"Ishhh ni kertas ko kagak abis abis dah" janhwa yang mulai lelah dengan pekerjaannya
"Namanya juga kerja mesti sabar haha" yui
"Au ah" janhwa membuat yui terkekeh
Seseorang mengetuk pintu ruangan yui
"Masuk" yui
Seorang lelaki memasuki ruangan dengan pakaian rapi. Janhwa menatao bingung wooseok
"Lah wooseok oppa ngapain di sini?" Janhwa
"Kerja" jawab wooseok singkat
"Lah, gk di tempat om suho aja" janhwa
"Di larang hwa" wooseok miris
"Oalah sama" janhwa
"Jadi gw mesti kagain dua anak holkay yaampun" yui
"Hehe" wooseok dan janhwa terkekeh
"Jadi gw ngapain" woosek
"Lu periksa proyek yg gw buat, file nya dah gw masukin di komputer satunya" yui menunjuk komputer yang memang di sediakan untuk wooseok
Mereka bekerja langsung dari yui. Semua memang sudah yui pertimbangkan. Sebisa mungkin ia tak membuat kesalahan meski sedikit
***
"Na" taehyung
"Ya" hana
"Laper" taehyung
"Makan" hana
"Bikinin" taehyung
"Pen makan apa" hana
"Bikinin bento" taehyung
"Yodah tunggu" hana mulai berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur dan mulai membuat bento yang diminta taehyung. Taehyung mengikuti hana dari belakang dan duduk di kursi sambil memainkan hp nya
"Nggak jenguk kantor?" Hana
"Masih waktu istirahat" taehyung
"Ouh" hana
Keduanya diam, tenggelam dalam kegiatan masing masing
"Nih udah jadi" hana menyerahkan hasil masakannya ke taehyung
"Wihh" taehyung mulai memakan masakan hana
"Gimana" hana duduk di depan taehyung
"Enyak" mulut taehyung tg masih penuh
"Astaga ada pasutri nih di dapur" jin yg tiba tiba nongol
"Makanya cepat nikah" taehyung menatap jin sambil menyengir
"Ntar ae lah" jin ikut duduk di samping taehyung
"Minta dikit dong" tanbah jin setelah melihat bento milik taehyung
"Nikah dulu sana, ini punya gw" taehyung menjauhkan bentonya dari jin
"Tau ah gw pergi" jin memutar bila matanya kemudian meninggalkan mereka ber2
***
"Btw yui, kenapa lu gak nyuruh orang aja yg ngerjain proyek, terus lu tinggak kasih instruksi" janhwa
"Gak ah, ntar gak sesuai kemauan gw" yui
"Ouh..." janhwa
"Emm... nyonya..." wooseok canggung
"Gk usah formal ke gw" yui
"Hm... ok... yui kek nya bagian ini harusnya di kayak giniin aja terus yang ini gak perlu karena gak terlalu membantu" wooseok
"Hmm... boleh juga" yui
***
Hyu an terus menatap cincin di jarinya. Semua terasa cepat, rasanya baru kemarin dia tamat sekolah dasar. Jimin mengetuk pintu pelan
"Masuk" hyu an
Jimin membuka pintu hyu an pelan
"Kenapa kak?" Hyu an
"Gak papa, kakak cuma mau nanya, lo udah siap kan menghadapi situasi kayak gini" jimin duduk di samping hyu an
"Hya siap ko, tenang aja" hyu ab tersenyum lebar
"Bagus deh" jimin
***
"Mamah pulang" jennie
"Udah pulang" jin menganti ganti channel tv
"Belum" jennie
"Ouh" jin
"Ohh... jadi sekarang berani ya" jennie dengan tatapan mengerikannya
"Eh... nggak ko mah..." jin
"Sayang..." kai
"Iya pah?" Jennie
"Laper nih" kai
"Emm... okelah mami masak" jennie
"Huaaa terlalu banyak pasutri di rumah... mah jin minta nikah" jin
"Pfftt" kai
"Lah katanya kamu gak mau di jodohkan" jennie menatap jin bingung
"Kan dulu mah... hehe" jin
"Cari gih sendiri mama lagi mager, pen masak buat papamu" jennie berjalan ke dapur
"Giliran nggak mau, banyak di cariin, eh giliran mau malah disuruh cari sendiri, hidup hidup" batin jin sambil mengelus dadanya
***
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
I [Never] Love You
FanfictionHana osaka seorang gadis berdarah jepang. menemukan sahabat san sesuatu yang dinamakan cinta. Tapi siapa sangka, hana akan dihadapkan oleh banyak pilihan. bahkan hatinya sendiri tak dapat menentukannya. begitu juga kim janhwa yang mengalami banyak...