperti ini?" Na Eun membalas mencium pria itu dengan terburu.
"Hentikan!" Myung Soo menjauhkan Na Eun dari dirinya.
"Apa seperti itu yang kau pikirkan? Kau mau tahu apa yang aku katakan pada laki-laki itu? Aku baru saja menolak ajakkannya untuk kembali padanya karena aku bilang padanya bahwa hatiku sudah dimiliki oleh pria lain, kau mau tahu siapa pria yang berhasil mencuri hatiku?" Lalu Na Eun tertawa remeh pada dirinya sendiri tapi tidak berhasil menghalau tangisnya.
"Laki-laki yang ada di depanku, laki-laki yang baru saja melecehkanku, laki-laki yang baru saja menuduhku berselingkuh dan menuduhku melakukan hal tidak senonoh dengan laki-laki lain, aku bodoh kan? Harusnya mungkin aku terima saja tawaran Dong Min untuk kembali menjadi kekasihnya, pada nyatanya ia bahkan tidak berselingkuh, dan yang lebih penting, ia tidak pernah menyakitiku, ia SANGAT MENGHORMATIKU, camkan itu" lalu Na Eun duduk di kursi kerjanya dan mengacuhkan Myung Soo.

Myung Soo masih tidak bisa mencerna dengan baik kejadian di depannya, ia seperti baru tersadar mengenai apa yang ia lakukan kepada kekasih tersayangnya, dan yang lebih penting, air mata itu jatuh karenanya, ia gagal menjaga janjinya.

"Na Eun-ah" langkah Myung Soo mendekat.
"KELUAR! JANGAN DEKATI AKU! JANGAN MUNCUL DI HADAPANKU LAGI SAMPAI AKU MENGIZINKAN"

Akhirnya Myung Soo tidak bisa melawan lagi dan memilih keluar dari ruangan itu. Sebelum keluar dari klinik itu ia menyempatkan dirinya untuk ke meja resepsionis.

"Tolong biarkan Na Eun sendiri untuk satu jam ke depan, kau bisa lakukan itu untukku kan?" Myung Soo yang terlihat lemah tidak seperti biasanya membuat Ha Young hanya mampu memberikannya anggukkan untuk permintaannya.
"Terima kasih" kata Myung Soo tersenyum tipis lalu pergi ke mobilnya.

Ia duduk di kursi penumpang seperti biasa dengan Jong In yang mengendarai mobilnya.

"Hei, kau tidak apa-apa hyung? Kau terlihat murung, kau putus dari gadis barumu?" Sialnya perkataan Jong In membangkitkan amarah Myung Soo.
"Tutup mulutmu! Antar aku ke universitas untuk bertemu hyung" perinta Myung Soo tegas.
"Tapi"
"Aku tidak menerima bantahan" akhirnya Jong In diam dan hanya mengarahkan mobilnya menuju Jun Myeon hyung.

Setelah sampai Myung Soo langsung turun di lobby dan membuat para mahasiswi membicarakan ketampanannya, walau ia tidak menggubrisnya, para staf juga langsung membungkung sembilan puluh derajat untuk menghormatinya, tanpa sopan sang pemilik langkah malah menerobos pintu bertulisan rektor tersebut.

"Brak!" Pintu itu terbuka kasar.
"Ada apa sih Myung? Tidak bisa baik-baik mengetuk pintu dulu? Kalau hyung sedang ada tamu bagaimana?" Tapi Myung Soo malah menutup pintunya lagi dengan keras lalu berlutut.
"Aku salah hyung, aku salah" suara itu terdengar lirih membuat Jun Myeon sigap menghampiri adiknya.
"Hey ada apa?" Saat Jun Myeon menyamakan tinggi, Myung Soo menengadahkan padangannya untuk melihat hyungnya.
"Aku menyakiti Na Eun" tidak salah lihat kah Jun Myeon? Adiknya sekarang sedang menangis?
"Hei, tenanglah Na Eun akan memaafkanmu, hyung tahu dia anak yang baik, ayo bangkit dulu jangan seperti ini" akhirnya Jun Myeon membawa Myung Soo ke bangku di depan meja kerjanya, sementara ia sendiri duduk di bangkunya.
"Dia tidak akan memaafkanku" kali ini Myung Soo sudah kembali tersenyum hanya saja senyum itu amat getir.
"Dengarkan aku, Na Eun tidak mudah di dapatkan, tapi Na Eun juga sulit melepaskan, kalau ia sudah menerimamu, ia akan menerima segala tentangmu" jelas Jun Myeon.
"Tapi aku baru saja melecehkannya dan juga menuduhnya berselingkuh di belakangku" terang Myung Soo tertunduk.
"Bodoh!" Jun Myeon tidak bisa lagi menghibur adiknya karena adiknya benar-benar salah kali ini.
"Benar, itu kata yang tepat untukku" kali ini senyum Myung Soo di hiasi bulir indah dari sudut matanya.
"Aku tidak tahu apa Na Eun akan mampu bertahan dengan dirimu yang seperti itu" jelas Jun Myeon membuang pandangannya.
"Arra, lebih baik aku pulang saja" lalu Myung Soo bangkit berdiri hendak keluar dari ruangan itu.
"Itu memang jalan yang terbaik, kau harus pulang dan renungkan kesalahanmu, jangan selalu bertindak seperti anak kecil Myung-ie ya, dewasalah sedikit" lalu Myung Soo benar-benar hilang dari pandangan.

.

Dong Min sampai di rumah sakit dan tetap dengan rutinitasnya untuk makan pagi dan bercerita dengan Ji Soo, well, Dong Min cukup dewasa untuk tidak menyalahkan Ji Soo atas kejadian ia putus dengan Na Eun, ini semua berawal dari kesalah pahaman Na Eun padanya yang dimanfaatkan oleh Myung Soo kan? Ji Soo hanya mengecupnya sebagai tanda terima kasih atas kado ulang tahun itu, ia tidak sepenuhnya salah.

"Min-ie?" Panggil Ji Soo.
"Ah, ne, nunna, wae?"
"Neo eolguri wae geurae?" Ada apa dengan wajahmu?
"Ani-ya nunna, aku habis bertemu dengan Na Eun lalu menjelaskan kesalah pahaman yang kemarin, tapi ia sudah berpacaran dengan oppamu"
"Eottoghae?" Tanha Ji Soo.
"Gwaenchana"
"Ani, nunna akan membantumu, bagaimanapun dalam masalah ini nunna juga turut andilkan, berikan nunna nomor ponsel kekasihmu"
"Dia sekarang kekasih oppa-mu nunna"
"Baiklah, siapapun kekasihnua sekarang berikan nomornya padaku"
"Ne, nanti aku kirimkan, memangnya nunna mau bilang apa?"
"Rahasia" lalu Ji Soo pergi meninggalkan Dong Min di cafetaria itu.

151019

Crazy Meet You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang