"Tak ada rasa yang paling menakutkan selain rasa takut kehilangan seseorang yang telah membuatmu kembali"
Ini adalah minggu terakhir untuk Reina belajar basket dengan Gino. Tanpa Reina sadari hatinya mulai mencair hanya karena Gino yang selalu mengeluarkan jurus-jurus recehnya itu.
Reina yang kini merasa bahwa separuh dirinya yang hilang sedikit demi sedikit kembali padanya. Reina tak menyangka bahwa kehadiran Laki-laki yang sering di panggil dengan sebutan Cowok aneh tersebut dapat membuat dirinya kembali pada Reina yang dulu.Kini Reina tengah melamun memikirkan mengapa bisa Gino mengubah Reina menjadi dirinya lagi, ada apa dengan Gino? Apa yang spesial dari Gino?
"Cewek aneh." Panggilan seseorang membuat Reina tersadar dari lamunannya.
"Lo ngagetin aja sih." Ucap Reina ketus.
"Lo ngapain ngelamun aja daritadi di sini?"
"Terserah gue lah."
"Yaudah deh terserah lo. Eh iya sore jangan lupa ya, latihan terakhir lo."
"Gue masih muda kali, ingatan gue masih bagus gak kaya lo." Ejek Reina pada Gino sambil pergi meninggalkan Gino sendirian di taman belakang sekolah mereka.
"Dasar cewek aneh." ucap Gino sambil tersenyum.📝
Kini Reina tengah duduk di Bangku kelasnya, dia kembali melamun mengapa waktunya bersama Gino begitu cepat berlalu, padahal baru kali ini ia merasa bahagia kembali setelah bertahun-tahun ia merasakan kesedihan.
"Kenapa semuanya begitu cepat berlalu, andai saja Gino datang ke kehidupan gue lebih awal dari sekarang mungkin kebahagiaan ini udah gue dapetin dari dulu." batin Reina mengeluh.
Reina pikir bahwa setelah ini ia dan Gino akan berpisah karena sudah tidak ada lagi hubungan antara keduanya, kini ia tak akan bersama dengan Gino lagi karena tugasnya sudah selesai."Cewek aneh." lagi-lagi panggilan itu membuat Reina terkejut.
"Lo hobby banget sih bikin orang terkejut."
"Lo lagi mikirin gue ya pasti."
Reina terdiam sejenak, memang benar kini ia sedang memikirkan Gino.
"Geer." ketus Reina
Reina memang senang dekat dengan Gino, namun ia tak pernah memperlihatkan itu pada Gino, entah karena gengsi atau apa tapi suatu saat nanti mungkin Reina akan sangat mencair dan tak akan bersikap dingin lagi.
"Atau jangan-jangan lo lagi mikir kenapa lo aneh ya."
"Dasar gila, omongan lo itu ngawur tau gak."
"Ya terus lo kenapa? Lo ada masalah? Lo kan bisa cerita sama gue."
"Ngga, siapa juga yang punya masalah, lagipula kalopun gue punya masalah buat apa gue cerita sama lo."
"Ya siapa tau gue bisa bantu lo."
"Bukannya bantu lo malah nyusahin gue, pasti." ucap Reina. Dan lagi-lagi Reina meninggalkan Gino di kelasnya.Entah mengapa segalau ini Reina saat akan berpisah dengan Gino, padahal ia masih akan bertemu walaupun hanya di sekolah.
"Duhh kenapa gue selalu mikirin dia, kemasukan apa sih nih otak gue." ucap Reina sambil mengetuk-ngetuk kepalanya.
"Cewek aneh, kenapa sih lo selalu pergi tiap gue lagi ngomong sama lo." suara itu kembali mengejutkan Reina.
Reina membalikkan badannya dan membulatkan matanya ketika Gino sang cowok aneh itu ada di belakangnya.
"Semoga aja dia gak denger gue tadi bilang apa." batin Reina memohon.
"Lo denger gak tadi gue bilang apa?" tanya Reina penasaran.
"Yang mana?" jawab Gino bingung.
"Barusan."
"Denger."
Reina membulatkan matanya saat Reina tahu bahwa Gino mendengar apa yang di ucapkannya tadi.
"Duhh malu gue." batin Reina.
"Gue denger tadi lo di kelas ngomong katanya gue bukannya bantu lo tapi gue malah nyusahin lo."
Mendengar penjelasan Gino tadi membuatnya lega karena Gino tak mendengar ucapannya barusan.
"Lo ikut gue yuk." Gino menarik Reina supaya mengikutinya.
"Lo mau bawa gue kemana?"
"Gue bakal ajak lo ke tempat yang mungkin lo belum tahu."
Reina penasaran akhirnya ia menurut kepada Gino.Reina melihat beberapa anak tangga yang asing baginya, sepertinya ia baru melihatnya sekarang.
"Sebelum lo naik tangga, tutup dulu mata lo pake ini." Gino memperlihatkan penutup mata yang mungkin sudah disiapkannya terlebih dahulu.
"Harus banget di tutup?"
Gino hanya mengangguk seraya mengiyakan pertanyaan Reina tadi.
"Kalo gue jatoh gimana?"
"Gabakalan, tenang aja ada gue ko di samping lo."
Mendengar perkataan Gino barusan Reina memutarkan bola matanya malas.Satu persatu anak tangga mulai ia naiki dengan berpegangan pada Gino. Kini tibalah ia di suatu tempat yang sangat indah dan menkjubkan.
"Kita udah sampai, lo boleh buka tutup mata lo."
Reina membuka tutup matanya dan kini ia sedang ada di sebuah Rooftop sekolah.
"Waahh bangus banget No."
"Lo suka?"
Reina mengangguk dan tersenyum manis kepada Gino, Gino yang melihatnya tak menyangka bahwa Reina akan sesuka ini pada kejutan darinya.
"Makasih No."
"Buat?"
"Semuanya." Reina kembali tersenyum pada Gino, Gino pun kembali tersenyum pada Reina.
"Ayo duduk, disini lo bisa ngeliat keindahan kota Jakarta." ajak Gino
"BTW, kenapa lo ngajakin gue kesini? Lo gak belajar emang?"
"Semua guru kan lagi rapat Rein."
"Gue lupa, hehe."Seketika suasana disana menjadi hening dan canggung, mereka berdua sedang sama sama berfikir. Jika Reina berfikir mengapa Gino mengajaknya ketempat ini dan untuk apa. Maka lain halnya dengan Gino, alasan Gino mengajak Reina ke tempat ini adalah untuk berbicara serius padanya, namun rasanya Gino belum cukup mental untuk mengatakan hal itu pada Reina.
"Rein?"
"No?"
Ucap keduanya secara bersamaan.
"Lo duluan aja No."
"Ngga, leadis first."
"Yaudah, gue duluan, gue boleh nanya sama lo?"
"Tanya aja."
"Dari awal kenapa lo selalu nganggu hidup gue sih No? Sebenarnya apa tujuanlo ganggu hidup gue? Lo gak ada niatan jahat kan sama gue?" tanya Reina to the point
"Gue ngedeketin lo, ya karena dari awal gue ngeliat lo, lo itu beda dari orang lain, makanya gue suka sama lo dan gue terus ganggu hidup lo."
"Kalo lo suka sama gue kenapa lo gak bilang langsung ke gue?"
"Gimana mau bilang langsung, di deketin pake cara yang aneh aja susah banget."
"Sorry ya."
"Iya Rein." mereka berdua saling melemparkan tatapan hangat dan senyuman pada satu sama lain.📝
Wahh Reina udah mulai luluh nihh guys keliatannya, kira-kira gimana ya kelanjutannya?
Semangat terus bacanya ya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Hujan
RomanceReina Aulia seorang gadis cantik yang memiliki kepribadian yang unik,gadis yang sering di panggil Rein ini sangat menyukai hujan,karena menurutnya hujan adalah anugrah yang paling indah yang tuhan turunkan ke bumi. Meskipun tak selamanya hujan turun...