bab 2

7K 629 26
                                    

Taehyung melihat Jungkook ketika mengganti pakaian. Sudah lama ia tidak bercinta, istrinya masih cantik seperti dulu hanya saja dia terlalu sibuk dengan anaknya yang sialan itu.

" Malam?" ucap Taehyung mengecup punggung Jungkook.

" Oppa, " jawab Jungkook malu yang seperti pengantin baru.

" Sudah lama sekali ya?" Taehyung mengelus perut datar Jungkook.

Jungkook mengangguk pelan. Ia membiarkan Taehyung menguasai dirinya. Diam-diam juga ia merindukan sentuhan Taehyung. Sudah lama sekali, namun ketika nafsu mereka sudah di ubun-ubun Ha Joon datang merengek mencari Jungkook sehingga kegiatan mereka terhenti.

" Sialan, kau urus saja dia" bentak Taehyung yang berubah kasar kembali.

Jungkook menggendong Ha joon keluar. Ia tidak ingin membuat mood Taehyung hancur semakin parah.

***

Seperti biasa Taehyung selalu menyudahi makananya lebih dulu daripada Jungkook dan anaknya yang autis itu. Taehyung baru saja membuang sendok yang diberika Hajoon ketika anak itu berusaha menyuapi makanannya.

" Bagaimana caranya besok pagi aku tidak ingin semeja dengannya." ucap Taehyung meninggalkan mereka berdua.

Jungkook mengepalkan tangannya. Ia tidak bisa berbuat banyak, untuk membela anaknya saja tidak mampu karena semua biaya pengobatan Ha joon Taehyung mau menolongnya. Jika bukan karena biaya Ha joon sudah dari dulu Jungkook memberontak.

.

.

.

Taehyung menemui Jimin yang sedang berbicara dengan staff lain. Ia tampak sedang bersemangat, sangat jelas ketika pria itu mengutarakan idenya.

" Taeh, kau baru datang?" tanya Jimin.

" Hmm,, ada perkebangan baru?" tanya Taehyung.

" Ada, ayo keruangan mu."

Jimin mengambil kursi didepan meja Taehyung. Dengan mata berbinar pria bantet itu mengutarakan idenya yang mempromosikan produknya menggunakan model sexy. Karena perusahaan mereka dibidang kecantikan tidak ada salahnya menggunakan model terkenal.

" Ide bagus. kau sudah mendapatkan modelnya?"

" Sudah, ia model baru, sangat terkenal diluar Korea dan juga ia sangat sexy."

" Bagus, kapan kita mendapatkan kontaknya?" tanya Taehyung.

Jimin memperbaiki posisi duduknya. Sebenarnya pria bantet itu sudah menghubungi model itu terlebih dahulu karena ia yakin sekali Taehyung setuju dengan idenya.

" Aku sudah menghubunginya, mungkin ia hampir sampai."

Taehyung terkejut dengan langkah Jimin yang cepat. Tapi tidak apa-apa sih toh ini bagus juga untuk perusahaanya.

.

.

.

Gadis cantik bernama Hanni, model baru yang sangat diincar oleh perusahaan lain. Namun Taehyung lah yang beruntung mendapatkannya. Taehyung sangat senang karna Hanni gadis yang bisa diajak bekerja sama dan tidak merepotkan.

" Sebagai model kau tidak banyak permintaan ya?" ucap Jimin.

" Karena aku orang nya sangat simple dan tidak neko-neko. " jawabnya memandang Taehyung yang kebetulan meliriknya.

" Aku juga senang bekerja sama dengan Taehyung-ssi, " ucap Hanni.

Jimin mendehm tidak enak, ia mendapatkan firasat terhadap Hanni. Karena sejak tadi wanita itu tidak berhenti melirik ke arah Taehyung. Ini tidak baik untuk Taehyung.





Iya- iya sudah basi. Udah ketebak, biarkan ini mengalir apa adanya.

Nikmatin aja,,,jangan lupa vote dan Komen

SORRY( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang