Vote and Comment
Guys!!!• • •
"Hangyul, Yohan udah bangun belom?" tanya Yena saat melihat Seungyoun yang baru masuk ke AsramA masih dengan celana kolor hitam dan kaos oblong putih.
Seungyoun menghempaskan tubuhnya di sofa samping Yena, matanya melirik pintu kamarnya yang masih tertutup rapat, "abis sholat subuh tidur lagi tuh bocah."
"Lah, lo gak tidur lagi, Bang?" Yen terheran.
Biasanya Seungyoun habis subuh tidur lagi, atau engga kalau lagi jadwalnya buat ngepel, abis ngepel bakalan tidur lagi. Tapi ini malah tumben nganterin anak sekolah.
Seungyoun menggeleng, "ada kelas gue jam sembilan. Nanti kalo tidur lagi, kebablasan."
"Gua laper masa," Yena mengelus perutnya, "belum sarapan."
"Beli makan gidah, ada grabfood juga, tinggal mesen ntar dianterin," balas Seungyoun sembari menyender di sofa lalu menutup matanya.
Yena mendekatkan badannya ke Seungyoun, "belom dikirim uang bulanan gue, Bang..."
Seungyoun yang merasa geli karena Yena memainkan hidungnya lantas membuka mata dan melirik Yena yang wajahnya sangat dekat, bahkan jika Seungyoun menoleh, sesuatu akan terjadi.
"Ngapain lo?" bisik Seungyoun.
Yena tidak menjawab. Gadis itu malah mencapit hidung Seungyoun laku menariknya, membuat hidung Seungyoun otomatis memerah. Yena ketawa puas lalu bangkit dan lari ke lantai atas.
"Sakit, anjir.." ringis Seungyoun sambil mengelus hidungnya.
Bayangan wajah Yena terlintas dipikiran Seungyoun tanpa permisi. Lelaki itu memegangi dadanya yang entah kenapa berdetak tidak karuan. Seungyoun menampar pelan pipinya agar tersadar.
Gila gua
Keluar dari kamar, Hangyul menatap heran Seungyoun yang malah menangkup pipinya dengan pandangan lurus ke depan. Hangyul menghampiri Seungyoun dan duduk di sebelahnya.
"Ngapa si, Bang? Pegangin muka bae," kata Hangyul.
Seungyoun menoleh dengan wajah yang bikin Hangyul tersedak air liurnya sendiri. Kaget dong Seungyoun sok imut, bibirnya dimonyongin mirip bebek.
"Apaan si anjir muka lo, malu sama tato!" hardik Hangyul sembari menjaga jarak dari Seungyoun.
Suka khilaf mau mukul kalau Seungyoun lagi mode sok imut kaya gitu.
Semakin jauh Hangyul jaga jarak, semakin gencar Seungyoun mendekatkan badannya dengan wajah yang bikin Hangyul gregetan ingin mengajak Seungyoun gelut sekarang juga.
Seungyoun meraih sebelah tangan Hangyul lalu memposisikan di depan dadanya yang masih berdetak tidak karuan.
Alis Hangyul terangkat, kemudian matanya membesar. Tangannya ia tarik, lalu bangkit dan menatap Seungyoun tidak percaya.
"B-bang, lo masih normal, kan?" tanya Hangyul hati-hati.
"Masih lah!" balas Seungyoun. Kemudian ia duduk seperti semula dengan pandangan lurus ke depan, "Gyul?"
"Apaan?"
"Menurut lo, kalau cowok deketan sama cewek, deketannya tuh sampai nempel, abis itu jantung cowok itu detak gak karuan. Tandanya apa?"
"Abang suka sama itu cewek."
Seungyoun auto noleh dong.
Hangyul yang mengerti, menampakan senyuman yang siap menggoda Abangnya itu, "jangan bilang jantung lo kaya gitu gegara cewek AsramA? Siapa, Bang? Siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER | X1 & IZ*NE
Fanfiction[ HIATUS ] 11 Cowok dan 12 Cewek. Hidup bersama dalam satu atap. Di AsramA Pak Daniel. Dari yang lagi ngurus skripsi sampai murid SMA tinggal di sana. Bagaimana mereka menjalani hidup di AsramA? Ditambah kisah romansa pasangan dari penghuni AsramA y...