Jika sudah tahu kuncinya komunikasi
Jangan malah membuat jawaban sendiri
Yang nantinya akan menyakiti hati🌳Bagian 9🌳
Sudah seminggu ini erlangga tidak melihat batang hidung gadis itu. Ya,siapa lagi kalau bukan raya. Sepertinya gadis itu memang menghindarinya selama seminggu ini.
Terbukti ketika mereka berpapasan di koridor raya seolah tak melihat erlangga dan melaluinya begitu saja,tak jarang sesekali raya menginggalkan tempat jika disitu ada erlangga.
Sungguh seminggu ini rasanya mood erlangga sangat buruk,ini disebabkan salah satunya karena raya yang menghindarinya dan juga eyangnya yang tak jadi menemui erlangga.
KRIIINGGG
Suara bel pulang berbunyi,dan itu membuat para murid yang berada di dalam kelas bersorak.
Pasalnya hari ini merupakan hari yang sangat menguras fikiran erlangga dan teman-temannya. Bagaimana tidak hari ini mereka mendapatkan 4 ulangan harian sekaligus dengan mata pelajaran yang sangat membuat berfikir keras yaitu fisika,kimia,matematika dan bahasa inggris.
"lang lo langsung balik?" tanya niko yang sudah berdiri di depan meja erlangga
"iya" jawab erlangga sambil memasukkan beberapa bukunya kedalam tas.
"eh bentar-bentar gue pinjem catetan kimianya dong lang" kata sabil dari bangkunya.
Ketika sabil mengatakan itu,niko mengalihkan pandangannya kearah belakang bangku erlangga dan ia melihat sabil teman paling anti belajarnya itu masih menulis di bukunya yang ia tak ketahui apa yang sedang ditulisnya "eh buset kesambet setan apa lo bil masih berkutat sama buku-buku. Biasanya kan lo yang paling semangat buat pulang"
"gue yakin besok remed kimia" jawab sabil yang tak mengalihkan pandangannya dari buku
"pesimis banget sih lo" kini giliran gara yang menyahuti
"yah gimana gue gak pesimis cobak,jawaban gue tadi aja b semua. Rasanya tadi tuh ya gue baca bahasa alien,apaan ada pentil segala. Emang kita lagi melajarin bagian ban sepada apa pakek ada pentil segala" jelas sabil panjang lebar
"HAHAHA goblok lo gak ketulungan bil sumpah" ucap tama yang memang teman sebangku sabil
"ih bodo,yang penting gue mau usaha memperbaiki nilai gue wlek" bela sabil sambil menjulurkan lidahnya
"nih bukunya" erlangga meletakkan buku itu di meja sabil "gue duluan" kemudian ia pergi meninggalkan teman-temannya
"tuh cowok kenapa sih" tanya gara bingung melihat kepergian erlangga
Sesampainya di parkiran ia melihat raya dan karin sedang berjalan bersama. Tetapi mereka tidak hanya berdua ada 2 cowok di belakang mereka.
Erlangga hanya melihat mereka sekilas. Bukan,bukan mereka yang erlangga lihat lebih tepatnya gadis yang beberapa saat lalu berpelukan dengan seorang cowok di depan rumahnya.
Ketika ingatan itu muncul di kepalanya,ia segera menaiki motornya dan meninggalkan sekolah. Lama-lama melihat gadis itu nyeri di hatinya semakin terasa.
Ketika di perjalanan pulang erlangga masih memikirkan gadis yang ia temui di parkiran sekolah tadi. Sampai matanya tak sengaja melihat perempuan paruh baya berdiri di pinggir jalan.
"bukannya tante eca ya" monolog erlangga.
Ketika tebakannya benar jika itu mama raya ia segera menghampiri wanita paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Terindah
Teen FictionTerimakasih semesta. Kau mengirimkannya untuk ku, Disaat yang tepat. Sekarang,aku menemukannya. Aku mempunyai alasan untuk bertahan. Tapi waktu, Mengapa kau mengambilnya dariku? Mengapa kau merampas cahaya dari hidupku? Salahku apa? Tak bisakah kau...