hamba ALLAH

233 15 1
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jangan lupa baca Bismillah yah kak😘

"Engkau mengirimkan bantuanMu melalui salah satu hambaMu yang tidak Ingin disebutkan Namanya. Aku tahu caraMu memang selalu romantis."

***
Keesokan harinya setelah kuliah, Zulaikha dan Zahra duduk ditaman kampus.

"Alhamdulillah aku udah dapat sample untuk final besok. Yusuf yang memberikannya, emang Yusuf itu baik banget yah."

"Alhamdulillah Za...kalo kamu udah dapat." Tersenyum melihat sahabatnya sangat bahagia. Kemudian melanjutkan bacaan bukunya.

"Oh..iya kamu udah dapat sample kacang tanah?" Tanya Zahra penasaran.

"Hmm, belum Ra. Aku udah tanya dan cari kemana-mana, tapi belum dapat. Qaddarullah, ada hal yang baik yang telah Allah siapkan." Ucap Zulaikha yang kini sedang tersenyum.

"Ya Allah, padahal jam 10 pagi besok kan kita udah mau ujian, masa kamu gak ikut sih. Aku juga gak mau ikut ujian kalo kamu gak ikut." Tegas Zahrah.

"Astaghfirullah, Zahrah jangan bicara seperti itu yah. Pokonya kamu harus janji sama aku, kalau kamu akan ikut ujian final besok apapun yang terjadi." Ucap Zulaikha.

"Iya aku janji. Tapi bagaimana denganmu?" Ucap Zahrah.

"In syaa Allah aku bisa dapat samplenya besok sebelum waktu ujian." Ucap Zulaikha tersenyum.
"Aamiin." Ucap Zahra.

Zulaikha dan Zahra bersahabat sejak masih SMA, Zulaikha sudah menganggap  Zahra seperti saudaranya sendiri. Jadi, tidak heran jika Zulaikha sering mundur dan lebih mengedepankan kebahagiaan Zahra.

***
Menjadi seorang praktikan, perjuangan untuk masuk lab adalah hal yang paling mendebarkan apalagi ada laporan dari praktikum sebelumnya yang harus Acc semua. Selain itu bahan praktikum juga hal yang sangat penting dan menjadi prasyarat masuk lab.

Hari yang menjadi moment menegangkan untuk Zahrah dan Zulaikha pun tiba. Tidak seperti hari-hari biasanya Zulaikha yang biasanya paling cepat datang, sampai jam 9.30 belum terlihat di jurusan. Zahra  mencoba menghubunginya tetapi tidak dijawab oleh Zulaikha. Sedangkan ditempat yang berbeda, dengan pakaian yang sudah rapi seperti di tengah persawahan Zulaikha sedang bercakap dengan seseorang.

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, pak maaf jika mengganggu, saya mau bertanya pak apa bapak punya tanaman kacang tanah?" Tanya Zulaikha dengan penuh harap.

"Maaf nak, bapak tidak punya karena sekarang bukan musimnya." Ucap bapak-bapak itu.

"Ohhiya pak terima kasih banyak yah pak, maaf saya juga sudah mengganggu waktu bapak. Saya pamit pak, mari.. Assalamu'alaikum." Ucap  Zulaikha sambil tersenyum.

"Iya nak, tidak apa-apa. wa'alaikumussalam." Tersenyum melihat gadis yang sangat sopan seperti Zulaikha.

Setelah dari sawah yang tidak jauh dari kosannya, Zulaikha langsung menuju kampus. Walau demikian Zulaikha tidak langsung menuju Laboratorium karena dia tidak membawa sample yang menjadi persyaratan wajib untuk ikut ujian.

"Ya Allah, berikanlah petunjukmu." Ucap Zulaikha dalam hati. Melihat jam yang ada di ponselnya, 30 menit lagi ujian akan dimulai. Sambil menarik nafas dalam-dalam dia mencoba merilekskan fikirannya. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang berpakaian syar'i dengan tanaman kacang tanah  ditangannya berjalan menuju Zulaikha yang tengah duduk di kursi taman kampus.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kak." Ucap gadis itu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, iya ukhty." Tersenyum dan menjabat tangan gadis itu, sembari bertanya-tanya dalam hati siapa gerangan gadis itu.

"Afwan, perkenalkan saya Zahira kak. ini ada titipan tanaman kacang tanah untuk kakak." Ucap Zahira tersenyum dan memberikan tanaman itu.

"Syukur Alhamdulillah. Saya Zulaikha, iya memang saya membutuhkan tanaman ini. Bolehkah saya tau yang memberikannya siapa yang mengirimkannya?" Ucap Zulaikha penasaran.

"Beliau hamba Allah kak yang tidak ingin di sebutkan namanya." Ucap Zahira

"Ma syaa Allah, jikalau boleh saya menitipkan pesan sampaikan terima kasih saya kepada beliau semoga Allah membalas semua kebaikan beliau, aamiin. Syukron juga yah Zahira sudah mau bersusah-susah payah membawa ini untuk saya." Zulaikha tersenyum bahagia.

"Afwan kak kalo begitu Zahira pamit dulu karena masih ada kuliah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Zahira pamit.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Ucap Zulaikha tersenyum.

Dengan penuh rasa syukur yang tak terhingga dan rasa penasaran yang berkerumun didalam fikirannya Zulaikha segera menuju Laboratorium Botani.

Waktu yang tersisa untuk Nasyifah tinggal 3 menit. Seluruh teman-temannya sudah berbaris di depan lab sambil menenteng samplenya masih masing. Waktu absensi sudah dimulai. Tiba-tiba Zulaikha datang dengan berlari, baju lab sudah melekat dalam tubuhnya dan dan samplenya sudah ia bawa.

"Alhamdulillah... ." Ucap Zulaikha bersyukur.

"Nyaris saja, kamu dari mana aja sih telfon aku gak kamu angkat-angkat." Tanya Zahrah gemas.

"Semuanya diam, kumpulkan semua samplenya di depan. Bagi yang tidak membawa sample tidak usah mengikuti ujian final!" Ucap salah seorang asisten laboratorium menegaskan.

Zulaikha tidak sempat menjawab pertanyaan dari Zahrah. Sampai mereka selasai ujian.

***
"Zahrah, pulang yuk." Ajak Zulaikha.

"Ayo, aku juga udah lapar banget nih. Oh iyaa kamu belum jawab pertanyaan aku tadi kamu dari mana, kenapa gak angkat telfon aku dan kamu dapat sample dari mana?" Tanya Zahrah penasaran.

"Ya udah aku jawab satu-satu yah, tadi aku Kesawah cari sample tapi tidak dapat, terus kenapa aku tidak angkat telfon kamu ternyata aku silent jadi aku tidak dengar kalo kamu menelfon, terus perihal aku dapat sample dari mana tadi ada ada seorang akhwat yang membawa ini untukku katanya titipan dari seseorang dan pas aku tanya namanya siapa dia bilang hamba Allah yang tidak ingin di sebutkan namanya, aneh kan yah... Tapi aku sangat bersyukur karena bisa ikut ujian." Ucap Zulaikha.

"Kira-kira yang ngirim itu siapa yah? Kok aku penasaran yah." Ucap Zahrah.

"Aku juga bertanya-tanya, hehehe tapi siapapun dia aku sangat berterimakasih." Ucap Zulaikha.

"Cieee...yang punya penggemar rahasia." Ucap Zahrah mencoba menggoda Zulaikha.

"Apa sih Ra...?" Zulaikha tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.

"Engkau yang Maha baik ya Allah, yang tak pernah mengingkari setiap perjuangan, rasa sabar serta ikhlasnya hambaMu. Engkau mengirimkan bantuanMu melalui salah satu hambaMu yang tidak Ingin disebutkan Namanya. Aku tahu caraMu memang selalu romantis". Ucap Zulaikha dalam hati.

***

Jangan lupa Vote, share and comment💚

Dalam Dekapan IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang