Jungkook memandang Taejung yang berada dipangkuan Taehyung. Tampak begitu anteng dengan Hoseok yang ikut bermain dengannya.
Bibi Ami tidak kuasa melihat Jungkook yang menahan air matanya. Yah, Jungkook mengajukan syarat membawa bibi Ami bersamanya. Karena bibi Ami tidak memiliki sanak saudara hitung- hitung bisa mengasuh Taejung.
" Berdamailah. Berita yang kau terima belum tentu benar kan?"
Jungkook hanya membalasnya dengan senyuman. Tapi siapa sangka Taehyung mendengar semuanya. Berita apa yang diterima Jungkook sehingga ia kabur.
Setelah perjalanan panjang. Jungkook disambut oleh Irene dan Lisa. Irene langsung menggendong Taejung dan Lisa yang berusaha merebutnya.
" Mandilah,, makan malam sudah siap. Hah,, Lisa antar bibi Ami kekamarnya. Taejung biar bermain dulu bersama ku" ucap Irene.
" Eomma ingat kita harus gantian!!! " protes Lisa.
Taehyung membawa Jungkook dengan lembut kekamar mereka dulu. Masih nuansa yang sama tidak ada yang berubah. Semua baju Jungkook masih tertata rapi dilemari pakaian mereka. Cuma bedanya ada box bayi disebelahnya. Sepertinya Taehyung sudah menyiapkan semuanya.
" Mandilah terlebih dahulu" ucap Taehyung.
Tapi Taehyung tidak akan membiarkan Jungkook kali ini. Dua tahun! Dua tahun ia menahan hasrat demi membuktikan betapa sudah berubah dirinya. Taehyung memasuki kamar mandi setelah Jungkook melepas semua pakaiannya.
Astaga. Taehyung menggeram dalam hatinya. Jungkook sudah memiliki dua anak namun badannya masih seperti gadis. Tubuh molek yang sempat ia sia- siakan dulu membuat Taehyung malu jika mengingat kebodohannya.
" Taehyung! apa- apaan kau!! Menutup tubuhnya dengan kedua tangannya"
" Jung, ini sudah sangat lama. Aku merindukan mu" menarik tengkuk Jungkook lalu melumat bibir yang sangat ia rindukan.
" Taehyung lepaskan!"
Taehyunh tidak mengindahkannya. Ia terus saja mencumbu Dan menjamah seluruh tubuhnya dengan tangan dan bibirnya.
Dihadapan cermin wastafel, ia sangat senang melihat ekspresi Jungkook yang sepertinya juga merindukannya saat ia memasuki Jungkook.
.
.
." Taehyung benar - benar tidak bisa menahannya" ucap Lisa yang malu mendengar desahan mereka ketika tidak sengaja melewati kamar mereka.
" Kau mengintip hah!!! " hardik Irene.
" Salahkan mereka yang tidak mengunci kamar mereka" ucap Lisa.
***
Walaupun belum membaik seratus persen tapi Jungkook sudah menerima Taehyung sedikit demi sedikit. Meskipun ada satu hal yang masih mengganjal dari dalam dirinya.
" Jung,,, aku bawa Taejung jalan - jalan ya. Bibi Ami juga ku bawa" ucap Lisa.
" Aku akan menyiapkan keperluannya"
" Sudah disiapkan semuanya. Katanya kau akan jadi direktur rumah sakit milik Taehyung, kau akan sibuk Taejung aku yang jaga ya dengan bibi Ami tentunya"
" Kau tidak bekerja?" Tanya Jungkook .
" Tentu saja. Aku akan bekerja dengan Taehyung. Dikantor Taehyunh sudah menyiapkan ruangan khusus untuk Taejung dan bibi Ami akan ikut kemana aku pergi begitu juga dengan Taejung"
" Dia anak ku jika kau lupa" ucap Jungkook kesal karena Lisa terus mendominasi Taejung.
" Aku tantenya. Lagipula kau bawa ke rumah sakit itu tidak baik. Hidungnya akan tersumbat dengan bau obat- obatan"
Jungkook hanya pasrah toh sampai setengah hari. Namun tiba- tiba obrolan mereka terhenti karena ada seorang wanita bule datang dengan tidak sopannya.
" Bianca?" Ucap Jungkook pelan.
" Kau kenal dengannya?" Tanya Lisa.
Jungkook mengangguk. Wanita ini yang menyebabkan dia kabur ke Jepang. Kenapa dia hadir setelah Jungkook sudah merasakan kebahagian.
" Aku ingin bertemu Taehyung. " Ucapnya sombong.
Tebece