2.Orang Aneh

322 22 0
                                    

"Tak ada yang lebih menyebalkan daripada bertemu dengan orang aneh"

Hari ini adalah hari dimana semua murid di SMA Garuda harus berbaris menahan panasnya matahari di tengah lapangan, tentu saja hari ini adalah hari Senin.

Awalnya upacara berjalan dengan tertib hingga terdengar suara bising di belakang dan ternyata itu adalah suara Pak Cipto yang sedang mengejar salah satu siswa yang ketahuan bolos karena tak ingin mengikuti upacara,
"Pak ampun Pak." Teriak laki-laki itu sambil terus berlari sehingga membuat semua murid yang sedang berbaris menjadi kacau.
"Berhenti kamu!" Teriak Pak Cipto pada siswa tersebut.
"Pak jangan kejar saya lagi dong Pak saya cape nih." Pinta laki-laki tersebut yang sedari tadi berlari sambil menengok ke arah belakang karena takut tertangkap oleh guru BP tersebut. Karena ia terus menengok kebelakang, tanpa ia sadari di depannya terdapat  seorang perempuan yang sedang berbicara pada sahabatnya,dan tak lama ia membuat perempuan tersebut terjatuh karena ia tak hati-hati.
"Aduh..." Kata Reina kesakitan.Ya perempuan yang tertabrak tadi adalah Reina.
"Sorry sorry gue gak liat lo tadi." Jawab laki-laki tersebut sambil membangunkan Reina. Namun,Reina menepisnya
"Gue bisa bangun sendiri!" kata Reina cuek dengan tatapan dinginnya.
Laki-laki itu kembali menatapnya sampai sebuah tangan meraih pundaknya dan menyadarkannya.
"Kena kamu ya,ayo ikut Bapak sekarang!" Kata Pak Cipto sambil membawanya untuk ikut bersamanya ke Ruangan BK.
"Yahh kena deh gue." Kata laki-laki itu pasrah.

Setelah kejadian tadi, Reina dan Irene sahabatnya pergi ke UKS untuk mengobati luka Reina.
"Dasar cowo aneh, punya mata cuma di pake buat pajangan doang." Omel Reina.
"Ya udah lah Rein,jangan ngomel mulu." Kata Irene membalas omelan Reina.
"Yaudah, mau ke kelas sekarang?" Tanya Irene. Reina mengangguk, dan bergegas menuju kelas mereka.

                                  📝
Setelah mengikuti pelajaran akhirnya bel istirahatpun berbunyi. Saatnya semua murid mengisi perutnya di kantin. Begitupun dengan Reina dan Irene, mereka juga pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang terasa lapar,mereka mencari tempat yang kosong dan mendudukinya.
"Rein,lo mau pesen apa biar gue pesenin?" Tanya Irene pada Reina.
"Samain aja." Jawab Reina dingin.
"Yaudah tunggu bentar ya." Irene melangkahkan kakinya untuk memesan makanan untuk mereka berdua.

Sambil menunggu Irene yang sedang memesan makanan,Reina memainkan ponselnya dan kemudian terasa ada yang duduk di depannya,namun anehnya bukan bukan perempuan yang duduk di depannya tersebut  namun seperti laki-laki dan benar saja, ketika Reina menaikkan kepalanya yang terlihat adalah laki-laki yang menabraknya tadi.

"Soal yang tadi sorry ya." laki-laki tersebut membuka pembicaraan terlebih dahulu. Namun, tak ada balasan apapun dari Reina.
"Lo,bisa denger gue kan?"
"Gue yakin lo gak budeg."
"Lo gamau maafin gue ya?"
"Eh, iya nama lo siapa? Nama gue Gino,Gino Fernando anak kelas 12 Ipa1,panggil aja sayang." Gino mengalihkan pembicaraan.
Namun Reina masih saja tak menggubrisnya. Tak lama Irene pun datang sambil membawa makanan pesanannya.
"Maaf kak, itu tempat saya." Kata Irene hati-hati.
Gino yang berada di tempat Irene pun pergi tanpa berbicara sepatah kata pun.
"Rein lo gak di apa-apainkan sama kak Gino?" Tanya Irene khawatir.
"Ngga ko." Jawab Reina cuek.
Setelah memakan makanan yang di pesan tadi merekapun kembali ke kelasnya.

"Ren, ko gue baru liat cowo yang nabrak gue tadi pagi,dia anak baru juga?"Tanya Reina penasaran.
"Itu, namanya kak Gino Fernando anak 12 Ipa1, dia itu bukan anak baru tapi dia baru masuk lagi sekarang." Jawab Irene.
"Baru masuk sekarang? Kenapa emangnya? Dia sakit?"
"Bukan, dia abis di skors sama sekolah makanya dia baru keliatan sekarang."
"Di skors? Dia kenapa emang?"
"Lo belum tau ya? Kalo dia itu terkenal amat sangat galak di sekolah ini,lo tau sendiri kan kelakuan dia kaya gimana pas tadi dia dikejar sama Pak Cipto."
"Senakal apa sih dia sampe di skors segala?"
"Nakal banget Rein,pokonya dia itu ketua dari geng kelas 12 di sekolah ini,dia juga termasuk cowok most wanted di sekolah ini Rein."Percakapan mereka terpotong karena Bu Sarah tiba-tiba memasuki kelas mereka.

                                 📝
Setelah lelah mengerjakan soal matematika yang diberikan Bu Sarah tadi akhirnya bel pulang pun berbunyi,bel yang paling ditunggu-tunggu oleh semua murid di sekolah SMA Garuda.
"Akhirnya,pulang juga." Kata Irene senang.
"Lo enak bisa pulang,gue nih harus piket dulu." Reina mengeluh.
"Yaudah, lo mau ditemenin gak?" Tawar Irene.
"Gausah deh kasian gue liat lo kecapean banget abis ngerjain tugas dari Bu Sarah tadi." Ledek Reina.
"Yaudah sii kalo gamau di temenin, tapi gausah ngeledek juga kali."
"Yaudah yaudah maaf,udah sana pulang."
"Lo ngusir gue?"
"Ya ngga lah masa gue ngusir lo dari sekolah,punya hak apa gue." Reina tertawa, kemudian Irene pun ikut tertawa.
"Yaudah gue duluan ya."
"Iya,hati-hati di jalan lo."Jawab Reina.

Selesai membereskan kelasnya Reina bergegas ke parkiran untuk membawa motornya dan pulang ke rumahnya,namun langkahnya terpotong karena sedari tadi ia merasa ada yang sedang mengikutinya. Dan ternyata benar saja seorang lelaki yang sepertinya tak asing sedang mengikutinya.
"Lo ngikutin gue ya?"Tanya Reina dingin.
"Nggak" Jawab laki-laki tadi
"Lo, cowok yang nabrak gue tadi kan?"
"Iya,gue yang tadi nabrak lo."
ya benar,cowok yang mengikutinya adalah cowok yang menabraknya tadi pagi.
"Lo ngapain ngikutin gue?"
"Gue, ngga ngikutin lo."
"Terus lo ngapain di belakang gue?"
"Gue lagi nyari cicak-cicak di dinding yang diam diam merayap."
"Aneh lo." Reina meninggalkan Gino yang tengah melihat ke arah dinding.
"Hey tunggu." Teriak Gino,namun Reina tak menggubrisnya sama sekali. Reina malah buru buru menstater motornya dan langsung pergi meninggalkan sekolahnya.

                                  📝

Hari mulai petang dan Reina sama sekali tak melihat kedua orang tuanya di rumah. Hanya ada Bi Minah dan Pak Joko mereka adalah ART dan supir di rumahnya. Reina mengetahuinya dan Reina pun memahami kondisi kedua orangtuanya yang super sibuk. Reina berdiam diri di samping jendelanya sambil melihat keramaian kota Jakarta.

Jakarta memang beruntung,ia selalu dikerubungi oleh keramaian,berbeda dengan Reina.

Reina memang memiliki keluarga yang utuh. Namun,untuk apa jika keluarganya sama sekali tak pernah ada untuknya.

       
                                📝

Gimana ya kelanjutan ceritanya? Apakah benar Reina bisa mencair gara-gara Gino? Semangat terus ya bacanya😅❤

Rintik HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang