Once in a Lifetime

239 22 5
                                    

Tidak butuh waktu lama, mobil Myung Soo sudah terparkir indah di depan klinik Na Eun.

"Aku tinggal makan siang sebentar ya Ha Young-ah, apa kau mau dibawakan sesuatu?" Tanya Na Eun ramah sebelum keluar dari klinik untuk pergi bersama Myung Soonya.
"Aniya eonni, gwaenchana, nanti Se Hun akan membawakanku makan siang, aku ijin untuk makan siang bersamanya di sini ya" iya walau mereka satu marga tapi mereka bukan kakak adik.
"Ah, kekasihmu itu? Baiklah, selamat bersenang-senang" lalu Na Eun hilang dari pandangan Ha Young karena masuk mobil Myung Soo.
"Aku bahkan belum pernah melihat senyumnya yang seperti itu saat makan siang berasama Dong Min ssaem, padahal si daepyeo ini kan, ah ya sudahlah tidak baik membandingkan orang lain, yang penting eonni senang" lalu Ha Young kembali berkutat dengan berkasnya.

.

"Nanti malam kau tidak ada acara kan?" Tanya Myung Soo.
"Hari ini aku terpaksa menerima pasienku sampai jam tujuh malam Myung-ie ya"
"Arra" Myung Soo tahu kemana arah pembicaraan Na Eun, tentu saja menyalahkannya yang membawa Na Eun kabur kemarin.
"Ada apa?" Tanya Na Eun karena melihat perubahan wajah Myung Soo menjadi sedikit murung.
"Merayakan hari jadi kita, mungkin?" Tanya Myung Soo tersenyum kikuk.
"Eum" hanya di jawab seperti itu saja perasaan Myung Soo senang sekali.
"Baiklah, nanti aku jemput jam tujuh"

Na Eun tidak mau berpendapat panjang lagi karena ia tahu kalau laki-laki di sebelahnya pengatur dan sulit di atur.

"Sampai" Myung Soo sudah memarkirkan mobilnya tepat di depan domino's.
"Kenapa domino's" tiba-tiba saja Na Eun penasaran.
"Kau tidak ingin? Haruskah kita ke Choogozip?" Tanya Myung Soo mengingatkan restoran barberque yang dulu di mana Myung Soo harus berbagi meja dengan Dong Min dan berakhir mengerjainya, bisa di bilang awal keretakan hubungan Na Eun.
"Ani, aku ingin rasa american cheese burger, aku tidak ingin turun, aku kehilangan mood-ku" tegas Na Eun membuat Myung Soo merutuki kebodohannya.
"Ne, tuan putri, akan ku pesankan menu seperti yang kau mau" hancur sudah bayangan makan bersama Na Eun di domino's.

"Tidak perlu sekecewa itu Myung, kan kau tetap makan bersama Na Eun-mu, bisa saja di mobil atau di kantornya" lalu Myung Soo tersenyum melangkah masuk domino's.

Tidak memerlukan waktu yang banyak, hanya sekitar dua puluh menit, Myung Soo sudah kembali dengan pizza yang Na Eun pesan, dan dua cola tak lupa untuk menemaninya.

"Maaf ya, kita tidak jadi makan di domino's" entah mengapa Na Eun tiba-tiba merasa terlalu egois karena membatalkan makan di tempat hanya karena singgungan Choigozip.
"Gwaenchana, aku yang salah, jangan sedih ne, kan tetap jadi makan domino's, aku, makan di manapun, tidak masalah chagi-ya, asal bersama denganmu" Myung Soo mengelus pelan puncak kepala Na Eun.
"Yak! Bau pizza" Na Eun segera menyingkirkan tangan Myung Soo.

Myung Soo tidak masalah akan hal itu, ia tahu kekasihnya hanya main-main, bahkan ia menjadi lebih menggemaskan saat seperti itu, menurut Myung Soo.

"Kau mau makan di taman dekat klinik? Tidak enak mengganggu Ha Young dengan kekasihnya jika kita kembali terlalu cepat" alibi Na Eun, bagaimana tidak enak? Ia kan pemilik tempat itu?
"Arraseo" Myung Soo tahu maksudnya.

Tidak lama mereka sudah di taman dan menghabiskan pizza medium dengan cola itu.

"Aku kenyang" kata Myung.
"Kan kita baru saja makan, kalau tidak kenyang malah heran" kesal Na Eun menenggak colanya habis.

Lalu Myung Soo dengan kebiasaannya melirik jam di tangannya.

Lalu Myung Soo dengan kebiasaannya melirik jam di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy Meet You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang