33. Kuat?

3.7K 444 18
                                    

Istirahat yang kedua kamu gunakan untuk mencari keberadaan Sera di kelasnya. Oh, gak lupa 2 krucil kamu juga ikut nemenin.

"Masa anak goblok gini buat masalah. Dongo itu ekskul lo"

Dari tadi kamu cuma dengar omelan Lucas yang gak jauh jauh dari itu. Sebenarnya juga tadi kamu gak niat ngajak Lucas untuk nemenin, tapi apa daya, Lucas yang ngeliat kamu dan Mark buru buru keluar kelas begitu istirahat jadi curiga. Makanya dia ngikut.

Kamu udah nyampe di depan kelas XII IPA 1. Kelas dari kumpulan orang yang suka ngitung angka. Pintar.

"Mark? Eh, ada kamu juga dek" Sera yang kamu lihat lagi duduk sebelahan sama Doyoung langsung menyadari kedatangan kamu dan ajudan mu.

"Kak, kakak gak ngerasa salah ngasih surat ke dia?" Mark yang mulai. Padahal kamu baru aja mau bersuara.

Sera ngelirik Doyoung sekilas. Pacarnya itu kelihatan gak peduli.

"Enggak dek-"

"Heh, gue gak tau ya kenapa ekskul ini buta sama kesalahan orang. Muka sepolos ini lo kasih surat peringatan?" nah yang itu bukan Mark lagi, tapi kingkong wakanda.

"Y-ya.." Sera jadinya yang gugup. Gimana ya, dia itu cewek trus diserang sama cowok titisan preman.

Kamu ngerasa ini udah gak benar. Yang berurusan itu kamu, tapi yang ambil alih justru teman teman mu. Kamu udah mau angkat bicara, tapi ada suara lain yang buat kamu terdiam. Benar benar berhenti berpikir untuk ngomong apa selanjutnya.

"Kalian siapanya dia? Punya hak apa untuk membela dia? Dengar, saya ketua ekskul ini. Saya bisa lakukan apa aja termasuk ngasih dia surat peringatan. Kalau kalian butuh alasan kenapa saya kasih dia peringatan, itu karena saya benar benar gak suka diganggu sama dia"

Teruntuk Doyoung, tolong omongan mu itu lho. Dia gak tau aja yang di depannya ini udah remas remas rok.

"Dan karena kalian udah ikut campur sama masalah dia. Saya gak suka. Saya mau dia keluar"

Kamu udah capek dengarnya. Dipikir hati itu gak ada rasa penat?

"Heh ketua goblok! Alasan lo itu gak objektif! Lo itu harusnya-"

Lucas udah gebrak meja pengen banget dia layangkan pukulannya ke muka Doyoung itu.

"Udah gak usah. Mark, Lucas kita pergi aja. Toh alasannya udah jelas kan? Kak Sera, kak O- Doyoung, kami duluan"

Sakitnya tuh disini, di dalam hati mu.

Kamu berpikir bukan saatnya untuk nangis di depan Lucas dan Mark. Kamu gak boleh secengeng itu. Tapi apa kamu kuat?

Bagaimana? ¦ [kdy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang