Part 11

17 4 9
                                    

"lo harus nikah sama min yoongi" jelas jimin singkat

"what?! Maksud lo" hana menatap jimin penuh tanda tanya

"lo harus menikah dengan suga" jimin mengulangi perkataannya

"begini hana, paman beri kamu pilihan, menikah dengan anak dari keluarga min, atau seluruh peninggalan orang tuamu ku jual, pilihlah dengan cepat, waktumu sampai besok sebelum matahari terbenam, temui paman di tempat ini lagi, dan ya, setifikat tanah dan properti orang tuamu ada di tangan ku, kau bisa pilih sesukamu" pria itu tersenyum licik

"harusnya sejak awal aku tidak mempercayakan sertifikat itu padamu, dasar kau tua bangka busuk" hana menatap pamannya tajam

"ah... hana ku, kata-kata mu itu menyakitkan, seharusnya tak kuizinkan kau hidup, tapi kau sangat berguna untuk kelangsungan perusahaan, jimin kau bisa bawa dia pergi" pria itu seegera berlalu dari ruangan itu. Jimin melepaskan ikatan hana yang meninggalkan bekas kemerah merahan. Hana berusaha berdiri, namun kakinya mati rasa setelah diikat dengan kencang tadi. Melihat hal itu, jimin berinisiatif mengangkat hana di punggungnya

"naik" singkat jimin

"apa lagi kali ini" hana mendengus kesal

"lo ma tetap di sini dan membuat teman-teman lo khawatir apa" bujuk jimin

"... ya sudah lah, jangan bawa gw ke mana pun kecuali ke festival kembang api" hana naik ke punggung jimin perlahan

"lo pikir gw bakal bawa lo ke mana hah" jimin mengangkat hana keluar dari tempat itu menuju tepi pantai

"ya... mungkin aja lo ngebawa gw ke jurang terus ngejatohin gw dan twingg.... Gw bakal mati" hana memajukan bibirnya

"niat nya sih kek gitu" jimin terkekeh

"turunin gw cepet huaaa tolong om pedo ini pengen ngebunuh gw huaaa" hana meronta sambil mukul pundak jimin

"diem bisa gak, ya kali gw mau ngebunuh lu, yang ada entar gw yg mati gara gara paman lo noh" jimin menenangkan hana

"cih, jang sebut si tua bangka roger itu ke gw" hana kesal

"gw bilangin nih" usil jimin

"bilangin aja, dia kagak bakal berani ngapa ngapain gw, kan gw 'aset' berharga buat dia huh" hana memutar bola matanya malas. Jimin tertawa pelan mendengar ucapan hana yang seolah mengatakan 'hana tak bisa dikalahkan'

"btw, jim lo kok bisa sekubu sama tu tua bangka" tanya hana pada jimin. Jimin menceritakan secara singkat penyebab kenapa ia mau bekerja sama dengan roger

"oh... gws ya hehe" hana ngasal

"gw kagak sakit njir, lagian apa hubungannya coba" jimin

"ya kali aka lo sakit jiwa gara gara itu hehe" hana

"ha terserah" jimin

"jim..." hana memanggil jimin pelan

"paan" jimin

"hubungan janhwa sama suga rusak gara gara gw, gw harap lo mau bantu gw dengan jagain janhwa, jangan sampai dia sedih" hana penuh rasa bersalah

"gak, ini bukan salah lo, yang salah gw dan gw mau tanggung jawab" ucap jimin pasti kepada hana

"kita sama sama salah haha" hana senyum terpaksa

"kita dah sampe, tu temen-temen lo" jimin memberi tahu hana

"hwa yaa" teriak hana memanggil sahabatnya yang sedang bingung itu

"hanaaaa lo ke mana aja, kita nyariin tau dan lagian napa lu di gendong jimin dah" janhwa bicara tanpa jeda. Menyadari itu, hana menatap chanyeol dengan pandangan yang seolah menyuruhchanyeol mengambil alih tubuhnya dari jimin. Chanyeol menyadari hal itu dan segera mengambil hana dari jimin kemudian menggendong hana dengan ala bridal style. Sontak pipi hana memerah akibat ulah chanyeol

I [Never] Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang