Mr. Chu - 미스터 츄

278 31 15
                                    

Na Eun seperti tidak sadar kalau Myung Soo membawanya ke dalam mobil dan sekarang mereka sudah berkendara bersama. Iya, tadi Myung Soo memerintahkan Ha Young untuk meng-cancel semua jadwal Na Eun hari ini, karena menurut Myung Soo, Na Eunnya tidak sedang dalam kondisi yang baik, jadilah ia membawa Na Eun ke mobilnya.

"Kita ke kantormu?" Tanya Na Eun pada Myung Soo tapi matanya lurus menghadap jalan.
"Tidak" kata Myung Soo sedikit melirik Na Eun.
"Bagaimana bisa begitu Myung Soo-ssi, kau kan pasti sibuk di kantor, pasti banyak pekerjaan yang menunggumu di sana, kalau kau hari ini tidak masuk, nanti pekerjaanmu menumpuk, kalau pekerjaan mu menumpuk nanti kau lelah, kalau kau lelah nanti kau tidak bisa bekerja secara efektif" Myung Soo yakin dokter cantik di sebelahnya masih memiliki banyak kata untuknya sehingga.
"Chu" pipi mulus wanita itu mendapat serangan dadakat dari bibir tipis lawan bicaranya.
"Sudah marah-marahnya?" Tanya Myung Soo yang tidak di jawab oleh Na Eun.

Bagaimana bisa Na Eun melanjutkan omelannya, jantungnya sedang bekerja terlampau keras sekarang karena mendapat serangan dadakan tanpa pemberitahuan dari laki-laki yang menculiknya dari klinik.

"Hal yang kau bicarakan tidak akan terjadi Na Eun-ah, Jong In bisa diandalkan untuk menggantikan pekerjaanku di kantor, aku pemilk kantor itu okay, jadi aku bisa tidak masuk hari ini untuk menemanimu, sayang" kata Myung memperlihatkan lesung pipinya pada wanitanya.

"Jadi kita ke?" Na Eun penasaran sekarang menunggu jawab laki-laki yang menculiknya itu.
"Kedai es krim" lagi-lagi Myung Soo selalu punya tujuan tanpa menanyakan pendapat, Na Eun malas untuk mengingat pria yang membuatnya menangis pagi ini, tapi tingkah Myung Soo selalu membuat Na Eun membandingkan mereka.

'Kalau Dong Min pasti menjawab terserah aku mau kemana' hati Na Eun bermonolog.

"Kenapa kedai es krim?" Tanya Na Eun lagi-lagi penasaran.

Sebelum menjawab, Myung Soo memilih melempar senyumnya terlebih dahulu pada wanitanya itu sambil menatapnya lekat.

"Karena, aku pernah membaca, jika makanan manis bisa memperbaiki mood yang sedang buruk, bukan begitu?" Lalu Myung Soo kembali fokus pada jalanan.

Tidak terlalu lama berkendara, nyatanya kedua orang itu sekarang sudag memegang es krim masing-masing. Tadi mereka sempat berdebat mengenai rasa dan juga topping yang akan digunakan oleh es krim mereka, tapi akhirnya Myung Soo mengalah dengan membiarkan Na Eun yang menentukan topping es krim mereka yang di-design seperti kelinci, sementara untuk rasa, mereka memilih masing-masing. Cokelat untuk Myung Soo dan vanilla untuk Na Eun.

Setelah mendapat es krim itu mereka memutuskan untuk berjalan ke taman di dekat es krim itu, ingin mencari udara segar katanya. Tapi saat melangkah keluar dari kedai es krim itu, Myung Soo selalu menatap Na Eun bergantian dengan es krim mereka.

"Kenapa?" Tanya Na Eun.
"Tidak" Myung Soo tersenyum kikuk.
"Cha, kau pasti ingin mengambil gambarnyakan?" Na Eun mendekatkan es krimnya ke es krim Myung Soo, lalu segera di sambut senyuman.
"Kau memang yang terbaik, Na Eun-ah" laki-laki ini sempat-sempatnya mencuri ciuman di pelipis Na Eun dan membuatnya kembali harus berdegup.
"Chu" kegiatan itu membuat Na Eun kembali mematung sepersekian sekon.
"Sudah, gomawo" kata laki-laki itu mengumbar senyum.

"Sudah, gomawo" kata laki-laki itu mengumbar senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liked by marcellasne_ and 272.372 others
kim_msl by my side

kimjuncotton kencan teruss
zkdlin jadi ini alasan mu menyuruhku menggantikanmu di kantor
eunwo.o_c sudah ku bilang jauhi kekasihku

Melihat komentar terakhir Myung Soo langsung membuat kolom komentarnya limited.

"Maaf" kata Na Eun yang juga melihat komentar pacarnya.
"Hei, sudah ku bilang jangan mengucapkan kata maaf dari mulut ini, aku tidak mau mendengarnya" kata Myung Soo menyentuh bibir Na Eun dengan telunjuknya, iya, mereka sedang duduk berdua di bangku taman layaknya sepasang kekasih.
"Lalu apa yang boleh dilakukan oleg bibir ini?" Tanya Na Eun menggenggam jari telunjuk Myung Soo, mejauhkan jari itu tapi seakan ikut menunjuknya.
"Kau yakin mau tahu?" Na Eun hanya mengangguk polos.

Myung Soo melihatnya bermonolog ria 'kenapa wanita di depannya ini lucu sekali, ia kan jadi tidak tahan'.

"Chu" lagi-lagi Myung Soo mencuri ciuman wanita itu, kini tepat di bibir.
"Bibir itu hanya boleh untuk menciumku" kali ini Na Eun benar-benar tertegun.

Apa yang laki-laki di depannya lakukan? Na Eun melepas tangan kirinya yang tadinya menggenggam tangan kanan Myung Soo dan meletakkan jari-jarinya di depan bibirnya sendiri.

"A-apa yang kau kalukan, Myung Soo-ssi?" Tanyanya tergagap.
"Mengecupmu" seperti tanpa dosa, laki-laki itu tersenyum.
"Bahkan Dong Min saja belum pernah melakukannya" kali ini Myung Soo terbelalak.

Laki-laki ini tidak tahu harus berbuat apa, ia merasa sedikit lancang mencuri ciuman pertama wanita lugu di sebelahnya. Tapi jika di bilang tidak sengaja juga tidak mungkin, ia tidak mau membuat hati wanita itu semakin sakit, sekarang, ia hanya bisa menyalahkan hasrat dirinya sendiri.

"Maaf Na Eun-ah"
"Tidak sengaja?" Tanya Na Eun seolah tahu kalimat selanjutnya yang biasa si ucapkan oleh laki-laki tidak bertanggung jawab.
"Ani, maaf, karena aku mencintaimu" lagi-lagi Na Eun terkejut dibuatnya.

Ayolah, apakah Myung Soo menginginka Na Eunnya mati muda? Kenapa seharian ini jantung Na Eun di buat berolah raga terus dengan perlakuan Myung Soo?

"Aku, tidak bisa" kata Na Eun menyadari bahwa ini adalah pengakuan cinta, bukan begitu?
"Arra, tapi yang harus kau tahu, aku akan tetap di sini, aku tidak akan membiarkanmu menangis, kalau ada yang meyakitimu, katakan padaku, aku akan membuat dia hilang dari bumi ini, jika itu terlanjur menyakitkan, maka ingatlah juga untuk berlari, tapi pastikan tujuanmu adalah aku, aku akan selalu menjadi sandaranmu, bersamamu, menyembuhkan lukamu hingga kau bisa menunjukkan senyum itu lagi, senyum yang mampu menggetarkan hatiku setiap aku melihatnya" seketika saja Na Eun berkaca mendengar penuturan itu.
"Gomawo, oppa" Na Eun hanya mengeluarkan kalimat itu untuk orang yang ia rasa sudah dekat dengannya.

Perempuan itu menitikkan air mata sehingga Myung Soo mendekapnya erat.

"Geurae, begitulah seharusnya, dada ini akan selalu terbuka untukmu, mendengar keluhmu, juga meredam tangismu" kata Myung Soo sembari mengusap pelan punggung yeojanya.
"Sakit oppa" Na Eun yang bersandar di dada bidangnya memukul-mukul dadanya sendiri dengan kepalan tangannya.
"Jika sakit, lepaskan, nanti sakit itu akan hilang seiring berjalnnya waktu" lalu Na Eun memandang mata Myung Soo dengan mata sembabnya.
"Haruskah?" Tanya Na Eun.
"Geurom, daripada ditahan dan hanya menimbulkan luka? Eum?" Jawab Myung Soo mengumbar senyumnya sambil menghapus jejak air mata itu di wajah yeojanya.

180919

Crazy Meet You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang