Be Mine

254 27 1
                                    

Myung Soo terpaksa ikut keparkiran dan mengendarai mobilnya keluar dari apartemen karena Dong Min memperhatikannya.

"Sial, menyusahkan saja" tapi Myung Soo tidak kehabisan akal karena ia hanya berputar apartemen ini dan masuk lagi melalui pintu lainnya.

"Salah kalau kau kira aku menyerah secepat itu, aku tidak pernah tidak mendapatkan apa yang aku mau"

Setelah kembali memarkirkan mobilnya dengan rapih, Myung Soo tidak sengaja melihat wanita dengan cardigan itu.

"Loh, Na Eun?" Ya, Na Eunnya memasuki mini market yang ada di lobby apartemen.

Tanpa bicara tapi pasti, Myung Soo mendekat ke arah mini market itu dan duduk di bangku yang di sediakan di depan mini market itu, untuk apa lagi? Tentu saja menunggu yeojanya.

Sekeluarnya Na Eun, hebatnya wanita itu tidak melihat pria yang sudah menunggunya sekitar lima belas menit di sana.

"Na Eun-ah" akhirnya panggilan itu menyadarkannya.
"Ah? Oppa? Kau masih di sini?" Tanya Na Eun tapi ada yang berbeda dengannya.
"Yaampun, wajahmu pucat sekali, kau demam?" Tangan Myung Soo sontak berada di dahi Na Eun.
"Hatchi" perempuan itu malah bersin terkena tangan Myung Soo yang dingin.
"Pasti karena kehujanan tadi" kata Myung Soo kembali menyampirkan jasnya yang tadi di kembalikan Na Eun.
"Kenapa oppa masih di sini?" Tanya Na Eun sembari mengeratkan jas itu karena ia memamng merasa dingin, efek demam mungkin.
"Kau kan mau mengundangku ke apartemen mu, bagaimana bisa aku pulang?" Bisa saja alibinya.
"Tapi"
"Tidak ada tapi-tapi, ayo kembali ke kamar, kau sedang sakit" Myung Soo mendekap Na Eun dan berjalan di sebelahnya, menuntunnya menuju lift, seperti dia saja yang punya apartemen itu, tapi memang iya sih gedung ini miliknya.

Mereka sudah kembali berada di depan apartemen Na Eun dan kali ini Myung Soo berhasil masuk dan duduk di sofa itu. Sayangnya ia tidak tega melihat Na Eunnya yang sakit berjalan ke sana ke mari.

"Sebentar oppa, ku buatkan minum"
"Sebaiknya kau duduk saja, minum obatmu, aku ambilkan air untukmu" Myung Soo berdiri mendudukkan Na Eun dan berjalan ke dapur mengambilkan segelas air untuk yeojanya.

Na Eun hanya bisa menurut karena jujur kondisinya memang sedikit lemas, jadi ia tidak melawan Myung Soo yang menyuruhnya diam.

"Ini airnya, ayo cepat minum obatnya" Na Eun hanya mengangguk dan meminum obatnya.
"Minum oppa bagaimana?"
"Jika aku mau aku akan membuatnya sendiri, kau mau teh hangat"
"Harusnya aku yang membuatkanmu"
"Baiklah, aku buatkan, tunggu sebentar ya"
"Buatlah punya mu juga, biar kita minum bersama sambil menonton televisi mungkin?" Na Eun kehabisan akal di buatnya.

Ia yang tuan rumah tapi ia yang dilayani, bahkan jika Dong Min di sini pun selalu Na Eun yang berurusan dengan dapur. Memang, Na Eun itu jarang sakit, tapi ia seperti anti air hujan, sedikit saja air itu mengenai pucuk kepalanya, maka ia akan seperti ini.

"Hatchi" ia kembali bersin.
"Aigoo, ini teh hangatnya" Myung Soo kembali membawa dua teh hangat di tangannya.
"Gomawo, oppa" Na Eun mengambil teh itu dan memegangnya dengan kedua telapak tangannya seolah menghangatkan diri.
"Kau sedang nonton apa?" Akhirnya Myung Soo ikut duduk di sebelah Na Eun.
"Drama, oppa nonton juga?"
"Aku tidak sempat membuka televisi di rumah" kata Myung Soo lalu tersenyum menghadap Na Eun.
"Ah, begitu" Na Eun jadi tidak enak sendiri.
"Drama apa ini?" Tanya Myung Soo sedikit ngeri karena melihat perempuan cantik berkaca mata hitam di drama itu.
"Ah, ini? Hotel del luna, bagus oppa" kata Na Eun tanpa mengalihkan pandangannya.

Myung Soo mengalihkan pandangannya dari drama yang ia anggap seram itu, bagaimana tidak? Saat wanita cantik di drama itu membuka kaca matanya ternyata ia tidak memiliki mata, yang benar saja. Tapi tentu saja Myung Soo tidak mungkin berteriak kan? Mau taruh di mana harga dirinha sebagai laki-laki, akhirnya ia memilih memerhatikan Na Eunnya, iya, Na Eunnya.

"Bahkan dari samping juga terlihat cantik" Myung Soo bergumam tapi cukup terdengar oleh Na Eun.
"Hah, apa oppa?"
"Ah, itu, sebenarnya wanita berkaca mata hitam itu cantik" Myung Soo mau tidak mau kembali melihat ke layar kaca untuk menutupi fakta dari tadi ia sibuk memerhatikan yeojanya.

Lama kelamaan, Myung Soo malah asik menonton karena ia pikir ternyata drama ini seru juga, sampai ia merasakan sesuatu yang berat di pundaknya.

"Bahkan kau tertidur lagi cantik" Na Eun sudah bersender padanya dengan nafas teratur, yang menandakan ia sudah di alam mimpi.
"Kau tidak boleh tertidur seperti ini, nanti lehermu sakit Eun" kata Myung Soo pada Na Eun seolah wanita itu mendengar.
"Eum" wanita itu bergumam.
"Gwiyeobda" Myung Soo akhirnya tidak tega melihat yeojanya tertidur seperti itu dan memutuskan menggendongnya ala bridal style.
"Baiklah, kita ke kamar" Myung Soo membuka pintu kamar itu pelan, dan menaruh Na Eun di kasurnya perlahan.

Ia terus memandangi wanita itu, membenarkan anak rambut yang menutupi wajah wanitanya, dan tak lupa menaikkan selimut wanitanya sebatas dada.

"Tidur yang nyenyak ya, sayang" kali ini ia hanya berani mengecup dahi wanita itu.
"Eum" lagi-lagi yeoja iti seolah menyaut.
"Aku meninggalkan air di sisi tempat tidurmu, jadi kalau haus kau tidak perlu ke dapur untuk minum" bahkan dalam tidurnya Na Eun mengangguk seolah mengerti.
"Aku sebenarnya sangat ingun tidur di sini bersama mu, menemanimu" tiba-tiba saja Na Eun merubah posisi tidurunya jadi memunggungi Myung Soo.
"Huh, bahkan sedang tidurpun bisa menolakku, baiklah, aku pulang ya" sekali lagi ia mengelus puncak kepala wanitanya sebelum ia pulang.

Di perjalanan, ia sudah seperti orang gila, ia tersenyum sepanjang jalan bahkan terkadang tertawa kecil, haruskah ia menambah jadwal konsultasinya dengan Na Eun? Tapi tunggu, sepertinya malah ini karena Na Eun, bukan begitu?

Akhirnya Myung Soo sampai di rumah dengan hyungnya yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Bagaimana?" Kenapa hyungnya ini suka sekali bertanya sesuatu yang ambigu?
"Apa?"
"Jadi dengar ceritaku?"

Oh iya, hyungnya tadi janji bercerita mengenai kenapa Na Eun tinggal di apartemen yang notabene nya milik keluarga Kim, yaitu Lotte.

"Baiklah" akhirnya mereka berdua menuju meja bar yang ada di rumah mereka.

"Jadi?" Tanya Myung Soo
"Aah, sebenarnya ini tidak terlalu penting"
"Lalu?"
"Aku yang memberikan apartemen itu padanya" Myung Sok tersedak mendengarnya.
"Mwo?"
"Singkatnya aku pernah menyukainya"
"Astaga hyung, ini lebih dari kata penting" seketika Myung Soo panik.
"Hei, tenang saja sekarang aku sudah ada Joo Hyun, aku hanya menolong Na Eun, kau jangan beri tahu aku yang memberikan apartemen itu, karena ia mendapatkannya dari lotere di kampus, ya padahal, aku yang memberinya" Myung Soo terkaget dua kali, hyung nya pernah suka sama Na Eunnya, dan hyungnya akhirnya menyebut nama kekasihnya, apakah ini efek vodka?
"Menolong?"
"Iya, ia tidak enak lama-lama tinggal di tempat Dong Min dan untuk kembali ke rumahnya, hanya membuat kesedihan saja mengingat tempat itu mengenang banyak memorinya bersama orang tuanya"
"Aah" sekarang Myung Soo hanya mengangguk seolah mengerti.

New Cast

Joo Hyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joo Hyun

No words can describe her.
Kekasih Jun Myeon.

240919

Crazy Meet You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang