Bab F I V E

64 9 1
                                    

Beritahu saya kalo ada typo:)

Happy reading🐣
.
.
.
.
.

"Ketika takdir mengejutkan"
_*sajak*_
~~~~~

"Kak" panggil intan kepada kenzie yg sedang terlelap tidur.

Mereka masih ada di toko buku sembari menunggu hujan reda namun tak kunjung berhenti. Sehingga membuat mereka tertidur karena terlalu larut malam. Dengan kepala kenzie diatas kepala intan.

Untung intan segera terbangun, kalau tidak mungkin ia akan semalaman di toko buku ini. Intan mencoba membangunkan kenzie namun kenzie masih asik dengan dunia mimpinya. Kepala intan terasa berat karena kepala kenzie menindihnya.

Clintingg🔔

Mbah mintun masuk dan kaget melihat kenzie yg tertidur sembari bertumpu di kepala intan. Karena intan menghadap langsung kearah pintu, kaget karena kehadiran mbah mintun. Ia tak mau mbah mintun berfikir yg macem-macem.

Mbah mintun tersenyum melihat hal itu. Intan mencoba membangun kan kenzie namun dasar kenzie kebo. Sehingga susah banget buat dibangunin. Karena kesal sekaligus kaget menyadari adanya kehadiran adiknya-tegar-, otomatis intan bangun membuat kepala kenzie membentur kursi.

"Aww" ringis kenzie. Kenzie menatap intan dengan kesal. "Lo apa-apaan sih. Sakit tau!" Kenzie melihat arah pandangan intan.

"Eh, mbah mintun. Udah pulang mbah?" Sapa kenzie. Kenzie melirik cowok disamping mbah yg menatapnya tajam.

"Tegar, jangan salah paham dulu. Kami tadi-" ucap intan kepada cowok yg bernama tegar itu.

"Kita pulang" sela tegar dan keluar dari toko buku. Intan pamit ke mbah mintun dan segera menyusul tegar.

"Itu siapanya intan mbah? Pacarnya ya?" Tanya kenzie ke mbah mintun. Mbah mintun hanya tersenyum.

"Liat keluar kalo mau tau" kenzie mengerutkan keningnya namun kakinya tanpa disadari melangkah keluar. Kenzie melihat intan yang sedang berusaha menghentikan tegar.

"Tegar, tunggu dulu" intan menarik lengan tegar untuk berhenti. "Huftt... capek" tegar hanya memperhatikan intan. Kenzie melipatkan tangannya di dada, seakan sedang menyaksikan drama seru.

"Tegar, kami tadi tertidur saja karena kelamaan nunggu hujan. Tidak ngelakuin apapun kok. Please ya, jangan salah paham. Jangan kasih tau mama sesuatu yg tidak benar" jelas intan namun tegar hanya menatap intan datar.

Tegar menghela nafas panjang. "Kak, tidak ada yang mungkin terjadi jika perempuan dan laki-laki bersama dalam satu atap"

"Iya, tapi kami ngak ngapa-ngapain kok. Suer" ucap intan sembari mengeluarkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk (✌️)

"Yaudah yuk pulang" ajak intan sembari menarik lengan tegar.

"Hey, bentar"panggil kenzie yang sejak dari tadi hanya menyaksikan. Kenzie menghampiri intan dan tegar.

"Kok main selesai aja. Lo jadi cowok ngegas lah jangan diem aja liat ceweknya sama cowok lain. Gimana sih" intan dan tegar mengerutkan keningnya, tak mengerti maksud dari kenzie.

Intan Story (Proses Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang