Aku mengingat betul kemarin, bahkan hampir beberapa hari yang lalu, bagaimana kamu tidak mencuri imajinasiku, bahkan tidak datang meski sekadar mampir di isi kepalaku yang biasanya tidak asing akan wujudmu. Aku bahkan hampir lupa bagaimana wajahmu, dan suaramu.
Dan tadi malam, rasanya kembang api meraung-raung. Mengejutkanku. Dalam mimpiku.
Aku tidak tahu dengan apa yang sedang kupikirkan saat ini. Waktu yang berlalu, begitu cepat membawa kecewaku. Mungkin itu satu-satunya alasan kamu dengan tidak tahu dirinya menyambangi diriku. Dalam mimpi. Perasaan benci dan hancur yang menghujamku di saat pertama kali kamu memamerkan dia, saat ini... aku ragu rasa itu masih ada. Rasaku lebih mengarah kepada... tidak peduli.
Bukankah, ini tidak adil? Aku... jatuh cinta lagi, di saat aku sudah tidak peduli 😭😭
Di saat kamu beribu kali jauh lebih tidak peduli.
Semuanya berputar di kepalaku.
Aku ingin menemuimu.
Aku ingin kita punya waktu bersama saat aku tiba nanti.
Aku ingin. Sangat.
-17. 39, di atas awan magelhaens.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate in You
RomantikIni sekedar tulisan dari hati kecilku yang ingin kubagi pada kalian. Tentang jiwaku yang terombang - ambing. Tentang penatku dalam larik sederhana. Juga tentang tumpahan perasaan yang tak mampu kuutarakan dalam lisan.
