🌳Bagian 14🌳
Jangan pernah bergantung sama siapapun, karena kamu gak tau kapan orang itu hilang dari hidup kamu.
📒
Hari ini Erlangga dan Raya telah selesai mengunjungi makam Rina. Dan sekarang mereka berdua sedang dalam perjalan pulang.
"Lang"
"Hmm"
Merasa Erlangga tak menoleh padanya, Raya memanggilnya kembali.
"Lang"
"Hmm" Erlangga berdehem sambil terus memperhatikan jalan, karena ia sedang mengemudi.
"Ih sebel"
Merasa gadis di sebelahnya menggerutu, Erlangga menolehkan pandangannya ke Raya.
Erlangga mengambil tangan Raya. "Apa sayang?"
Sedangkan Raya sudah bersandar di jendela mobil sambil mengalihkan pandangannya melihat jalan.
"Pengen Ice cream!" Ucapnya dengan nada kesal.
Erlangga tersenyum mendengar jawaban dari gadisnya kemudian ia mengacak rambut Raya gemas.
Setelah mobil Erlangga berhenti di depan kedai Ice cream depan taman dekat perumahan Raya, Raya langsung turun tanpa menunggu Erlangga.
"Mas rasa coklat satu ya"
"Siap mbak"
Beberapa menit ia menunggu, sebuah ice cream coklat sudah ia dapatkan. Kemudian Raya berjalan menuju Erlangga yang menunggunya di kursi taman itu.
Raya duduk di samping Erlangga sambil menikmati Ice creamnya.
Erlangga hanya diam memandang Raya yang menikmati Ice creamnya dengan lahap. Seperti anak kecil.
Sampai akhirnya Raya membuka suara ketika ice cream yang ia makan sudah tandas.
"Kamu tadi kenapa bawa bunga tulip ke tante Rina?"
Erlangga memandang Raya sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Maksud aku kenapa harus tulip. Kenapa nggak mawar, melati, atau sedap malam gitu?" Jelas Raya yang mengerti raut Erlangga.
"Soalnya tulip bunga kesukaan mama,"
"Berarti aku salah bawa" Ucap Raya sambil menatap Erlangga."Kamu sendiri kenapa bawa lily?" tanya balik Erlangga kepada Raya.
"Soalnya aku suka lily. Jadi aku mau ngasih bunga itu ke orang yang aku sayang juga. Termasuk tante Rina"
"Kenapa harus lily?" Tanya Erlangga lagi.
"Karena lily cantik, Sama kayak aku" Jawab Raya sambil melihatkan deretan giginya ke Erlangga.
Ternyata benar ya kata orang, Senyum itu menular. Terbukti sekarang Erlangga tersenyum setelah melihat Raya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Terindah
Teen FictionTerimakasih semesta. Kau mengirimkannya untuk ku, Disaat yang tepat. Sekarang,aku menemukannya. Aku mempunyai alasan untuk bertahan. Tapi waktu, Mengapa kau mengambilnya dariku? Mengapa kau merampas cahaya dari hidupku? Salahku apa? Tak bisakah kau...