"Baiklah sekian, apa ada yg masih kurang jelas" pertemuan selama beberapa jam lalu akan segera di akhiri. Yui menatap seisi ruangan, tampak semua sudah mengerti
"Baiklah jika semua sudah jelas, pertemuan kita cukup sampai di sini, dan..." yui menatap janhwa memberi kode
"Ah ya... di lantai dasar ada restoran, kami menawarkan kita makan malam di sana" ucap janhwa. Semua mengguk setuju. Mereka pun keluar dari ruangan satu persatu menuju lantai dasar
"Sudah selesai?" Wooseok menghampiri yui yang baru saja keluar dari ruangan
"Nee sekarang kita mau makan malam, mau ikut?" Ajak yui
"Boleh" wooseok setuju kemudian membuntuti yui di depannya
Selang beberapa menit mereka tiba di restoran tersebut. Telah disiapkan meja khusus untuk mereka semua, tentunya ini perintah yui. Semua menempati duduk masing masing. Tak terkecuali hana yang duduk di samping taehyung
"Jadi tuan yonngi dia sekretaris mu?" Entah sejak kapan yui menjadi formal
"Yah... begitulah... eunwoo tak bisa menjadi sekretaris ku lebih lama, dia mendirikan perusahaannya sendiri" yoongi
"Ngomong ngomong siapa namamu" yui menatap sekretaris yonngi itu
"Nama saya narasia grace, panggil saja ara atau nara, saya darah campuran inggris dan korea" nara memperkenalkan dirinya ramah
"Tunggu, aku seperti pernah melihat mu, di mana" hana mengingat ingat
"Emm nona kita bertemu di pemakaman waktu itu" nara tersenyum
"Ah ya ampun aku lupa, ara ya" hana balik tersenyum ramah
"Nyonya yui... apa anda melihat janhwa" wooseok berbisik pada yui
"Bukannya tadi dia di sini, yaampun" yui tak kalan pelan
"Maaf aku tadi ada urusan" janhwa terlihat datang dari kamar kecil
"Haha tidak apa" yui
Makanan tiba dengan cepat. Mereka menyantap makanan, setelah itu kembali ke kediaman masing-masing, sekarang memang sudah malam
Suga dan nara segera menuju parkiran. Tampak sosok janhwa yang datang lebih cepat, sedang mencari kunci mobilnya di dalam tas. Menyadari keberadaan suga dan nara, janhwa diam seribu bahasa. Tak tau ingin mengatakan apa pada mantan kekasihnya itu. Dan oada akhirnya janhwa tersenyum kaku. Suga membalas dengan hal yang sama, keduanya begitu canggung. Suga merangkul sekretaris nya dan segera masuk ke mobil hitam
Nyatanya, walau janhwa sudah berusaha melupakan suga, perasaannya masih sama. Melihat kedekatan suga dan nara membuat hatinya sakit. Rasa tak terima. Tapi sekali lagi, mereka bukan siapa siapa sekarang
***
"Tae... jalan jalan dulu yuk" tengek hana
"Ini sudah malam na, istirahatlah, besok pagi kita joging bateng, gimana" bujuk taehyung
"Hm... oke deh, janji ya"
"Janji"
Mobil itu kini terparkir rapi di kediaman kim. Keduanya berjalan masuk dan sekali lagi mendapat pemandangan keromantisan pasutri itu. Siapa lagi kalau bukan kai dan jennie. Taehyung dan hana memilih berlalu saja, tak mempedulikan pasagan itu
"Kenapa murung" taehyung menyadari perubahan ekspresi hana setelah masuk ke kamar
"Aku baru nyadar, astaga kenapa aku bego kek gini, janhwa ketemu lagi sama suga..." hana memukul dahinya dengan telapak tangan
"Sudah lah na, tidak ada yang perlu di pikirkan, mereka buka remaja labil lagi, mereka sudah dewasa. Mereka pasti bisa menyelesaikan masalahnya" taehyung menenang kan hana
"Hm... ya" senyum nya terukir melihat perhatian taehyung
"Istirahatlah, besok kita bakal jalan jalan, sekalian nyari barang buat bulan madu nanti" taehyung terkekeh. Pipi hana memerah mendengar ucapan taehyung. Buru buru ia memukul lengan taehyung. Taehyung hanya tertawa kecil melihat reaksi malu malu kucing istrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
I [Never] Love You
FanfictionHana osaka seorang gadis berdarah jepang. menemukan sahabat san sesuatu yang dinamakan cinta. Tapi siapa sangka, hana akan dihadapkan oleh banyak pilihan. bahkan hatinya sendiri tak dapat menentukannya. begitu juga kim janhwa yang mengalami banyak...