Hana terbangun dengan keringat di tubuhnya. Ia baru saja mengalaki mimpi buruk yang terhubung dengan kematian chanyeol kemarin. Besok akan dimulai liburan musim panas. Hana bersiap mengenakan perlengkapan sekolah. Meski masih terpukul dengan kematian chanyeol, hana berusaha tetap tegar menjalani hari nya. Seusai sarapan, hana segera mengendarai mobilnya menuju sekolah. Berjalan menuju kelas seperti biasa. Hana melangkahkan kaki nya ke dalam kelas. Walau bagamana pun, suasananya tetap berbeda. Hana melangkah pelan menuju kursinya. Menatap bangku kosong yang dulunya merupakan milik chanyeol. Hana termenung, mengingat kenangannya bersama chanyeol
Janhwa memasuki kelas. Matanya langsung tertuju pada hana. Ia menyadari keadaan hana sekarang. Janhwa menghampiri hana. Hana menyadari keberadaan janhwa dan menatap nya
"Hana, lo gk apa?" Janhwa
"Gak papa kok, cuma keinget sama chanyeol aja" hana tersenyum paksa
"Mumpung pelajatan belum mulai, ke kantin dulu aja kuy" ajak janhwa berusaha menghibur hana
"Oke lah" hana menyetujuinya
Mereka berdua segera menuju kantin dan membeli beberapa makanan. Padahal hana sudah sarapan, yah memang hana suka makan banyak, namun semua itu seolah tak berpengaruh dengan berat badannya
***
Janhwa menuju sebuah kafe. Saat pulang sekolah ia mendapat pesan dari suga untuk menemuinya di sebuah kafe. Setelah sampai, janhwa segera masuk dan menemukan sosok suga yang sedang bersama jimin. Tak ada yang membuka suara antar keduanya, hanya sibuk dengan minuman masing masing. Janhwa duduk dengan canggung di antara mereka
"Katakan sekarang hyung, aku menunggu dari tadi" jimin langsung membuka suara
"Hahh... sabaran dikit napa" suga
"Jadi... apa" janhwa penasaran
"baiklah... gw bakal ngelanjutin perguruan tinggi di Australia. Gw mau semua permasalahan kita selesai disini. Janhwa maaf, kita beneran gk bisa kek dulu lagi dan jimin, lo bilang ke gw kalau lo beneran sayang sama janhwa, jaga dia, gw bakal pergi" suga
"Kapan lo pergi" suara janhwa dingin
"2 jam lagi" suga
Janhwa berdiri dan memukul meja keras membuat mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung kafe
"Kenapa lo baru bilang sekarang?!" Janhwa menatap suga tanda tanya
Suga hanya diam. Ia tak bisa mengatakan apapun. Suga berdiri memeluk janhwa sebentar
"Tetap bahagia, selamat tinggal" suga pergi dari kafe itu meninggalkan janhwa yang masih menatapnya. Janhwa terduduk. Ia merasa sangat bodoh sekarang. Tatapannya kosong, pikirannya hampa. Jimin berusaha menenangkan janhwa, itulah yang bisa ia lakukan sekarang
***
Hana menatap jam dinding bosan. Bahkan ia tak memperdulikan hp nya yang penuh dengan notifikasi. Pintu kamar nya terbuka, nam joon masuk membawa boneka teddy besar sebagai hadia ulang tahun hana
"Ini hadiah untuk mu, jangan cemberut lagi" namjoon mencubit pipi hana gemas
"Aw sakit tau oppa" hana mengelus pipinya
"Kau masih sedih" namjoon duduk di samping adiknya itu
"Hahh... masih, semua ini salah ku, seandainya aku tidak menolak mungkin..." ucapan hana terpotong
KAMU SEDANG MEMBACA
I [Never] Love You
FanfictionHana osaka seorang gadis berdarah jepang. menemukan sahabat san sesuatu yang dinamakan cinta. Tapi siapa sangka, hana akan dihadapkan oleh banyak pilihan. bahkan hatinya sendiri tak dapat menentukannya. begitu juga kim janhwa yang mengalami banyak...