Berapa Lama Lagi?

20 1 0
                                    

Hei, apa mencintaiku sesulit itu?
Aku tidak bisa diberi keramahan olehmu sebatas teman. Maaf. Aku mau serakah.
Aku tidak bisa merelakanmu sebatas ini saja. Aku ingin ramahmu lebih dari ini. Aku ingin kamu merelakan ketidakyakinanmu untuk menghilang, dan hanya cukup melihat aku saja. Sungguh. Aku tidak bisa menemukan orang lain yang bisa membuatku lupa segalanya, selain kamu.
Lagi pula, aku sudah mempelajarimu 8 tahun ini. Aku benar-benar mengenalmu sampai sejatuh dan setinggi apapun dirimu. Aku selalu dekat denganmu tanpa kamu sadari. Aku punya diriku yang lain di sekitarmu. Bahkan, saat mencoba bersama orang lain, aku masih menilaimu dari dekat.
Aku, sekeras itu.
Lagi pula, kalau boleh terus terang, mana ada orang yang akan menerimamu sebesar aku? Mana ada orang yang sukarela ditinggal pergi berulang kali saat kamu bertumbuh semakin tua? Mana ada orang yang mengerti kamu sebaik aku?
Hah... kadang aku bingung, siapa yang sebenarnya buta di sini. Aku atau kamu?

Hahaha, lihat kan? Aku jadi setamak ini. Gila.

Tentu saja. Ya, aku tidak setulus itu menunggumu tanpa mengharapkan imbalan. Aku tahu, kamu tidak pernah memintaku melakukan semua ini. Tapi, ugh 😞
Mana kutahu kalau jatuh cinta padamu benar-benar bahaya! Mana kutahu kalau personalitimu dari waktu ke waktu semakin membuatku candu. Ya ampun...
Aku perlu balasan, harga yang setimpal. Aku tidak sudi ini sia-sia. "Cintai Aku Juga. Bersamaku Saja."

Hei... aku harus menunggu berapa lama lagi?

Mate in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang