Bianca lagi - lagi datang menemui Taehyung dikantor. Wanita itu memang tidak tau malu walaupun Taehyung sudab memblokir nomornya.
" Bianca. Aku bukan orang yang baik seperti yang kau lihat selama ini. Apalagi kau adalah orang membuat Jungkook kabur. "
" Apa istri mu mengadu? Istri mu possesive dan sangat manja rupanya"
" Manja kau bilang? Istri ku adalah yang terbaik dari semua yang aku miliki, kau pengacau tau apa"
" Taehyung,,, aapa kau tidak berminat..."
" Tunggu! Aku tau kemana arah bicara mu. Apa pun itu aku tidak berminat, dengan mu atau wanita lainnya. Pergi dari hidup ku atau kau akan tau sisi buruk ku" ucap Taehyung.
Ada rasa takut didiri Bianca melihat mata tajam Taehyung menatapnya. Wanita itu pergi begitu saja setelah gagal menggoda Taehyung. Sementara Taehyung merasa lega sudah mengusir Bianca, setelah kejadian buruk menimpa rumah tangga akibat ulahnya sepertinya dirnya tidak lagi memiliki nafsu dengan wanita lain selain Jungkook.
" Hallo,," ucap Taehyung setelah mendial nomor istrinya.
" Ya,,, kenapa?"
Jungkook masih kaku. Tidak apa, perlahan Jungkook akan melunak seperti biasanya.
" Sudah makan siang?
" Belum."
" Ingin makan siang bersama?"
" Hmmmm...."
" Aku akan menjemput mu"
" Aku belum menjawab..." tut..tut...Jungkook menghela nafas panjang setelah menerima telpon dari Taehyung.
.
.
.
" Jungkook,," panggil seseorang ketika hendak menuju Taehyung ke parkiran rumah sakit.
" Jaehyun,, astaga. Aku tidak menyangkan akan bertemu dengan mu. Apa kau sakit?"
" Tidak. Aku mengunjungi ayah teman ku. Sudah lama sekali,, "
" Iya,, hmm,," Jungkook melihat jarum jam ditangannya.
" Sepertinya kau buru- buru,,"
" Yah, begitu lah,,"
" Sayang sekali padahal aku ingin mengajak mu minum,,"
Jungkook membalalakan matanya melihat Taehyung dibelakan Jaehyun. Pria itu dengan tatapan membara menarik tangan Jungkook menjauh dari Jaehyun.
" Hei,, apa-apaan kau. Tidak sopan memotong orang berbicara"
" Kenapa? Dia istri ku, aku tidak suka melihat istri ku berbicara dengan pria lain"
" Suami? Jungkook, bukannya pria itu sudah menyakiti mu"
Bugh,, Taehyung memukul wajah Jaehyung tepat dihidungnya. Pria itu ingin membalas namun ditangkis oleh Taehyung. Taehyung tidak takut untuk memukul Jaehyun.
" Taehyung sudah. Dia hanya teman lama," jelas Jungkook.
" Aku tidak peduli. Biar orang lain mengurusnya," Taehyung menarik tangan Jungkook.
Taehyung mengendarai mobilnya dengan sangat kencang sehingga Jungkook tidak berani mengajaknya berbicara terlebih dahulu. Setibanya direstoran pun Taehyung hanya diam dan masih saja marah.
" Aku tidak ingin kau berbicara dengan pria selain diriku"
" Jangan bercanda. Aku itu manusia , makhluk sosial. Jangan egois" jelas Jungkook.
" Jungkook.."
" Taehyung,, aku tau mana batasan ku. Sejauh kita berumah tangga, kau lah yang selalu berulah"
" Jungkook, jangan diungkit. Aku mengajak mu makan siang karena ingin meminta pendapat mu tentang honeymoon"
" Honeymoon siapa?"
" Kita. Memangnya honeymoon untuk orang yang baru menikah saja"
" Tapi untuk apa?"
" Tidak ada. Aku hanya ingin berdua dengan mu,, Taejung sepertinya ingin minta adik"
" Jangan bercanda"
" Tidak. Aku tidak bercanda. Aku ingin memperbaiki semuanya dengan mu. Aku ingin mengembalikan senyuman mu Jungkook. "
***
Maldive tempat honeymoon Taehyung dan Jungkook. Pilihan Jungkook, karena ia sangat ingin kesini dari dulu.
" Kau pernah melakukan sex dulu dengan Hanni dipantai kan?" Ucap Jungkook.
" Jung,, jangan mulai lagi. " ucap Taehyung.
" Maaf. Melupakan tidak mudah Taehyung,, tapi jika sekali lagi kau berselingkuh aku akan membuang mu"
" Aku tidak akan berselingkuh. Aku sudah memindahkan semua aset beharga ku atas nama mu dan Taejung. Aku tidak akan mengulang hal yang sama sayang"
" Aku pegang kata- kata mu. "
" Aku bersumpah! Jadi kapan aku mendapatkan jatah ku?" Tanya Taehyung mendekatkan tubub Jungkook kedirinya.
" Hmm,,, bagaimana kalau tidak ada. Aku lupa mengatakannya. Aku sedang datang bulan Taeh"
Tebece
