bab 12

8.8K 839 187
                                    

" Nyonya, tuan Hajoon Nyonya"

Jungkook bergegas keluar rumah. Matanya terbelalak melihat banyaknya darah yang berceceran di jalan. Tidak biasa komplek rumahnya yang terkenal elit dan ketat ini terjadi kecelekaan tabrak lari.

" Jungkook ayo bawa ke rumah sakit." teriak Yoongi.

.

.

.

Tubuh Jungkook merosot kebawah saat mendengar berita dari dokter. Semua malaikat pelindungnya telah pergi. Setelah beberapa jam menunggu, Dokter mengatakan nyawa Hajoon tidak bisa diselamatkan, Hajoon terlalu banyak mengeluarkan darah.

Jungkook menangis sejadi-jadinya saat melihat tubuh Hajoon terbujur kaku. wajahnya tersenyum persis ketika appanya memeluk tubuhnya. Bahkan disaat seperti ini Taehyung tidak bisa dihubungi. Ponselnya mati.

" Aku sudah menghubunginya tapi ponselnya masih mati." ucap Jimin.

" Sudah lah oppa, dia tidak akan peduli jika anaknya sudah mati." jawab Jungkook dingin.

Jimin mengepalkan tangannya melihat tingkah Taehyung, ini sudah keterlaluan. Ia tidak akan membiarkan Taehyung kali ini, bersama Yoongi ia akan melindungi Jungkook.

***

Taehyung terluka melihat Jungkook yang menangis dipelukan Yoongi. Tidak banyak yang datang karna tidak ada yang tau keberadaan hajoon karena Taehyung malu memeiliki anak seperti Hajoon.

Lalu ia melihat foto Hajoon yang tergantung dihiasi bunga sedang tersenyum. Hatinya pilu, terakhir bocah 4 tahun meminta dipeluk, ia tidak baru sadar jika pelukan itu adalah pelukan pertama dan teakhirnya dengan Hajoon.

"Apa yang aku lakukan selama ini"ucapnya mengusap wajah.

Taehyung menangis sesegukan menangis mengingat momentnya bersama Hajoon. Tidak ada momen yang manis antara dia dan Ha joon.

" Selamat Kim Taehyung anak mu meninggal juga akhirnya." ucap Jimin tertawa remeh.

Ada rasa tidak suka ketika Jimin berucap seperti itu.

" Akhirnya tidak ada lagi yang membuat mu malu." lanjutnya.

" Apa maksud mu ha?!" ucap Taehyung menarik krah baju Jimin.

" Kenapa kau kesini? Kenapa kau melewatkan malam panas mu dengan Hanni? Kenapa susah-susah hah!!" ucap Jimin lantang.

Buggh.

Sebuah pukulan melayang mengenai wajah Jimin. Jimin hanya tertawa menang, akhirnya kata-kata itu ia ucapkan selama ini ia tahan.

" Aku baru kali ini bertemu dengan ayah yang buruk seperti mu. Kau benar-benar binatang!!!." teriak Jimin.

Satu pukulan lagi melayang diwajah Jimin. Yoongi dan Jungkook menolong Jimin yang sudah berdarah. Jungkook terkejut melihat Taehyung yang akhirnya datang. Ada kemarahan diwajah Jungkook melihat wajah Taehyung.

" Ayo pulang" Taehyung menarik tangan Jungkook, namun Jungkook melepaskannya.

" Kau ingin pulang atau kau ingin ku ceraikan ha!!" ancamnya.

" Ceraikan saja. " Jungkook menatap tajam Taehyung.

Taehyung terkejut melihat Jungkook yang sudah berani melawannya. Taehyung terpaksa mengambil jalan kekerasan, ia menggendong Jungkook dengan paksaan. Tidak perduli ia berteriak dan meronta-ronta saat Taehyung menggendongnya.

.

.

.

Jungkook terbangung dari tidurnya setelah letih melawan Taehyung. Jungkook tidak melihat Taehyung namun ia tidak peduli, dilihatnya jam yang sudah hampir siang. Ketika hendak beranjak dari ranjangnya ia melihat Taehyung membawa nampan yang berisi makanan.

" Makanlah" ucap Taehyung.

Jungkook menatap wajah Taehyung nanar" Kau tau oppa, walaupun kau tak pernah menganggapnya tidak ada tapi dimatanya kau adalah iron man-nya." isak Jungkook.

" Matanya berbinar saat membicarakan mu, padahal kau hampir setiap hari berteriak ke Hajoon. "

" Kau tau kenapa hari- hari ku habis bersama Hajoon, itu karena aku tidak ingin menyesal, jantung Hajoon lemah. Namun, disaat menunggu jantung yang cocok Hajoon sudah pergi" jelas nya sambil ter isak.

" Kenapa kau tidak memberi tahu ku?"

Jungkook tertawa sinis mendengar pertanyaan Taehyung. Ingin tertawa ia sekarang.

" Memberitahu mu? Jangan bercanda, bagaimana aku membicarakannya kepada mu sedangkan kau selalu menatap ku sinis, kau selalu sibuk dengan kerjaan mu dan kekasih baru mu. Aku seorang diri menghadapi ini oppa. " teriak Jungkook.

" Maafkan aku, aku menyesal. " Taehyung menangis, namun Jungkook tidak perduli.

" Bisakah kita mulai dari awal?" Tanya Taehyung.

Pertanyaan gila itu membuat Jungkook lagi-lagi ingin tertawa. Selama ini menahan amarah dan Taehyung dengan mudahnya meminta mengulang dari awal.

Jungkook beranjak dari ranjangnya. Ia mengambil dokumen yang berisi surat perceraiam mereka yang selama ini di cari Taehyung.

" Kau meminta mengulang dari awal? Aku bahkan ingin mengakhirinya. " Jungkook menyerahkan surat cerai itu ke Taehyung.

SORRY( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang