P R O L O G

312 27 22
                                    

Hay ini cerita kedua ku. Enggak tau sih kalian bakal suka apa ngak? Tapi jika kalian suka tolong vomentnya dan follow me yah✌

Happy reading🐣
.
.
.
.
.
.
Jangan jadikan masa lalu sebagai alasan untuk menutup diri!

"Maaf"bima menunduk merasa bersalah.

Bima adalah kekasih intan yg sudah menjalin hubungan selama tiga tahun. Saat itu mereka masih bocah smp. Saat akan waktu kelulusan, bima meminta putus pada intan tanpa sebuah alasan yg pasti.

Padahal selama mereka menjalin hubungan tidak ada sama sekali masalah. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Orang tua mereka pun merestui hubungan mereka. Jadi, kenapa sekarang bima ingin putus.

"Tapi kenapa bim? Apa tidak ada alasan untuk penyebab kamu meminta putus?"tanpa sadar buliran air menetes dipipi intan. Siapa yg ngak sakit dan kecewa diputusin oleh orang yg sangat kita cintai tanpa sebuah alasan yg pasti.

Bima hanya menunduk. Ia tak tau bagaimana harus menjelaskannya pada intan. Ia tak ingin intan sakit hati dan membencinya karena alasan ini.

"Bim, jawab aku bim"intan mengoyangkan lengan bima meminta bima untuk menjelaskan.

"Bim!"teriak intan.

"Cukup intan! Cukup! Kamu mau tau kan alasannya kenapa? Oky, karena aku ngak cinta lagi sama kamu! Selama ini aku hanya mempermainkan mu saja! Puas!"bentak bima.

Intan tersontak kaget, bagaimana tidak selama ini bima tidak pernah membentaknya. Walaupun dia lagi emosi sekalipun, dia tidak pernah membentaknya.

"Bim"panggil intan pelan takut jika bima membentaknya lagi.

Bima mengusap wajahnya kasar lalu menghela napas pelan. "Maaf tan. Aku ngak bermaksud membentak mu"ucap bima merasa bersalah namun intan hanya diam saja.

"Sekali lagi aku minta maaf. Dan semoga kamu bisa ambil pelajaran dari semua ini. Bahwa janganlah kamu memilih cowok brengsek seperti aku untuk menjadi teman hidupmu. Semoga Kamu bisa bahagia tanpa diriku"ucap bima lalu memeluk intan namun intan tak membalasnya. Ia masih belum mengerti akan kejadian hari ini.

Bima mengecup kening intan lembut. "Semoga bahagia"ucapnya tersenyum tipis lalu beranjak pergi meninggalkan intan yg masih terdiam Sendirian di taman.

Intan menangis disana. Rasanya dadanya sangat sesak membuatnya susah untuk bernafas. Tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada pesan masuk. Intan segera mengambil ponselnya di dalam tas yg ia pakai.

Naura_aura:intan, lo dimana?

Karena tak ada balasan dari intan, naura menelfon intan namun tak diangkatnya.

Intan melempar tasnya dikasur. Ia duduk dibalkon kamarnya.

"Kenapa Kamu tega ninggalin aku tanpa sebuah alasan yg pasti bim"intan masih bertanya-tanya tentang alasan apa yg membuat bima memutuskannya.

"Asal kamu tau bim. Aku sangat sayang banget sama kamu"

"Aku ngak percaya kalo alasan kamu mutusin aku karena kamu ngak cinta sama aku. Pasti ada alasan lain"

Intan Story (Proses Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang