🌳Bab 3🌳
Engkau adalah ilusi yang aku buat menjadi nyata, padahal sebenarnya dirimu hanya fatamorgana yang memang tidak akan pernah ada
📒
KRIIING
Suara bel menandakan pulang menggema di seluruh sekolah,dan itu merupakan salah satu hal yang menjadi surga untuk para murid selain jamkos
Kali ini entah mengapa supir yang biasa menjemput raya masih tidak terlihat, padahal ini hari pertamanya masuk sekolah baru jadi ia masih asing dengan lingkungan sekitar sini
Sekarang raya berada di halte depan sekolah barunya sendirian karena tadi karin sudah dijemput oleh papanya
Satu persatu murid mulai meninggalkan gedung bertingkat itu, dan sekarang keadaan cukup sepi apalagi ditambah awan kelabu yang menutupi langit
"pak bandi mana sih, tumben jemput telat. Sekolah juga udah sepi mana mau hujan lagi" monolog raya
Sudah hampir 30 menit ia menunggu tetapi hasilnya tetap sama, tidak ada tanda-tanda mobil melintas dan sekarang awanpun sudah meneteskan titik-titik air
"kan hujan" kata raya sambil merogoh saku roknya untuk mengambil handpone.
"kenapa pakek lowbat segala sih" ucapnya ketika menyadari jika handpone-nya mati
Terpaksa raya harus menunggu sampai pak bandi, supirnya itu menjemputnya. Dan sekarang hujan semakin deras bahkan jalan didepan sekolahpun sudah tergenang oleh air
Tetapi gadis yang berada di halte itu tetap tidak bergeming meskipun guyuran hujan ada yang mengenai tubuhnya, ia menikmati suasana hujan seperti ini karena ia suka bau tanah yang terkena air hujan, ia suka suara hujan dan ia suka melihat orang berlalu-lalang dibawah hujan sambil mengenakan payung, ia suka semua tentang hujan
Terlalu asik menikmati hujan sampai ia tak sadar jika ada sebuah mobil melesat kencang didepannya hingga genangan air yang ada di jalan tersiram ke arahnya
Ketika itu semua terjadi raya menutup mata, tetapi ia tak merasakan apapun sampai akhirnya ia membuka mata dan ternyata dia yang melindungi raya dari cipratan air tersebut
Raya masih melongo tak percaya dengan apa yang dilakukan cowok dihadapannya ini, kemudian sang cowok langsung duduk disamping raya
Lagi-lagi keheningan menyelimuti mereka jika mereka bersama, ya cowok yang sekarang duduk di sampingnya ini adalah cowok yang kemarin hampir tertabrak mobil yang ia selamatkan
Raya lebih memilih diam, lagipula percuma dia bicara jika yang diajak bicara saja seperti patung
Tetapi rasanya mulut raya sudah gatal saja ingin mengucapkan terimakasih karena sudah melindunginya dari cipratan air tadi
"emm.."
"kenapa belum pulang" suara barithon itu terdengar ketika raya ingin mengucapkan terimakasih
'gue gak salah denger kan' batin raya sambil menengok kesamping untuk memastikan jika benar dia yang tadi mengucapkan kata itu
Dan betapa terkejutnya raya karena cowok itu juga sedang menatapnya alhasil mata mereka bertemu, untuk beberapa saat raya larut dalam mata elang itu.
"oh emm anu gue lagi nunggu jemputan" canggung raya menjawab pertanyaan itu
"lo sendiri ngapain belum pulang" tanya raya
"habis latihan basket" jawab sang cowok
'lo goblok banget sih ray, udah tau dia pakek baju basket masih ditanya lagi' ucapnya dalam hati sambil merutuki kebodohannya
Setelah obrolan itu keduanya sama-sama hening karena mereka sama canggungnya, sampai tak terasa hujanpun mulai reda
"lo gak pulang" tanya raya ketika ia menyadari jika cowok di sampingnya ini masih mempertahankan posisinya, tidak ada tanda-tanda jika ia akan beralih
Tanpa menjawab pertanyaan dari raya cowok itupun berdiri dan akan pergi meninggalkan raya sendirian di halte
Ketika raya melihat langkah kaki itu mulai menjauh, entah mengapa ingin sekali ia menahannya, ingin sekali ia berkata kepada cowok tersebut jika ia takut nenunggu di sini sendirian, apalagi sekarang langit sudah mulai gelap
Tetapi itu semua akan sia-sia,raya sudah mengetahui sifat dari cowok yang beberapa saat lalu duduk disebelahnya,dia sangatlah dingin. Bagaimana mungkin jika dia akan peka
Lalu beberapa saat kemudian mobil sedan hitam-pun berhenti di depannya "maaf non saya terlambat"
📒
Saat ini raya berada di rumah sakit untuk menemui mamanya,meskipun ini rumah sakit milik keluarganya tetapi tetap saja ia tak menyukai tempat ini.
Mati-matian ia melawan rasa takutnya memasuki tempat paling menyeramkan ini, tetapi sepertinya mulai saat ini ia harus terbiasa dengan rumah sakit,karena mungkin ia akan selalu berhubungan dengan tempat ini
Sekarang ia berdiri didepan pintu bercat putih yang bertuliskan nama mamanya, tetapi ketika ia membuka pintu tersebut hasilnya nihil, tidak ada siapapun di dalamnya.
"mama" panggil raya sambil mencari ke seluruh ruangan tersebut siapa tau ada mamanya, tetapi tetap hasilnya sama, tidak ada siapapun di situ
Tetapi ia menemukan sebuah sticky note biru muda di atas meja yang berada di ruangan itu
Dek mama dirumah
Langsung pulang aja ya
Setelah membaca pesan itu rasanya ia ingin menangis,ya mungkin raya cengeng tetapi butuh keberanian besar untuk dia sampai di tempat ini, Mati-matian ia melawan rasa takutnya, tetapi hasilnya malah sia-sia.Sekarang ia tidak ingin pulang, lebih baik ia menenangkan hatinya terlebih dahulu ditaman yang ada di rumah sakit ini
Untungnya tadi ia menyuruh pak bandi untuk pulang terlebih dahulu, karena ia fikir ia akan pulang bersama mamanya. Tapi sekarang bahkan ia-pun tak tau ia akan pulang bagaimana.
Sebelum raya menikmati langit yang bertabur bintang di taman, ia memilih untuk mampir ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli ice cream
Karena itu sudah menjadi kebiasaan raya jika ia sedih ia akan memakan ice cream.
Ketika ia menikmati langit malam sambil memakan ice cream, ia melihat seorang cowok yang terburu-buru memasuki rumah sakit dengan memakai pakaian kasualnya, celana jeans hitam yang dipadukan dengan kaos polos berwarna putih
Setelah melihat cowok tersebut, kaki raya tiba-tiba melangkah mengikuti langkah kaki itu, entah mengapa ia penasaran dengan apa yang dilakukan cowok itu disini
Sampai tibalah di salahsatu ruangan yang bertuliskan ICU, dan cowok tersebut menangis didepan ruangan itu
Raya tidak mengerti ada apa dengan dirinya, ketika ia melihat cowok itu menangis tubuhnya tergerak mendekat
Cowok itupun tersentak ketika ia merasakan tangan yang memegang pundaknya
"lo gapapa?"
📒
Salam sayang :)
Jangan lupa tekan 🌟 dikiri bawah yaa :v
25 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Terindah
Teen FictionTerimakasih semesta. Kau mengirimkannya untuk ku, Disaat yang tepat. Sekarang,aku menemukannya. Aku mempunyai alasan untuk bertahan. Tapi waktu, Mengapa kau mengambilnya dariku? Mengapa kau merampas cahaya dari hidupku? Salahku apa? Tak bisakah kau...