bab 10

7.6K 647 158
                                    

" Kenapa kau membututi ku hah?" Tanya Taehyung saat sampai dirumah.

" Karena aku berusaha menyelamatkan suami ku dari wanita jalang seperti dia?"

" Apa kau bilang ?"

" Apa ada nama lain untuk wanita yang tidur dengan suami orang"

Taehyung menggerakan tangannya untuk menampar Jungkook.

" Tampar saja aku! Kau tidak ingat bagaimana mengajak ku menikah? Sekrang apa? Jangan kan melindungi ku, memberi rasa nyaman saja tidak. "

" Oh jadi kau tidak nyaman lagi dengan ku? Bagaimana kita bercerai saja?? " gertak Taehyung.

Taehyung tersenyun sinis melihat Jungkook yang menegang itu. Taehyung tau Jika Jungkook takut diceraikan maka dari itu Taehyung menggunakannya sebagai senjatanya.

" Kenapa diam? Jawab aku!"

Jungkook mengepalkan tangannya. Lagi - lagi ini demi Hajoon. Pengobatan Hajoon sangat mahal. Ia masih membutuhkan uang Taehyung.

" Kau diam saja jika masih bergantung kepada ku" ucap Taehyung telak. " Kau dan anak mu sama saja, menyusahkan"ucapnya berlalu.

Jungkook menangis sambil menahan amarah. Janji yang ia lontarkan dulu untuk melindungi Jungkook hanya tinggal janji. Taehyung berubah demi wanita lain.

Jungkook menghapus air matanya karena tidak ingin menangis didepan Hajoon. Bagi Hajoon , appanya adalah seorang superhero.

Jungkook mencari sosok Hajoon kekamarnya, namun sosok itu tidak ada. Tentu saja Jungkook panik, ia mencari ke sudut ruangan namun tidak ada.

" Bi, apa kau melihat Hajoon"

" Terakhir ku lihat diruangan kerja tuan nyonya."

" Baiklah"

Jungkook berlari kearah ruang kerja Taehyung. Ia hanya takut Hajoon mengacak- ngacak ruang kerja Hajoon dan berakhir Hajoon dimarahinya.

Jungkook bernafas lega ketika melihat Hajoom yang hanya duduk tenang disoffa sambil memegang sebuah dokumen yang masih utuh.

" Sayang, ayo keluar" ajak Jungkook.

Hajoon mengangguk pasrah, namun ia enggan memberikan dokumen itu ke Jungkook.

" Ayo lepaskan" ucap Jungkook pelan sambil berusaha melepaskan dokumen itu.

Gara - gara berebut dengan Hajoon, isi dokumen itu berserakan. Beruntung tidak sampai robek. Jungkook mengumpulkan dokumen tersebut namun hatinya terasa pilu ketika membaca dokumennya.

Surat cerai.

Seperti petir disiang bolong, ternyata Taehyung benar-benar akan menceraikannya. Jika Taehyung menceraikannya, bagaimana nasib Hajoon. Hajoon butuh biaya banyak sekarang. Jika dengan uang pribadinya saja itu tidak akan cukup.

Jungkook mengambil dokumen itu lalu menyembunyikannya. Ini tidak boleh terjadi. Hajoon harus sembuh.

***

" Sayang , aku sudah menyiapkan dokumen perceraian mu dengan Jungkook. Sudah ku letakan dalam tas mu tadi" ucap Hanni menyamankan posisinya di dada Taehyung.

Taehyung berpikir keras. Karena terburu - buru tadi ia tidak sempat memeriksanya dan meletakannya diatas meja.

" Kenapa kau harus repot-repot sih, aku tidak ingin kau capek. Kan aku bisa mengurusnya" mengusap punggung Hanni.

" Aku hanya membantu mu" jelasnya manja.

Taehyung harus cepat - cepat menemukan dokumen tersebut sebelum Jungkook menemukannya.

" Oppa, aku merindukan mu" ucal Hanni membuka kancing baju kerja Taehyung.

" Jangan sekarang, aku sedang pusing dengan pekerjaan ku" ucap Taehyung mengusap pipi Hanni.

Hanni membuang wajahnya, cemberut. Tidak biasanya Taehyung menolak, biasanya pria itu selalu memulainya terlebih dahulu.

" Hei..hei jangan cemberut" ucap Taehyung menarik dagu Hanni lalu mencium bibir itu pelan.

Hanni tersenyum. Ia membalas lumatan Taehyung lebih panas. Awalnya menolak, namun Taehyung terpancing juga.

Ia membawa tubuh Hanni ke dalam pelukannya ke dalam kamar. Pergulatan panas itu terjadi lagi. Taehyung benar - benar lupa dunia sekarang, kenikmatan nyata didepan matanya membuatnya lupa dengan cinta yang tulus sebenarnya.

SORRY( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang