bab 22

9.2K 794 78
                                    

Lisa merentakan kakinya ketika eommanya menyuruhnya untuk mengangkat ponselnya yang sedari tadi berbunyi. Bukan apa- apa itu menganggu Irene yang sedang istirahat.

" Eomma,, kenapa Jungkook mengirim alamat kepada ku? Dia menelpon ku berulang kali"

" Dasar kau! Sudah dari tadi ku suruh kau mengangkat nya tapi kau tetap abai. Cepat hubungi Taehyung dan kirim alamatnya ke dia"

" Memangnya kenapa? Ini kan cuma alamat"

" Kau pikir apa ha!!! Jungkook dalam bahaya "

Lisa bergegas menelpon Taehyung yang kebetulan berada di luar. Ia sangat menyesal mengabaikan panggilan Jungkook. Mudah- mudahan tidak terjadi apa- apa.



***

Jungkook sekuat tenaga menolak sentuhan dari Mingyu walaupun kondisi saat ini ia sangat menginginkan sentuhan- sentuhan itu.

" Oh ayolah Jungkook jangan sampai aku bermain kasar"

Jungkook tidak perduli. Ia menendang kemaluan Mingyu lalu pergi keluar kamar, namun ia sangat frustasi karena tidak menemukan kunci rumah Mingyu.

" Dasar brengsek." menarik rambut Jungkook sehingga kepalanya mendongak keatas " Kau ingin kabur hah!" Melempar tubuh Jungkook sehingga kepalanya terkena sudut meja.

" Berdiri!!" Mingyu memaksa menarik tubuh Jungkook yang sudah tidak berdaya.

Mingyu kembali merobek paksa baju Jungkook. Mingyu sudah gelap mata melihat payudara Jungkook.

Namun itu tidak berlangsung lama.

Bugh

Tubuh Mingyu terpental akibat hantaman dari Hosoek. Sementara Taehyung dengan tongkatnya menutup tubuh Jungkook yang suda terbuka bagian tengahnya.

" Panas ... " ucap Jungkook.

Taehyung langsung mengerti dan Hoseok memaklumi. Hoseok langsung membawa Mingyu yang sudah pingsan jauh dari mereka berdua.

" Maafkan aku Jungkook."

Jungkook tertegun saat Taehyung meminta maaf padahal sebelumnya Taehyung akan memaksanya untuk untuk berhubungan badan.

.
.
.

Taehyung duduk ditepi ranjang, masih menatap wajah Jungkook yang masih tidur. Yah,, dia melakukan ditempat Mingyu. Tidak ada pilihan lain.

" Eughhh,,,"

Jungkook menggeliat dalam tidurnya. Perlahan matanya terbuka melihat Taehyung yang sedang menatapnya lembut.

" Taehyung,,,,"

" Yah,,, maaf aku terlambat. Dia sempat melukai wajah mu"

" Apa aku?"

" Tidak. Dia tidak sempat melakukannya. Maaf aku melakukannya pada mu. "

Jungkook hanya diam. Dalam hatinya ia bersukur Taehyung yang melakukannya. Walaupun hatinya masih sakit oleh pria ini.

***
Jungkook terbangun dengan rumah yang lebih sepi. Hanya ada Lisa dan Irene. Ia tidak melihat Taehyung disekitar mereka.

" Taehyung ke Jerman" ucap Irene.

" Oh,,"

" Kau tidak penasaran?" Tanya Lisa.

" Perjalanan bisnis sperti biasa bukan?" Ucap Jungkook.

" Dia akan menjalani terapi disana. "

" Apa?"

" Kenapa kaget? Seharusnya kau senang bukan? Kau tidak lagi terkekang dan bebas" sindir Lisa.

Jungkook merasa tidak senang dengan ucapan Lisa yang menyudutkannya. Padahal disini ia tidak salah, bagaimana bjsa ia bersikap biasa- biasa saja setelah kejadian selama ini.

" Yah aku senang. Puas kau!" Jungkook meninggalkan lisa dan Irene begitu saja. Ada rasa kecewa melihat mereka yang ada dipihak Taehyung. Tapi tidak menutup kemungkinanan dengan rasa penasarannya.

Kenapa begitu mendadak? Kenapa Taehyung seperti menghinatinya. Padahal kemarin mereka sudah bercinta. Seharusnya Taehyung bercerita kepadanya.

****

SORRY( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang