Part 3

31 6 2
                                    

Flashback on

"huaa.... Sakuranya indah" ucap hana kecil

"tahun depang kita bakal liburan ke gunung lagi gimana" kata ayah hana

"ayah janji ya" hana dengan senyum lebarnya

"pasti" kata sang ayah lagi dengan yakin

"yah... kalau ayahmu tak sibuk dengan pekerjaannya" sambung sang ibu

"ayah kan udah janji, jadi bakal ayah usahain deh" ayah hana

"yeyy" hana kembali menatap keluar vila melalui jendela

"sayangnya sekarang kita harus pulang" kata sang ibu membuat hana cemberut

"yahh.... Gak bisa ya lebih lama disini" hana memelas

"sayang... besok kau sudah harus sekolah" kata sang ibu lagi

"umm... baiklah" hana

Mereka memasukan semua barang bawaan ke mobil. Setelah selesai, ayah hana mulai menghidupkan mobil dan mereka akan kembali ke Tokyo. Hana menatap sedih ke luar jendela

"hana jangan sedih dong, kan ayah sudah janji tahun depan kita ke sini lagi" ucap sang ayah mencoba menghibur sang buah hati

"oke" hana kembali menatap ke depan

Matanya mulai lelah, hana mulai mengantuk dan tertidur lelap

"lihatlah, anaku begitu manis saat tertidur" puji sang ibu yang melihat hana dari cermin kaca yang tergantung di tengah mobil

"kau benar, dia mirip ayah nya" kata sang ayah ikut memperhatikan melalui kaca itu

"hey, hana itu mirip dengan ku" kata sang ibu tak terima

"hahah, akuilah itu" ucap sang ayah sambil terkekeh

"AYAH AWAS ADA MOBIL DI DEPAN" ucap sang ibu panik saat melihat mobil yang melaju dari arah depan

Sontak sang ayah kehilangan kendali atas mobilnya dan mobil itu terbelok menabrak sisi tebing dengan keras dan membuat kaca depan pecah serta badan mobil menjadi penyok. Mobil tadi segera menepi dan memastikan kadaan keluarga hana. Sedangkan istri nya segera menelpon ambulan

"pah, ambulan nggak bisa datang secepatnya, kita antarkan mereka ke rumah sakit terdekat" ucap Irene

"baiklah, bantu aku mengangkat mereka" kata suho yang membuka pintu mobil itu

Tampak dua orang terluka parah dan seorang anak dengan beberapa goresan luka akibat kaca yang pecah. Mereka ber3 segera di bawa kerumah sakit terdekat

Gadis kecil itu terbangun, berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya ruangan dengan nuansa putih dan bau obat yang menyengat

"syukurlah kau sadar nak" ucap Irene lembut, wanita ini sama sekali tidak di kenal oleh hana

"ayah dan ibu ku di mana, kenapa sejak aku bangun mereka tidak ada di sini" hana menelaah setiap sudut ruangan berharap menemukan sosok orang tuanya

"boleh tante tau siapa nama mu" Tanya Irene

"ibu bilang aku tidak boleh memberi tau namaku pada orang asing" kata hana polos

"tenang saja, tante bukan orang jahat" Irene tersenyum meyakinkan

"namaku... Hana Osaka" jawab hana

"hana... kamu ingin bertemu orang tua mu" Tanya Irene sendu

"iya, mereka dimana" hana

"ikuti tante" Irene

I [Never] Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang