Vote and Comment
Guys!• • •
Khusus; Han Seungwoo.
Namanya kesakitan itu pasti menyakitkan.
YAIYALAH, MASA LAGI KESAKITAN MALAH KESENENGAN
Diam kau ketua rebahan!
Seungwoo memasukan handphone dan dompet ke dalam waist bag hitamnya. Tak lupa ia memeriksa penampilannya kembali di pantulan cermin sesaat sebelum keluar dari kamar.
Gak nyeleneh sih pakaiannya pagi ini, cuma pakai kemeja levis hitam, celana bahan hitam dan dengan poni yang menutupi keningnya.
Untung aja poninya gak nutupin mata. Ice bear ver mode off.
Keluar dari kamar, Seungwoo mendapati seorang gadis duduk termenung di sofa ruang tengah. Lelaki itu menghampiri gadis tersebut dan duduk di sebelahnya.
"Hei, sendirian aja."
Gadis itu menoleh, "Gak kok, Bang. Aku berdua dari tadi," balasnya polos.
Seungwoo senyum, sudah paham apa yang dimaksudkan dengan perkataan gadis keturunan Jepang itu, "Lagi gabut dia sampe nemenin kamu siang bolong gini?"
"Iya. Bosen dia."
Bisa Seungwoo rasakan, sekujur tubuhnya merinding. Jujur Seungwoo dapat mempercayainya dan sudah tau ada penunggu di asrama ini, tapi tetep aja masih merinding.
"Kamu kenapa, Dek? Cerita sama Abang boleh kali..."
Sakura menghembuskan napas beratnya, "Perusahaan Ayah di Jepang bangkrut, Bang..." lirihnya sambil menundukkan kepala.
Senyum Seungwoo meluntur, wajahnya meneduh. Memorinya kembali ke saat dirinya baru saja lulus SMA.
"Kura... Kamu gak mau ke sana?"
Sakura menggeleng lemah, "Aku gak mau ngebebanin Ayah, pulang pergi butuh biaya lebih."
"Kamu tau gak?"
"Apa?" Sakura menoleh dan menatap Seungwoo yang membenarkan duduknya menjadi menghadap ke televisi.
"Abang pernah ada di posisi kamu saat ini," kata Seungwoo, "Ayah Abang bangkrut pas Abang baru lulus SMA. Niat mau lanjut kuliah, harus ditahan dulu setelah perusahaan normal lagi, makanya Abang telat kuliah, harusnya sekarang udah wisuda."
"Kamu tau gak sih apa yang paling diinginin Ayah Abang saat itu?" Seungwoo menoleh.
Sakura menggeleng.
"Penyemangat yang selalu ada di sampingnya. Ibu selalu nyemangatin Ayah, supaya Ayah gak stress. Selalu menghibur Ayah supaya gak berlalut dalam kesedihan dan bikin Ayah bangkit dari keterpurukan."
Seungwoo kembali menoleh dengan senyuman, "Dan Ayah kamu pasti lagi butuh semua itu sekarang."
Tangis Sakura pecah. Membuat Seungwoo segera merengkuh Sakura ke dalam pelukannya. Menenangkan gadis itu dengan mengelus rambutnya. Membiarkan tangisan Sakura membasahi kemejanya.
"Kamu kesana ya? Jangan pikirin biayanya, yang terpenting bisa ketemu Ayah kamu," ucap Seungwoo, "Sekarang kamu packing..."
Sakura melepaskan pelukannya dan menatap Seungwoo, "Abang..."
"Kamu packing... Abang mau ke kampus sebentar, kalau udah siap semua, Abang kabarin kamu. Oke?"
Sakura mengangguk senang. Dan kembali mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER | X1 & IZ*NE
Fanfiction[ HIATUS ] 11 Cowok dan 12 Cewek. Hidup bersama dalam satu atap. Di AsramA Pak Daniel. Dari yang lagi ngurus skripsi sampai murid SMA tinggal di sana. Bagaimana mereka menjalani hidup di AsramA? Ditambah kisah romansa pasangan dari penghuni AsramA y...