🌳Bab 4🌳
Mereka hanya ingin tahu, bukan untuk membantu.
📒
"lo gapapa?"
Sebelum ia bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan raya, pria paruh baya dengan mengenakan jas putih itu keluar dari ruangan tersebut
"keluarga pasien" kata dokter tersebut
Seseorang yang awalnya menunduk itupun langsung berdiri "saya dok"
"mari ikut saya, ada yang ingin saya bicarakan"
Setelah mengatakan itu dokter beserta orang itu berjalan menuju ruangan sang dokter,dan raya memilih untuk duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruangan ICU itu.
Raya mengeluarkan buku bersampul kuning yang selalu ia bawa kemanapun, ia menuliskan sesuatu didalam buku itu
Beberapa saat kemudian seseorang itupun kembali tetapi dengan keadaan yang lebih kacau dari sebelumnya
"kenapa jadi gini" katanya sambil meninju tembok yang berada disana
Raya kaget dengan apa yang dilakukan orang tersebut "stop" katanya sambil menahan pergelangan tangan orang itu
"lo udah gila" ucap raya ketika ia melihat darah segar menetes dari punggung tangan orang tersebut
"mau kemana" ucap orang itu ketika raya menarik tangannya
"obatin luka lo"
"gak perlu" ucapnya sambil menahan diri dari tarikan raya
Tanpa mengucap apapun raya meninggalkan orang itu sendirian lalu beberapa menit kemudian ia kembali dengan p3k ditangannya.
"ikut gue" tanpa basa-basi ia menarik tangan orang itu menuju kursi taman
Raya mulai mengobati tangan yang terluka itu "kalau sakit teriak aja" katanya sambil membersihkan darah yang ada di tangan itu
Ketika raya mengolesi obat merah di lukanya,tangan itu menggenggamnya sambil terdengar sedikit ringisan
"sakit ya" ucap raya sambil melanjutkan pekerjaannya
"ini gak sesakit sama luka yang ada di hati gue"
Ketika mendengar suara itu raya menghentikan apa yang di lakukannya, ia melihat orang tersebut sambil tersenyum. Akhirnya orang ini mau membuka suaranya
"beliau koma" kata orang itu ketika raya menempelkan perban di lukanya
Setelah selesai raya merapikan alat-alat yang ia gunakan untuk mengobati luka orang itu tadi "selesai" kemudian raya beranjak dari tempat itu
Selangkah ia pergi ada tangan yang mencekal pergelangan tangannya "apa?" tanya raya
"jangan pergi" kata orang itu sambil menepuk tempat duduk sebelahnya yang kosong
Rayapun duduk kembali ke tempatnya, ia menaruh kotak p3k diantara ia dan cowok itu
Kemudian suara barithon itu lagi yang terdengar "lo lihat disana" katanya sambil mendongak melihat langit yang bertabur bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Terindah
Teen FictionTerimakasih semesta. Kau mengirimkannya untuk ku, Disaat yang tepat. Sekarang,aku menemukannya. Aku mempunyai alasan untuk bertahan. Tapi waktu, Mengapa kau mengambilnya dariku? Mengapa kau merampas cahaya dari hidupku? Salahku apa? Tak bisakah kau...