Bab T W E N T Y O N E

25 5 6
                                    

"Apa kalian pernah terlibat dalam sebuah permainan dimana kalian harus memaksa diri untuk melupakan sedangkan, dia selalu ada disisimu?"

.....

Intan duduk di balkon kamarnya sembari mendengarkan lagu. Seukir senyum terbit di wajah Intan. Entah kenapa jantungnya selalu berdegub mengingat kejadian kemarin. Dimana ia dan Kenzie tertawa saat di pasar malam. Ia juga ingat atas perhatian Kenzie yang menyerahkan jaketnya untuk dirinya.

Intan beranjak untuk membuka lemari dan mengambil jaket Kenzie. Ia menepuk keningnya pelan. Kenapa ia bisa sampe lupa mengembalikannya. Intan meraih ponselnya dan menekan nomor.

"Hallo," sapa Kenzie diseberang telepon. "Ada apa? Intan? Lo ada disana?" tanya Kenzie saat tak ada sahutan dari Intan.

"Eh, iya. Kakak lagi sibuk ngak?"

Kenzie tersenyum lebar. "Gue sibuk, kenapa?"

"Ohh,, yaudah kalau sibuk. Gue matiin dulu," ucap Intan. Baru saja Intan hendak memutuskan telepon, Kenzie lebih dulu bicara.

"Gue bercanda. Gue ngak sibuk kok. Emangnya kenapa?"

"Ngak apa-apa, sih. Besok aja gue ngomongnya."

"Kalau mau ngomong sekarang aja," ucap Kenzie tak sabaran.

"Besok aja di sekolah. Gue matiin, ya." Intan segera mematikan ponselnya. Kenapa ia menjadi gugup seperti ini? Ponsel Intan berdering. Dengan segera Intan melihat siapa yang menelponnya. Nomor tidak dikenal. Intan tak memperdulikannya. Ponsel Intan kembali berdering. Nomor yang sama. Intan dengan kesal mengangkatnya.

"Hallo," sapa seseorang diseberang sana.

Intan sontak membeku. Suara yang sudah sangat ia hapal. Kenapa dia tau nomor gue? Padahal sudah gue ganti batin Intan.

"Iya," saut Intan.

"Kamu lagi apa? Aku nganggu ngak?"

"Aku lagi duduk aja dikamar. Ngak kok, kamu ngak nganggu, Bim." Iya benar, seseorang yang menelponnya adalah Bima.

"Kamu dapat nomor aku dari siapa?" tanya Intan heran. Setau dia, dia tidak pernah kasih nomor ke siapapun.

"Dari Tegar."

Intan mengeram kesal. "Kenapa? Apa salah, ya?" tanya Bima.

"Eh, enggak kok."

Tok! Tok!

Suara jendela kamarnya diketuk membuat Intan sontak menoleh. Tidak ada siapapun disana. Intan berjalan mendekati jendela untuk mencari tau siapa yang mengetuk jendelanya. Ada seseorang memakai topeng joker berdiri disana. Intan mengernyitkan dahinya bingung.

"Siapa kamu?"

"Intan. Ada apa?" tanya Bima diseberang telepon.

Seseorang yang memakai topeng itu berjalan mendekati Intan. Seseorang itu menerkam Intan dan tanpa sengaja mematikan telepon.

Intan Story (Proses Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang