Part 14

14 4 5
                                    

Hana duduk di ruang tamu. Chanyeol masih ada di sana, begitu juga hyu ana yang masih asik berbincang dengan hana.perbincangan mereka terhenti setelah min young menghampiri mereka

"janhwa di mana" tanya nya

"tadi dia ke kamar mandi, tapi ko lama ya" hana menyadari hal itu dan berjalan menuju kamar mandi, tapi tak menemuka siapa-siapa di sana. Hana menelfon janhwa, barang kali dia sudah pulang. Tapi tak ada jawaban. Hana menelfon taehyung

"hallo" hana

"kenapa" taehyung

"janhwa udah pulang belum" hana

"lah, gw kira janhwa sama lo" taehyung

"dia nggak ada, gw telfon juga gak di angkat" hana

"entar gw hubungin dulu" taehyung menutup telfonnya

Hana kembali ke ruang keluarga

"ada yang liat janhwa gak" hana

"lah, bukannya dia sama lo ya" min young

"janhwa gak ada, gw telfon juga gak ngangkat" hana

Hp hana berbunyi. Janhwa menelfonnya

"hwa ya, lo dimana, kita cariin dari tadi" hana

"janhwa aman di sini, kamu bisa datang ke tempat paman" suara yang tak asing bagi hana

"apa-apaan kau" hana mengertakan giginya

"datanglah sekarang, aku janji akan melepaskan sahabatmu ini"

Hana mematikan telfonnya

"ada apa" min young

"janhwa diculik roger" hana

"apa?!" hyu an dan chanyeol bersamaan

"sialan! Padahal masalah ini udah 2 tahun yang lalu" hana kesal

"nunggu apa lagi, kita mesti nolong janhwa" hyu an

"kita tidak boleh gegabah, bisa saja ini jebakan" hana menggigit ujung jari jempolnya

"tapi kalau terlambat juga bahaya, bisa saja mereka menyiksa janhwa" min young

"benar, tapi kita harus apa" hyu an

"min young, bisa gak lo minta tolong kakak lo. Biar gw yang ngulur waktu" hana

"gw ikut" chanyeol

"tapi lo gak ada hubunganya sama ini, gw gak mau lo dalam bahaya" hana

"lo pacar gw dan janhwa sahabat gw, lo bilang gakada hubungannya sama gw" chanyeol

"... okelah" hana

"gw juga ikut" perkataan hyu an membuat hana terdiam. Bagaimana halau hyu an mengetahui kalau kakaknya berkerja sama dengan roger

"emm... lo ikut min young aja dulu, kalau sekarang lebih sedikit orang lebih leluasa bergerak

"oke deh" hyu an setuju

Hana dan chanyeol segera menuju tepi pantai dengan mobil milik chanyeol. Mereka parkir agak jauh dari lokasi(biar gak bayar parkir :v)

"lo di sini aja" hana

"lah lo gimana" chanyeol tak terima

"lo liat gak sih mereka bejibun kek gitu, kalau lo juga ikut kemungkinan lo bakal di jadiin Sandra juga. Lebih baik lo di sini, plis" hana

"hahhh... oke, tapi kalau dalam 30 menit lo gak balik, gw bakal samperin" chanyeol

"oke" hana segera keluar dari mobil dan memilih jalan memutar agar tidak ada yang mencurigai tempat chanyeol tadi. Saat dekat degan lokasi, anak buah roger segera menyergap hana, mengikat tangan dan kakinya lalu mengantarnya pada roger

"wah... wah... kau datang rupanya, kalau tidak mungkin temanmu ini akan ku lelang" roger menyeringai

"cih siapa juga yang mau beli modelan triplek kek gitu" hana menatap janhwa yang terikat di kursi namun tetap sadar

"anjay, kagak ngaca lo na huh" janhwa memalingkan mukanya dan mendengus kesal

"udah cukup becandanya se..." ucapana roger terpotong

"tuan saya menemukan orang ini 8 meter dari lokasi, di ada di bawah tebing tadi" 2 anak buah roger menyeret chanyeol yang babak belur

"ah... hana kira-kira ini siapa" roger menatap hana dengan seringai liciknya

"dia? Manusia" hana memalingkan mukanya. Bertindak seolah tidak kenal mungkin bisa membuat chanyeol di lepaskan

"hmm... kalau dia bukan hal penting kalian bisa lenyapkan dia" roger enteng

"REZU ROGER OSAKA! LEPASKAN DIA" hana menatap roger marah

"hei... aku lupa kapan terakhir kali kau sebut nama lengkap ku, jadii... dia orang penting" roger menyeringai menatap hana penuh kemenangan

"dia bukan orang yang terlibat permasalahan ini, lebih baik kau lepas kan dia. Atau..." hana

"atau apa hana?" roger menatap hana remeh

"atau kau tak akan pernah menghirup udara segar lagi" seusai hana menyelesaikan kalimatnya, pintu ruangan itu di terobos oleh anak buah suga. Hana tak mungkin memakai kekuasaan orang tua angkatnya, katena itu akan membahayakan reputasi mereka dan hana tak menginginkan itu terjadi. Hyu an mlepaskan ikatan hana. Anak buah roger membentuk barisan untuk melindungi roger itu sendiri. Suga menatap hana dan roger bergantian. Kini ia menyadari dengan siapa ia akan di jodohkan orang tuanya. Betapa terkejutnya suga setelah melihat keadaan janhwa

"roger, sekali lagi lepaskan janhwa dan chanyeol" hana menatap roger tajam

"asalkan kau mau menyetujui perjodohan itu" roger masih tetap angkuh

"lepaskan... lepaskan janhwa sekarang!" suga menatap roger penuh amarah. Roger menaikan sebelah alisnya kemudian tersenyum miring

"lumpuhkan mereka" perintah roger pada bawahannya

Perseteruan antara dua kubu tak terhindarkan. Suga menyerahkan sebilah pisau pada hana

"kalau ada kesempatan, selamatkanjanhwa dan chanyeol" suga pun ikut turun tangan dalam kekacauan tersebut(mo di bilang tauran kaga keren, mau di bilang perang udah merdeka :V)

Roger tampak lengah, kesempatan ini di gunakan hana untuk menyelinap. Hana membuka ikatan janhwa dengan cepat dan segera berjalan menuju tempat chanyeol terbaring lemah dengan luka memar di sekujur tubuh nya. Namun sangat disayangkan, roger menyadari pergerakan hana. Roger menyeringai, di arahkannya pistol ditangannya ke arah hana. Sepersekian detik setelah pelatuk ditarik, chanyeol bangkit dan segera mendorong hana. Tapi justru peluru itu mengenai lengan kirinya. Roger berdecih kesal dan menembak chanyeol dengan kejam

"CHANYEOLLL!!!" hana berusaha melindungi chanyeol namun terlambat. 6 peluru dengan cepat bersarang di tubuh chanyeol. Waktu seolah terhenti. Semua menatap hana yang menangis di hadapan chanyeol yang sudah tak sadarkan diri. Hana menepuk pelan pipi chanyeol berharap chayeol masih meresponnya, tapi usahanya itu tak membuahkan hasil

"masih mau melawan" roger menampakan giginya dengan senyum mengerikan, ia meodongkan pistol tepat di kepala hana. Hana menutup matanya pasrah dengan apa yang akan terjadi

"roger!" seorang pria berjas rapi dan seorang wanita di sampingnya melangkahkan kaki memasuki ruangan. Umur mereka berkisaran 40 tahun ke atas

"ah... maafkan aku atas kekacauan ini tuan dan nyonya min" roger memasukan kembali pistolnya kedalam jas abu-abunya

"ayah ibu?" suga menatap orang tuanya, begitu pula min young

"perjodohan ini harus di lansungkan, tidak ada penolakan" tuan min bicar tegas

"bagaimana hana" roger menatap hana yang masih terisak. 18 tahun sejak terakhir kali hana menangis, sejak kematian orang tua kandungnya. Alasan mengapa hana membenci ulang tahunnya. Perasaan benci itu hilang sejak ia di rawat orang tua nya sekarang, namun semua luka itu kembali berdarah dengan keadaan chanyeol sekarang

***

Bersambung... :)

tinggalkan jejak yaaa biar author semangat :)

I [Never] Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang