Bel pulang berbunyi. Tak ada pilihan lagi bagi hana, ia hanya bisa pulang sendiri. Hana memutar lagu kesukaannya dengan keras. Setidaknya ia bisa merasa tenang sebentar. Setibanya ia di mansion, tampak dekorasi megah, tentu saja, besok adalah hari ulang tahunnya. Tapi hana merasa hampa, apa lagi setelah permasalahan di sekolah tadi. Hana menaiki tangga menuju kamarnya. Hana memainkan hp nya dengan bosan. Sebuah pesan masuk ke hp nya
"hana anaku, maaf ayah dan ibu tak bisa pulang tepat saat ulang tahun mu. Sebagai gantinya kami sudah menaruh hadiah di lemarimu" isi pesan itu
Hana menutu handphone nya dan segera membuka lemarinya. Benar saja, hana menemukan kotak kecil. Hana segera membuka kotak itu, ia menemukan secarik kertas
"kamu tertipu hana, hadiah tidak ada di sini. Cobalah cari di Kebun bunga" isi kertas itu
Hana terseyum tipis. Ia selalu menyukai teka-teki. Ia mulai menuju kebun bunga. Kebun bunga mereka terdapat di dalam rumah kaca, hal itu tentu memudahkan hana. Yah walau pun ruangan itu cukup besar tapi tak sebesar keseluruhan taman. Hana mulai memasuki rumah kaca itu dan berkeliling. Hampir 15 menit hana berkeliling tapi tak menemukan apapun. Hana mulau kelelahan, ia berencana mengambil minum sebenar dan kembali mencari sesuau yang disuruh surat tadi. Hana berjalan menuju dapur, membuka kulkas dan menemukan secarik kertas di pintu kulkas itu
"what thee... -_-" batin hana
"hehe... gimana cape ya nyari nya, yaudah nih surat selanjut nya di kandang Anjing....... Kali ini gak bohong kok :D" isi kertasnya
"ragu gw -,-" batin hana. Hana meminum air mineral dan menuju kandang anjing penjaga. Kebetulan anjing-anjing itu sedang di ajak jalan-jalan oleh pengurusnya. Memang benar terdapat surat di sana
"gak bohong kan :D, langsung aja kertas selanjutnya di kamar Mandi di kamar tamu"
Hana langsung menuju kamar tamu. Segera menuju kamar mandi, namun terkunci. Terdapat kertas yang di gantung si sana
"tak akan semudah itu, kunci nya tidak ada pada pelayan atau pun pemegang kunci. Carilah di vas bunga istimewa"
Hana membaca surat itu berulang kali. Banyak pas bunga di rumahnya. Tapi vas bunga istimewa itu, hana mengingat ingat vas yang paling istimewa. Hana berjalan menuju kamar orang tuanya, mungkin ia bisa mendapatkan petunjuk di sana. Benar saja, vas bunga antic yang merupakan peninggalan dari ayah ibunya di sana. Hana mencek vas itu tapi tak menemukan apa pun. Hana kembali berkeliling dan mengingat ingat. Hana menatap lemari kaca, hana melihat barang-barang yang selalu di koleksi oleh Irene. Hana melihat vas bunga kecil yang pernah ia buat saat berusia 11 tahun. Hana sempat ragu, tapi tak ada salahnya mencek vas itu. Benar saja, kunci itu ada di sana. Hana termenung, ia tak pernah menyangka vas ini menjadi barang kesukaan Irene. Mengingat status nya sebagai anak angkat, hana merasa sangat terharu. Orang tua angkatnya sangat menyayanginya
Hana segera kembali ke kamar tamu dan membuka kamar mandinya. Tepat setelah hana membuka pintu hana mendapati kertas yang digantung bersamaan dengan ular mainan. Tentusaja itu membuat hana teriak dan segera naik ke atas sofa kamar tamu. Hana mengatur nafasnya dan kembali menuju kamar mandi
"sial, tertipu dengan ular mainan" batin hana
"bagaimaa ularnya, kaget gak hehe. Kertas selanjutnya di Alun-alun"
"what?! Nyari kertas di ruangan luas kek gitu haaaahhhhh" hana berjalan malas menuju alun-alun yang biasa digunakan untuk acara. Tampak ruangan itu dihias dengan warna kesukaan hana, warna pastel
Hana mencoba menatap sekilas setia ruangan, namu nihil. Tak ada apapun yang bisa ia temukan kalau hanya sekias. Hana mencoba meniti setiap sudut. Hana menemukan sesuatu yang janggal di salah satu balon. Terdapat bayangan kertas di dalam nya. Hana pun mengambil balon itu. Hana menekan balon itu dengan kedua tangannya hingga balon itu meledak kemudian mengambil kertas yang jatuh itu
"gimana nyari kertasnya, cape gak. Surat selanjutnya ada di Ruang tamu"
Hana berjalan menuju ruang tamu. Kali ini hana duduk terlebih dahulu, cukup melelahkan berkeliling mansionnya itu. Kadang ia heran, apakah para pembantunya itu tidak lelah terus bekerja dan berkeliling di sana. Hana menatap sekeliling, hana tertuju pada lemari buku yang tampak aneh. 1 buku yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Dan ya, di trngah buku itu terdapat secarik kertas lagi
"buMi ataU bintang"
Hana merasakan keanehan pada pesan itu. Hana mengingat setiap tempat yang tertulis di setiap kertas
Kebun bunga
kandang Anjing
kamar Mandi
Alun-alun
Ruang tamu
Bumi ataU bintang
"kamarmu?" hana menggabungkan setiap huruf besar di setiap kertas. Setelah menyadari kata itu, hana segera kembali ke kamarnya. Pintu di buka lebar, keadaan kamar hana sangat gelap. Hana meraba tombol lampu. Saat di nyalakan
"KEJUTANNN" Irene kaluar dari persembunyiannya, begitu pun dengan teman-temannya serta suho
"..." hana terdiam, tak tau harus melakukan apa
"gimana kelilingnya" janhwa terkekeh melihat hana yang tampak kelelahan
"lah... jadi di sekolah tu Cuma prank gitu" hana masih loading
"hooh" chanyeol nyengir
"gara-gara dia noh, gw mesti pake acara acting, tapi gak papa sih haha" sehun
"paan coba" chanyeol menatap aneh sehun
"mama sama papa katanya gak bisa datang" hana menatap Irene dan suho
"bohong dikit gak papa kan hahaha" Irene
"makasih banyak lohhh, dah cape-cape bikin prank haha" hana tersenyum
"sama-sama" jawab mereka serempak
"padahal ultah ku besok" hana
"kalau besok terlalu keliatan" jawab janhwa
Hana mengagguk mengerti. Irene mengeluarkan kue buatannya. Perayaan hari ini diadakan dengan sederhana, karena besok merupakan perayaan besarnya. Sebenarnya hana tak pernah meminta, tapi hal ini tentu membuatnya sangat senang. Walaupun ulang tahunnya tak pernah lagi ditemani orang tua kandungnya
***
Hari ulang tahun hana tiba. Banyak tamu yang merupakan rekan kerja ayah dan ibunya. Bahkan teman sekolah nya juga ikut menghadiri acara itu. Hana menggunakan gaun yang dibeli ibunya dari disainer kepercayaan ibunya
Hana berbincang bersama teman-temannya. Saat sedang sibuk dengan perbincanga nya seseorang tanpa sengaja menumpahkan minuman ke baju janhwa
"maaf" kata orang itu dan langsung pergi begitu saja
"hana gw ke belakang dulu ya" janhwa
"gw temenin ya" hana
"eh... gak usah, lo kan yang punya acara jadi gak boleh kemana-mana" janhwa
"hehe, iya deh" hana
Janhwa segera pergike belakang. Hana menelaah setiap sudut ruangan. Sosok tahyung bersama orang tua nya tampak jelas sedang menikmati acara, tapi hana tak memperdulikannya. Waktu terus berlalu hingga waktu acara usai. Dan ada sesuatu yang kurang di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
I [Never] Love You
FanfictionHana osaka seorang gadis berdarah jepang. menemukan sahabat san sesuatu yang dinamakan cinta. Tapi siapa sangka, hana akan dihadapkan oleh banyak pilihan. bahkan hatinya sendiri tak dapat menentukannya. begitu juga kim janhwa yang mengalami banyak...