L U K A

29 1 0
                                    

Aku selalu tampak sendirian.
Alasan tak banyak kawan, itu benar.

Tapi, sungguh itu juga karena aku cinta sendiri. Lalu, ada orang di sekitarku yang selalu ramai berkumpul bersama, bahkan ia malu bila harus berjalan sendirian seperti aku yang biasanya.

Hanya saja, orang-orang kerap tak sadar jika banyak hal yang tampak tak sama seperti hal yang dirasakan. Tak berarti sendirimu adalah sendiri yang terluka. Dan tak berarti riangmu adalah sepenuhnya bahagia.

Maksudku, aku memang tampak yang paling bodo amat dari yang lainnya, itu bukan karena aku benar-benar bodo amat. Aku hanya ingin menyimpan diriku sendiri. Karena kota besar ini hanya akan merenggutnya jika aku pamerkan.
Itu pernah benar-benar terjadi. Sebenarnya, sering.
Dan di sini aku belajar, bahwa setiap tempat punya cara menghargai penduduknya masing-masing. Entah itu menghargai yang sesungguhnya, atau bentuk lain dari bagaimana hidup mencoba membuatmu kuat dan berani.

Aku yakin.
Banyak dari kita yang paham rasanya. Dan tindakan kita bergantung dari apa yang harus kita pilih... ingin menerimanya atau menolaknya.

Tapi, jika kamu dalam posisi bimbang dan butuh seseorang yang mau mendengarkan tentang hidupmu...
jangan malu untuk ambil kursi dan duduk di sampingku.

Mate in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang