Bagaimana? ¦ [kdy]

5. Dipinjam

Di kelas, kamu menjabat sebagai wakil ketua kelas. Gak ngerti juga kenapa kamu dicalonin sama anak anak. Padahal kamu gak punya jiwa pemimpin. Kamu lebih suka main dari pada mantau kelas. Kamu lebih suka tidur dari pada pertemuan rapat untuk event sekolah. Dan kamu lebih suka Doyoung dari pada kelas kamu.

"Dek, jangan bobok aja ih"

"Lucaaaas! Aku enggak adek adek ya!" teriak kamu. Iya, Lucas, dia ketua kelas kamu. Jadi wakil Lucas dominan gak enaknya. Lucas iseng, berisik, pecicilan, dan suka manggil kamu adek. Katanya karena kamu pendek, padahal dia yang tiang.

"ih, gemes liat si kecil" kata Lucas sambil ngulek ulek kepala kamu.

Kamu berdecak kesal, "bodo ah, aku pindah bangku aja" kamu hendak berdiri tapi ditahan Lucas. "Jangan dong cil. Bantuin gue nyusun denah dulu" rengek Lucas.

Kamu boleh jadi kesal, tapi tetap aja gak bisa nolak. Kamu kasian aja ngeliat Lucas yang kurang berbakat ngurus kelas.

"Emang pas photonya udah lo tagih semua?" tanya kamu. Lucas nyengir, "itu dia cil. Lo aja ya yang nagih?" katanya.

"Datang kalo perlu aja" cibir kamu.

"Eh, enggak dong. Decil jangan ngambek ah. Ku ulek nih mau?" goda Lucas. Kamu berdecih kesal, "bodo amat". Setelah itu Lucas ketawa ngakak. Receh emang jiwanya.

"Kak Odoy, hari ini saya izin ya. Mau ngurus kelas" kamu sedang berhadapan sama Kak Odoy nya kamu.

"Mau ngapain?"

"Mau urus kelas kak. Mau nyetak foto anak anak untuk denah kelas"

"Sekarang udah gak pentingin ekskul lagi?" Doyoung mulai tajam tatapannya.

"Bukan gitu kak, tapi saya mau bantu Lucas. Kan saya wakilnya" jawab kamu.

"Nanti sore bisa balik ke sekolah? Latihan?"

Kamu mengerjapkan mata. Mana ada sih yang mau balik lagi ke sekolah? Apa lagi keadaannya kamu pasti capek.

"Anu kak..."

"Lama amat, kayak nego sayur" celetuk Lucas yang tiba tiba datang.

"Mas bro, pinjem bentar anggotanya ya. Kuy, cil" Lucas langsung narik tangan kamu keluar dari ruang paskibra.