LUV

257 32 22
                                    

Ternyata secepat itu Jun Myeon tertidur di meja bar karena kadar alkohol yang iya tenggak. Myung Soo dengan perlahan membantu hyungnya kembali ke kamar.

"Menyusahkan saja" lalu Myung Soo menaruh Jun Myeon di kasur dan kembali ke meja bar.

Saat kembali ke meja bar, ia melihat telepon genggam hyungnya tertinggal.

"Eh, ini kan teleponnya hyung?" Ia mengambil handphone itu dan tanpa sengaja handphone itu menyala.

"Eh, ini kan teleponnya hyung?" Ia mengambil handphone itu dan tanpa sengaja handphone itu menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Narsis memang, tapi ini adalah wallpaper yang romantis bukan?

"Ah, ini yang namanya Joo Hyun?"
Myung Soo menatap lekat tapi tak dapat ingat.
"Tidak asing ya?" Tapi Myung Soo tidak mau terlalu ikut campur dan mengunci layar hp itu untuk di kembalikan ke hyungnya.

.

Keesokkan paginya Na Eun bangun dengan keadaan yang lebih baik, tentu saja karena efek obat dan efek yang memberikan obat, bukan begitu? Tapi hebatnya yang memberikan obat itu masih saja tidak berefek pada psikiatris cantik ini.

"Aku harus menemui Dong Min dan meminta maaf padanya" wanita itu ingat ia mengusir kekasihnya semalam.

Aneh memang, tapi itulah Na Eun, ia lebih senang menyalahkan diri sendiri ketimbang menyalahkan orang lain, maaf? Ia ingin meminta maaf? Tidak sadarkah dia kalau Dong Min jauh lebih menyakitinya daripada ia yang sekedar ingin waktu sendiri semalam?

Tidak butuh waktu lama Na Eun sudah bersiap untuk pergi.

"Baiklah, ayo temui Dong Min, ia pasti memaafkanku kan" perempuan itu berusaha tersenyum lalu mengendarai mobilnya.

.

"Hyung, aku berangkat dulu" kata Myung Soo terburu-buru.
"Loh? Mau kemana?" Tanya Jun Myeon heran.
"Ke rumah sakitmu?"
"Ada apa? Kau sakit?"
"Tidak, hanya ingin memeriksa keadaan di sana saja"
"Ah wae? Di sana kan ada Ji Soo" memeriksa kelakuan bajingan yang membuat wanitaku menangis.
"Iya, memeriksa Ji Soo, adik sepupuku itu"
"Ah, begitukah? Baiklah, hati-hati di jalan ya"

Dan tanpa direncanakan kedua irang itu pergi ke rumah sakit yang sama dengan waktu yang berdekatan.

.

"Pagi, Dokter Dong Min ada di mana ya?" Tanya Na Eun di meja resepsionis, ia sengaja tidak menelepon terlebih dahulu.
"Eum, apa nona ada janji sebelumnya?"
"Aku kekasihnya" saat mengatakan seperti itu sepertinya perawat perempuan itu kecewa berat.
"Ah, ne, sepertinya Dokter Dong Min sedang makan pagi di kantin, nona"
"Begitukah? Terima kasih ya" Na Eun memberikan senyum terbaiknya pada perawat itu membuat perawat itu tidak heran lagi kenapa Dong Min berpacaran dengan wanita ini.
"Yeppeuda, pantas saja Dokter Dong Min memacarinya" tentu saja gumaman perawat ini tidak terdengar oleh Na Eun yang sudah berlalu ke kantin rumah sakit.

Crazy Meet You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang