Bab T W E N T Y S I X

21 3 0
                                    

"Pada dasarnya, memaksa itu tidak baik. Dalam hal fisik maupun hati."

.....

"My dear! Wake up!" teriak Tari sembari membukakan tirai jendela membuat cahaya masuk ke dalam ruang. "Ayo bangun dong, sayang. Wake up! Wake up!" Tari mengoyangkan tubuh Intan dan memaksa Intan duduk.

"Aku masih ngantuk," ucap Intan dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ayo dong, bangun! Kamu 'kan mau tunangan hari ini." Intan membelalakan matanya kaget.

"Tunangan? Sama siapa?"

"Kamu lupa atau bagaimana. Kamu itu mau tunangan sama Kenzie. Udah ayo, bangun. Bersihkan diri terus pake pakaian yang sudah disiapkan. Mama sudah menyuruh orang buat make up-in kamu. Kamu itu kalau disuruh make up pasti cuma bedak sama lipstik. Kali ini kamu harus tampil yang cantik, oke?"

Tari pergi ke kamarnya buat siap-siap. Intan beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian, ia mengeringkan rambutnya mengunakan handuk.

Ceklek!

Suara pintu dibuka membuat Intan sontak menoleh. Seorang gadis datang dengan membawa peralatan make up.

"Maaf Mbak, jika saya lancang soalnya kata mama Mbak langsung masuk aja," ucap gadis itu sopan.

"Iya, enggak apa-apa." Gadis itu mendudukan Intan di meja belajar. Maklum, Intan tidak suka make up. Makanya tidak ada meja rias.

*****

Kenzie turun dan menghampiri orang tuanya dengan memakai pakaian rapi. Kemeja putih dilapisi jas hitam membuat penampilannya kali ini sangat berbeda dan pasti lebih ganteng.

"Anak kita ganteng banget," puji Cici.

"Iya dong, siapa dulu Ayahnya," saut Wahyu dengan menepuk dadanya bangga.

"Bunda, Ayah, kita sebenarnya mau kemana? Kenzie masih ngantuk," ucap Kenzie dengan mata yang hendak terpejam.

"Kamu itu mau tunangan Kenzie," jawab Cici.

"Sama siapa? Kenzie ngak mau kalau bukan sama Intan. Kenzie lagi-" ucapan Kenzie terhenti kala melihat wajah Cici dan Wahyu. Kenzie yang tersadar atas ucapannya segera menepuk mulutnya pelan. Ini gara-gara ngak konsen sangking ngantuknya.

"Kamu sepertinya suka banget sama Intan," goda Cici.

"Apaan sih, bun. Siapa yang suka sama Intan," elak Kenzie. Cici dan Wahyu terkekeh geli melihat Kenzie yang salting.

"Udah, Ayo kita pergi. Entar telat lagi. Kasihan sianu ngak bisa nikah," goda Wahyu dengan mengisyaratkan menujuk Kenzie dengan alisnya. Cici terkekeh geli sedangkan Kenzie, ia memanyunkan bibirnya.

*****

Intan turun dari mobil diikuti Tari dan Fadil. Mereka segera menuju tempat acara. Disana sudah ada Kenzie dan orang tuanya. Intan menatap Kenzie yang tengah menatapnya juga. Kenzie mengerjapkan matanya berkali-kali melihat penampilan Intan. Gaun biru terlihat sangat indah dipakai Intan.

Intan Story (Proses Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang