9. Petrus Jakandor

4.3K 517 11
                                    

Doyoung berangkat ke sekolah jam 06.15 kayak biasanya. Masih belum ditemukan alasan kenapa Doyoung seniat itu berangkat subuh.

"Lho, Ser?" Doyoung ngeliat Sera yang baru ngebuka ruang Paskibra.

"Eh, pagi Doy" sapanya sambil senyum. Sesederhana itu, dan Doyoung selalu suka.

"Mau ngapain? Kok pagi pagi banget udah kesini?"

"Oh itu, aku mau mastiin aja kemarin aku ngunci ruangan ini atau enggak" jelas Sera. Memang iya, kemarin mereka langsung bubar aja setelah latihan. Yang namanya capek ya gak peduli lagi lah sama apapun. Pengennya goleran aja.

"Kamu sendiri mau ngapain, Doy?" tanya Sera.

"Hah?"

Doyoung engap engapan sendiri. Dia kan gak sengaja nemu Sera di depan ruang Paskib, makanya dia samperin. Gak lucu kan kalo dia jujur soal alasannya itu?

"Iya... Kemarin kayaknya aku ninggalin botol Tupperware mama aku disini. Mau nyari itu. Nanti dibanting sama mama, hehe" sahut Doyoung.

Sera mengarahkan kepalanya masuk ke ruangannya. "Ga ada tuh Doy" kata Sera. "H-hah? Masa? Ya ampun, nanti aku digebuk mama" Doyoung bohong.

"Sini deh, aku cek tas kamu"

Doyoung dengan senang hati membelakangi Sera. Kapan lagi, ya kan? Namanya juga ada kesempatan ya harus di petrus jakandor.

Pepet terus jangan kasih kendor.

"Doy?"

"Ya, Ser?"

"Ini lho botol mu. Udah kamu isiin air juga"





















Mampus kau Doy,

Bohong mu tak sesempurna modus mu.

Bagaimana? ¦ [kdy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang