Bagian 12

727 103 18
                                    

Mereka Itu Nggak Sama!

***

Waktu terus berlanjut, hari ke hari telah dilewati, hingga minggu ke minggu pun dilalui. Semua berjalan seperti biasa. Tak ada masalah yang berarti bagi Yuna. Sekolahnya berjalan lancar meski ada saja yang mengusiknya, itu Xinlong. Biarlah, Xinlong masih menganggap hubungan mereka pacaran. Yuna tidak peduli dengan hal itu. Yang jelas dia tidak merasa memiliki kekasih!

Sedangkan lainnya? Narae sering memperingati Yuna dan bahkan sesekali menyakitinya, tetapi Yuna hanya bersikap acuh tak acuh. Satu lagi, jangan lupakan dia. Dia lelaki terpede—kata Yuna, dan dia juga menyebalkan sama seperti Xinlong.

Ah, enggak! Mereka itu nggak sama! —pikir Yuna

"Kimi!" Suara itu berhasil membuat Yuna tersadar dari lamunannya.

"Ya?"

"Kita makan diluar dulu, yuk?"

"Gak."

"Ta—" ucapnya tertahan kemudian berpikir sejenak. "Iya, deh."

Yap! Sekarang Yuna tengah berada di atas motor merah milik dari Yu Zeyu yang akan mengantarkannya pulang.

...

"Gak disuruh masuk nih?" ucap Zeyu disaat Yuna tengah memberikan helm yang dipakainya.

"Gak."

"Hitung deh, udah berapa kali gue antar lo pulang? Dan lo masih sama gini-gini aja."

Tanpa memedulikan ucapan Zeyu, Yuna sudah terlebih dahulu pergi meninggalkannya. Namun, sebelum itu sebuah tangan menahannya.

"Gue yakin lo dan gue akan menjadi kita." Yuna menoleh seperti bertanya apa maksudnya.

"Iya, tinggal tunggu waktunya aja." Zeyu mengedipkan sebelah matanya.

Kini, tugas matahari telah selesai dan giliran bulan yang menggantikannya. Seperti biasa ketika malam tiba, Yuna, Junyi dan Jeyna selalu menghabiskan waktu di ruang keluarga bukan hanya sekedar berkumpul namun juga untuk menonton acara kesukaan mereka yang sayang untuk dilewatkan.

"Jeyna, lo gak kangen sama keluarga?" ucap Junyi tiba-tiba. Sudah dua bulan lebih Jeyna tinggal di rumahnya.

"Buat apa gue kangen sama orang yang gak peduli sama gue."

"Ya gak begitu—"

"Udahlah Kak, gak usah bahas itu," final Jeyna.

Ting!

Ting!

Ting!

Beberapa notifikasi chatting berbunyi di ponsel Yuna. Dia pun segera membukanya.

+86793ー
Block | add

Gue Zeyu

Add ya

Jangan lupa

Ok

Ternyata Yu Zeyu. Dia memang sempat memberikan nomornya pada Zeyu dua hari lalu—tentu, Zeyu yang memintanya terlebih dulu. Tak heran, jika kini Zeyu menghubunginya. Yuna pun segera menambahkan nomor Zeyu.

Ting!

Ting!

Ting!

A Pair of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang