Bab 3

6.8K 584 65
                                    

Taehyung hampir tergelincir ketika memasuki ruang tengah. Ia melihat putranya yang autis itu sedang bermain air sehingga berserakan ke lantai.

" Kau hampir membuat ku jatuh anak sialan." teriak Taehyung.

Ha joon meringkuk dibalik kursi. Ia menangis terisak-isak melihat appanya yang berteriak. Sementara Jungkook berlari dari lantai dua, namun tiba-tiba Jungkook tergelincir gara-gara air yang diserakan Ha joon.

" Itu gara-gara kau anak sialan?"

Taehyung menghampiri Jungkook, ia memegang pinggangnya yang agak sedikit. Taehyung bukan menolong tapi ia hanya melihat Jungkook yang kesakitan itu berusaha berdiri mencari pegangan yang kuat.

" Itu gara-gara anak mu yang idiot itu."

" Dia anak mu juga"

" Aku tidak pernah mempunyai keturunan seperti itu. " ucapnya berlalu.

***

Hari ini Taehyung memantau langsung Hanni yang sedang melakukan pemotetran dengan produk barunya. Taehyung tidak main-main, setiap keperluan Hanni ia sendiri yang memilihnya langsung. Termasuk dari baju , sepatu sampai perhiasannya yang dia kenakan. Ia ingin semua ini sempurna.

" Bagaimana?" tanya Hanni memutar tubuh sexynya.

" Kau sempurna." Puji Taehyung.

" Terimakasih sudah mendukung ku, aku tidak pernah melihat bos terjun langsung memperhatikan modelnya."

" Khusus untuk kau berbeda." ucapTaehyung.

" Jangan seperti itu, kalau aku terbawa perasaan bagaimana?" pancing Hanni.

" Loh memangnya kenapa? kau memang spesial kok."

" Kalau saja kau tidak mempunyai istri, aku pasti bahagia." ucap Hanni sedih.

Taehyung tidak menjawab. Namun sepertinya mendengar ucapan Hanni sepertinya gadis itu menaruh perasaan kepadanya.

" Taeh,, aku ganti pakaian dulu ya"

Taehyung mengangguk sopan. Masih awal untuk memberikan gadis itu harapan. Ia sedikit bermain- main dulu.

Hanni meninggalkan untuk berganti pakaian. Sementara itu Taehyung menunggunya di luar karena ingin mengajak gadis itu keluar untuk makan siang. Yah lumayan cari teman untuk ngobrol.

" Sstt...Taehyung oppa?" panggil Hanni dari balik kamar pas.

" Aku? ada apa?"

" Bisa menolong ku memasang kan zipper baju ku"

Taehyung melirik semua staff Taehyung yang sudah mulai sepi. Ia melihat punggung Hanni yang sangat mulus itu tepat didepannya. ingin sekali merasakannya tapi takut gadis itu memandangnya lain.

" Cepat pasangkan" ucap Hanni.

" Iya..iya." Dengan tangan gemetar ia memasangkannya pelan. Setelah itu Taehyung buru-buru keluar dari kamar ganti itu karna tidak ingin menimbulkan gosip. Hanni cukup senang melihat respon pria itu.

Sementara Taehyung masih menunggingkan senyumannya.

.

.

.

Cukup lama juga acara makan siang tanpa sadar hari mulai gelap. Taehyung dan Hanni mengobrol sepanjang hari dengan sesekali tangan Hanni bergelayut manja ditangan Taehyung. Taehyung juga tidak mempermasalahkannya, karena menurutnya Hanni sangat agresif dan ia suka. Taehyung juga berani meminta Hanni datang kekantornya dengan pakaian sexy, awalnya ia meminta hanya bercanda tapi Hanni menyanggupinya.

" Kau tidak singgah dulu?"

" Tidak usah. Besok saja."

" Ayolah, akan ku buatkan kau teh. Kau pasti lelah oppa?" Hanni membelai pundak Taehyung.

" Baiklah" Taehyung kalah.

Taehyung menunggu Hanni berganti pakaian, lagi-lagi Hanni membuktikan ucapannya. Ia hanya menggunakan hot pant dan tanktop sexy yang menampakan belahan dadanya. Taehyung jadi sedikit bergejolak.

" Aw..oppa." teriaknya dari arah dapur.

" Kau kenapa?" tanya Taehyung.

" Tangan ku kena air panas" Tanpa pikir panjang Taehyung menyesap tangan Minji dan timbul ide gila Taehyung menjilat.

Hanni sadar perbuatan Taehyung , ia mendekatkan kan bibirnya ke arah Taehyung. Taehyung juga sadar. Sedari tadi siang Hanni selalu memancingkan dengan mendekatkan payudaranya.

Awalnya hanya ciuman ringan namun berubah menjadi liar. Tangan Taehyung disengajanya bertengger di bokong Hanni, Hanni melenguh saat tangan itu meremas manja bokongnya. Hanni juga tidak kalah menggairahkanna karna tangannya sudah dikalungkannya ke leher Taehyung.

Taehyung melepaskan ciuman mereka terlebih dahulu. Hari ini sampai disini dulu saja. Ciuman ini memastikan apakah ia bisa lanjut dengan Hanni, sepertinya gadis ini menyambutnya. Berarti ia sudah bisa maju.

" Aku akan menunggu mu besok diruangan ku sayang?" Bisiknya seduktif, meninggalkan Hanni dengan nafsu yang menggantung.

Tebece
Doble up dong gais.

SORRY( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang