12

23 6 0
                                    

🌳Bagian 12🌳

Hari ini seperti janji Erlangga kemarin, ia akan menemani Raya ke acara ulang tahun Karin.

Sekarang ia sudah berada di depan rumah Raya untuk menjemput gadis itu.

Erlangga memencet bel rumah itu dan tak menunggu lama pintu sudah terbuka.

"Eh den Erlangga. Masuk den" Ucap bi ati sambil mempersilahkan Erlangga masuk

"Siapa bi?" Tanya Eca yang berada di ruang tengah.

Erlangga menuju sumber suara dan tersenyum ketika melihat eca sedang membaca majalah. Tetapi eca tak sendirian di sampingnya ada sosok pria seumuran eca yang sedang bermain ponsel.

Erlangga menyalami tangan eca. "Malam tante"

Ia tak lupa pula menyalami tangan seseorang di sebelah eca sebelum akhirnya ia duduk.

"Eh nak langga. Mau jemput Raya ya"

"Emang mau ke mana?" Belum sempat Erlangga menjawab pertanyaan eca tetapi orang di sebelahnya sudah bersuara.

"Oh ya nak langga, kenalin ini papanya raya"

Perkataan Eca barusan membuat Erlangga menegang. Apa lagi tatapan papa raya kepada Erlangga, seperti ingin membunuh lelaki itu.

'kenapa tiba-tiba gerah' Batin Erlangga

"Kamu tunggu Raya di sini ya, tante mau ke belakang dulu" Ucap eca yang hanya ditanggapi senyuman oleh Erlangga.

Beberapa saat hanya keheningan yang berada di ruangan itu. Sampai suara deheman sedikit keras terdengar di telinga Erlangga.

"Ehm. Kalau boleh tau kamu siapanya Raya?" Tanya papa raya.

"Saya pacarnya Raya om" Jawab Erlangga sambil menunduk. Jujur saat ini ia sangat gerogi.

"Loh cepet banget Raya dapet pacarnya. Baru juga pindah" Monolog papa raya

"Kamu kenapa nunduk gitu? Saya di sini bukan di bawah" Ucap papa Raya yang membuat Erlangga melihat ke arahnya.

"Saya nggak ngelarang kalian pacaran. Gapapa. Tapi kalau sekali saja kamu nyakitin hati putri saya, kamu berurusan sama saya"

"Pasti om, saya gabakal nyakitin Raya"

Setelah Erlangga mengatakan itu, Raya turun dari kamarnya.

"Lang maaf ya lama"

"Gapapa" Jawab Erlangga sambil tersenyum.

"Pa kita berangkat dulu ya" Pamit Raya sambil mencium pipi papanya.

Erlanggapun berpamitan dengan mencium tangan papa raya "Mari om"

"Ya, Hati-hati"

Ketika di mobil Erlangga membuka suara terlebih dahulu

"Langsung ke rumah Karin?"

"Enggak, kita ke hotel Majapahit. Acaranya di sana"

Bintang TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang