Ingin Egois

35 0 0
                                    

Sebenarnya bila diminta jujur, aku tidak bisa mengerti perubahan suasana hatimu.
Hari lalu, kamu bantu bentangkan sayapku dengan lebar, lalu aku diterbangkan tinggi sekali. Tapi hari ini, kamu lepas aku. Seolah aku bisa terbang sendiri. Padahal yang mengajarkan caranya adalah kamu.
Kamu sadar, tidak? Itu kamu lakukan berulang kali.
Bagaimana bisa semena-mena itu padaku?
Bagaimana bisa memberiku kasih, kemudian memaksaku beralih?
Aku tidak bisa mengerti.
Oleh apa pun keadaanmu yang rumit, yang tidak bisa kau kompromi, yang tidak mampu kau tanggulangi. Aku tidak akan mengerti.
Diminta pun olehmu, aku tetap tidak bisa mengerti.

Kalau begini, apa bisa disebut aku sangat cinta? Apakah segala hal harus dimengerti hatiku jika aku perlu pengakuan akan cinta?
Tidak, kan? Aku ini terlalu sederhana. Terlalu rapuh, naif, dan tidak paham dengan likumu. Tapi, aku paham bagaimana cinta membuatku berliku kembali.
Kembali :"(

Aku memang sangat cinta, kamu buat aku mematahkan idealismeku tentangnya. Kamu menyihirku dengan berbagai rasa penasaran. Kamu membuatku bergerak melebihi kemampuanku. Aku tidak ingin menemukan siapa pun selain kamu.

Tapi herannya, selama ini mengenalmu, menilaimu, dan mempelajarimu, aku masih tidak bisa mengerti.
Aku egois, kan?
Karena ketika aku berani mencintaimu setelah tahu apa yang akan menghadangku, seharusnya aku sudah siap akan konsekuensinya.

Dan aku, hanya bisa menangis.
Aku tidak ingin siap atas konsekuensinya.
Aku ingin egois.
Aku ingin kamu.

Mate in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang