"Teka-teki dalam hidup pasti ada jalan keluarnya"
Pagi ini Reina sedang menunggu Gino yang akan datang menjemputnya untuk pergi sekolah. Reina merasa aneh karena sudah jam 07:30 Gino masih saja belum menjemputnya, ada apa dengan Gino? Jika ia tidak berniat menjemput Reina lebih baik tidak usah berjanji untuk menjemput karena Reina akan menunggunya sampai ia datang.
"Apa aku berangkat sendiri aja ya?" ucap Reina bicara sendiri.
"Ahh udahlah aku berangkat sendiri aja, udah mau siang juga." Reina berdiri untuk mengambil motornya. Ia melajukan motornya dengan kecepatan standar. Dann sial, ternyata ban motornya bocor dan terpaksa Reina harus pergi ke bengkel terlebih dahulu.Reina mendorong Motornya dengan tak bersemangat, ia berpikir kenapa ia harus percaya pada perkataan Gino, dan untuk apa Gino membuat janji jika ia tidak akan menepatinya. Reina sampai di sebuah bengkel yang terlihat masih tutup, tanpa pikir panjang, Reina menyimpan motornya di dwkat gerbang bengkel tersebut dan menyimpan sebuah kertas yang bertuliskan bahwa ban motornya bocor dan ingin di tambal. Setelah selesai Reina langsung berlari untuk mencari kendaraan yang bisa ia gunakan untuk pergi ke sekolah. Ia melihat terdapat pangkalan ojeg di seberang jalan tempat ia berdiri. Reina berniat untuk menyeberang, namun Tiiiitttt..... Suara klakson mobil membuat langkahnya terhenti. Hampir saja Reina tertabrak,
"Huhh, untung aja." Reina melihat ke arah mobil tersebut.
Reina melihat seseorang turun dari dalam mobil tersebut dan hendak menghampirinya.
"Sorry, lo gak apa-apa kan?" tanya si pemilik mobil tersebut.
"Gak Apa-apa ko." Reina menengok ke arah pemilik mobil tersebut, daannn...
"Vito."
"Rein."
"Ini beneran lo? Kapan balik ke Indonesia? Gimana betah di Amerika?"
"Aduhh gue jadi bingung mau jawab yang mana dulu."
"Ehhh iya sorry, kebiasaan."
"Lo mau sekolah?" pertanyaan Vito tersebut membuat Reina sadar bahwa dirinya sudah hampir telat untuk pergi ke sekolah.
"Aduhhh sorry ya, gue mau pergi ke sekolah dulu, kalo lo mau ngobrol dateng aja ke rumah."
"Tunggu! Lo sekolah dimana?"
"SMA Garuda."
"Kebetulan gue juga mau daftar sekolah disana, bareng aja."
"Beneran? Yaudah deh." Reina dan Vito menaiki mobil Vito dan langsung menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, Reina menunjukkan Ruang guru karena Vito tidak mengetahuinya. Reina berlari menuju kelasnya dan langsung memasuki kelasnya yang untungnya belum ada guru disana. Amel yang melihatnya langsung bertanya pada Reina.
"Rein? Lo kenapa? Pagi-pagi udah lari."
"Gak apa-apa ko gue lagi pengen olahraga aja."
Obrolan mereka terpotong karena ponsel Reina bergetar menandakan ada pesan masuk untuknya. Dan benar saja di layar ponselnya terdapat tulisan Manusia Aneh❤ yang menandakan bahwa Gino yang mengirimkan pesan tersebut.
Manusia Aneh❤:"Cie yang tadi bareng cowok, kenalin dong."
Reina membulatkan matanya Ia kaget melihat pesan dari Gino tersebut. Ia lupa bahwa Ia sudah berpacaran dengan Gino, dan Gino bersekolah disini. Reina bingung harus membalas dengan perkataan seperti apa, ia takut Gino akan salah paham dengannya.Reina terus memikirkan jawaban yang pas untuk membalas pesan dari Gino, namun Reina sama sekali tak mendapatkannya.
"Rein kenapa?" Reina yang mendengarnya langsung tersenyum dan melihat ke si pemilik suara tersebut, namun seketika senyumnya pudar karena tau yang bertanya padanya barusan adalah Amel, bukan Irene. Ia sangat merindukan Irene, sampai kapan Ia akan seperti ini, jauh dari Irene dan menjalani hari-hari tanpa sahabatnya itu.
"Rein, mau ke kantin?"
"Gak usah Mel, lo aja."
"Yaudah gue pergi ya."
Setelah Amel pergi, Reina pun pergi ke toilet, dan sesuatu yang mengganjal ada di hadapannya, Amel dan Sandra terlihat sedang berjalan bersamaan. Anehnya, tak ada keributan dan tak ada perdebatan antara mereka, ada apa ini? Apakah mereka sudah baik atau apa yang terjadi di antara mereka? Reina sungguh bingung dengan semua ini. Reina pergi menghampiri mereka berdua, dan sontak Amel dan Sandra terkejut karena kedatangan Reina.
"Kenapa? Kaget?" Tanya Reina.
"Akhirnya lo tau juga, kalah kita Mel." ucap Sandra.
"Kalah? Maksudnya?"
"Lo terlalu polos buat bisa kita tipu. Sampai kaya goni aja lo gak ngeri."
"Tipu? Polos? Maksudnya apa?"
"Mereka nipu lo, sebenarnya mereka sekongkol buat bikin perhitungan sama lo." bukan Sandra atau Amel yang menjawabnya tapi Irenelah yang menjelaskannya.
"Irene."
"Itu alasan gue gak suka sama Amel."
"Lo inget pas gue langsung pergi ke luar buru-buru?"
"Itu karena gue lagi mata-matain dua cabe ini."
"Enak aja ya lo panggil kita cabe." Amel mulai bicara.
"Kenapa? Lo gak terima?"
"Udah udah. Stop semuanya. Mel gue kecewa sama lo, lo yang udah bikin gue sama Irene jauh, gue rela bela-belain lo di depan Irene tapi apa? Lo malah kaya goni sama gue." caci Reina.
"Makanya jadi orang jangan suka ngerebut pacar orang." ucap Sandra.
"Inget satu hal! Gue gak pernah merebut siapapun." Reina pergi meninggalkan keributan tersebut.📝
Kini Reina berada di rooftop untuk menenangkan dirinya.
"Kenapa? Kenapa gue harus kaya gini? Apa salahnya Tuhan?" air mata Reina jatuh dengan deras.
Tanpa sadar seseorang sedang duduk juga di rooftop tersebut. Reina menengok ke arah orang tersebut dan,
"Vito."
"Reina?"
"Lo ngapain disini?"
"Lo sendiri ngapain disini?"
"Ini tempat gue nenangin diri gue."
"Panteslah ruangannya terbuka, kalo ujan kan enak bisa kena langsung."
"Lo inget aja gue suka ujan."
"Iyalah masa gue lupa tentang lo."
"Bisa aja lo."
Seketika rasa sedihnya hilang karena Vito. Vito memang seseorang yang berasal dari masalalunya. Ia adalah mantan pacar Reina, mereka mungkin memang akrab, namun mereka tak akan mungkin bisa bersama lagi, karena mereka hanya sebatas masalalu yang tak akan mungkin bersatu kecuali mungkin memang karena mereka berjodoh.
"Pulang sekolah main yu Rein."
"Kemana?"
"Kemana aja asal lo seneng."
"Gak ah lain kali aja ya, gue lagi badmood."
"Yaudah deh, gue gak maksa." Reina hanya tersenyum untuk menanggapi perkataan Vito barusan.📝
Wahhh Sandra sama Amel udah terungkap nih, tapi masalahnya masalalu Reina datang nih guys gimana dong?😔 penasarannn? Ikutin terus ya kelanjutannya😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Hujan
Любовные романыReina Aulia seorang gadis cantik yang memiliki kepribadian yang unik,gadis yang sering di panggil Rein ini sangat menyukai hujan,karena menurutnya hujan adalah anugrah yang paling indah yang tuhan turunkan ke bumi. Meskipun tak selamanya hujan turun...