Yena Day!

1.9K 249 18
                                    

Vote and Comment
Guys!

Work yang cuma dibikin sehari juga🤭

Warning! Banyak typo bertebaran🙈

• • •

29 September.

Choi Yena lahir.

"Iya, lahirnya lewat giveaway." -Seungyoun, Hangyul, Yohan.

Karena selisih hari yang beda satu hari dari Eunbi, penghuni AsramA sepakat tidak akan mengerjai Yena. Pasti bakalan ketebak dan gak bakal jadi kejutan.

Jadi mereka bersikap kaya biasa, tetep ucapin selamat ulang tahun. Tapi Hangyul yakin, Yena bakalan sebel karena cuma itu saja yang dilakuin penghuni AsramA di hari ulang tahunnya.

Senin paginya, Yena bangun dengan semangat empat lima dan senyum yang terus merekah di wajahnya.

Dia berharap pagi ini ada sesuatu yang sesuatu sehingga terjadi sesuatu. Aih, cakap apa kau ini?

"Happy birthday, bebskaiiiii," seru Chaewon sambil memeluk Yena yang masih duduk di pinggir kasur.

"Maaciw, cie jadi orang yang pertama ngucapin, hehehe."

Chaewon cuma senyum manis abis itu keluar dari kamar otw kampus karena ada kelas pagi. Setelah Chaewon keluar kamar, Eunbi keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit di kepalanya.

"Selamat bertambah umur, bebek, doa yang terbaik buat kamu ya..." ucapnya sambil mengacak pucuk kepala Yena, "Mandi gih, ada kelas jam 9 kan?"

"Aamiin. Makasih, Mba. Oh iya, sekalian kalau ada Hangyul kesini, suruh tungguin."

Kemudian Yena bangkit, mengambil handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi. Setengah jam berlalu, Yena keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian rapi dan rambut sedikit basah di ujungnya.

Matanya bergerilya di sekeliling kamar, mencari keberadaan Eunbi. Namun nihil, Eunbi tidak ada di sana.

Yena meraih handphonenya di nakas, lalu mengecek notifikasi yang sudah penuh akan ucapan selamat ulang tahun. Tetapi, jari Yena membuka notifikasi dari Hangyul yang baru masuk.

"Ah elah.. Udah tau gua mager banget naek ojol," keluh Yena seraya melempar handphonenya ke atas kasur.

Setelah siap dengan make up tipis, tote bag serta sepatu yang masih ia tenteng, Yena keluar dari kamar dan jalan menuju dapur untuk sarapan.

"Morning yang ulang tahun," ucap Chaeyeon yang sedang menuangkan nasi gorengnya ke piring.

"Morning juga Chaee, masak apa tuh?" tanya Yena.

"Nasi goreng, mau?"

"Engga deh, gua makan di kampus aja, cuma satu kelas hari ini," sahut Yena sembari memakai sepatunya, "berangkat ya, Chae."

"Gak dianterin, Kak? Bang Seungyoun nganggur tuh di kamar."

Tanpa menjawab ucapan Chaeyeon, Yena lari ke kamar Seungyoun dan membuka pintu dengan tergesa, sampai membuat Seungyoun yang baru ingin ke alam mimpi dengan terpaksa membuka matanya.

"BANG! ANTERIN!" pekik Yena dari ambang pintu, segan untuk masuk ke dalam karena Seungyoun pasti hanya memakai celana kolor saat ini.

Seungyoun berdecak sebal, lalu memutar balik posisi badannya, menghiraukan pekikan Yena. Membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Jahat banget lo sama gue! Yaudah gue jalan aja!" Yena menutup pintu itu dengan keras.

Berharap Seungyoun akan memanggil namanya dan menyuruh Yena menunggu. Tapi, sampai di ujung anak tangga, Yena tidak mendengar teriakan khas Seungyoun.

SHELTER | X1 & IZ*NETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang