MENGIKHLASKAN

179 16 4
                                    

Jangan lupa baca basmalah sebelum membaca kak😘

"Aku tahu mengiklaskanmu bukanlah perkara yang mudah namun aku percaya tak ada yang tidak mungkin jika Allah yang menghendaki."

🌸🌸🌸

Zulaikha POV

Aku Ailah Zulaikha, seorang muslimah yang pernah berada dititik dimana menerima kenyataan pun aku tidak sanggup. Kenyataan seperti apa? Yah...kenyataan bahwa untuk pertama kalinya aku salah dalam menempatkan hati. Kesalahan fatal yang kulakukan bahwa aku salah menanggapi hal yang fitrah dirasakan setiap manusia.

Setelah mengkaji Islam aku tahu bahwa setiap manusia memiliki 3 naluri (gharizah) yaitu gharizatul baqa (naluri mempertahankan diri dari segala sesuatu yang mengancam diri), gharizatun nau' (naluri mempertahankan keturunan) dan gharizatut tadayyun (naluri untuk menuhankan atau menyembah sesuatu). Semua naluri tersebut adalah anugerah yang telah Allah berikan kepada manusia dan dapat mendatangkan pahala dan juga mendatangkan mudharat bagi pemiliknya. Tergantung dengan cara apa setiap individu memenuhi naluri tersebut.
Contohnya ada pemuda dan pemudi yang memenuhi gharizatun nau'nya dengan jalan pacaran. Tentu Cara pemenuhan naluri tersebut sudah sangat salah karena bertentangan dengan syariat Islam. Sesuai dengan Qs. Al Isra ayat 32
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."

Sedangkan jika pemenuhan naluri tersebut sesuai dengan syariat Islam, tentulah Allah akan mengganjarnya dengan pahala yang sangat besar.

Itulah mengapa aku merasakan sakit yang teramat dalam karena ulahku sendiri, aku salah dalam memenuhi naluri yang seharusnya aku penuhi dengan berlandaskan Islam. Aku mengagumi seorang makhkuk melebihi penciptanNya. Sehingga hati Dan fikiranku meradang dan melupakannya adalah hal yang sangat sulit kulakukan.

Allah sangat baik kepadaku, menyadarkanku dari jalan yang salah bahwa aku telah salah berharap kepada makhluknNya dan yang seharusnya kuharapkan dan kuberikan perasaan kagum dan cinta hanyalah kepadaNya.

Melalui seorang Ikhwan yang soleh, tampan dan pemilik mata teduh Allah menyadarkanku bahwa perasaan yang kumiliki saat itu untuknya adalah salah.

Aku mengenalnya dengan cara yang tak terduga, dimulai saat ada seseorang dengan nomor WhatsApp baru yang tak kukenali mengirimkan video tentang seorang muslimah.

+6285132: send a video
Zulaikha: Assalamu'alaikum, afwan dapat kontak saya dari mana?
+6285132: Wa'alaikumussalam, afwan ukhti saya juga tidak tahu dapat dari mana, saya hanya mengirimkan video ini kesemua teman akhwat saya yang saya save kontaknya.
+6285132: ukhti jurusan apa?
Zulaikha: Pendidikan Biologi.
+6285132: Ohiya saya kalau saya Kedokteran, gak nyangka kita satu kampus😁

Begitulah awal mulanya sampai akhirnya aku dan Yusuf menjadi seorang sahabat. Saat itu aku belum mengetahui betul batasan pergaulan antara ikhwan dan akhwat sehingga berkhalwat didunia maya masih kulakukan.  Aku kagum dengan sosok Yusuf karena banyak ilmu baru yang kuketahui darinya apalagi mengenai Ilmu Agama, selama bersahabat dengannya 1 tahun lebih aku bertemu dengannya baru 2 kali. Pertemuan yang pertama waktu aku membutuhkan sample praktikum dan dia yang membawakannya untukku. Pertemuan yang kedua yaitu waktu aku pulang dari luar kota dan memberikan cindera mata untuknya. Namun setiap bertemu aku selalu menundukkan kepalaku sehingga wajahnyapun masih sulit untuk kukenali. Hingga akhirnya aku mengakuinya bahwa aku mengagumi Yusuf, syaitan telah menutup fikiranku dan menghias maksiat menjadi hal yang indah. Yusuf mengatakan bahwa dia telah di jodohkan oleh wanita pilihan orang tuanya.

Bugh....sakit, sakit sekali betapa istana harapanku telah runtuh berkeping-keping. Air mataku tak terbendung lagi saat itu. Astaghfirullah....ya Allah maafkan hamba yang berlumuran dosa ini sehingga telah lalai menjaga hati yang telah engkau titipkan.

Yah...inilah sosok Zulaikha yang dulu betapa menjijikan bukan?

Semenjak pernyataan dari Yusuf aku memutuskan untuk mulai mengikhlaskan dan melupakannya. Mulai dari menghapus kontaknya di WhatsApp dan memblokirnya disemua akun sosial media yang kupunya.

Bismillahirrahmanirrahim...
Aku berkomitmen pada diriku sendiri untuk fokus belajar Islam, dan pendidikanku. Aku harus mengingat tujuan awalku menginjakkan kaki di dunia kampus. Aku bersyukur karena kejadian yang menimpa hatiku aku jadi bisa sadar akan tujuan awalku, banyak hal yang kuperoleh mulai dari mendapat juara di event Nasional dan Internasional aku juga diangkat menjadi asisten dosen. Allah memang Maha baik.

Awalnya aku sulit menerima kenyataan bahwa Yusuf bukanlah jodohku. Tetapi akhirnya aku sadar bahwa tidak seharusnya menyalahkan takdir Allah, karena yang memilih jalannya adalah diriku sendiri.

1 tahun berlalu saat aku memutuskan kontak dengan Yusuf. Selama itu juga aku selalu berdoa kepada Allah agar tidak dipertemukan dengan Yusuf saat hatiku belum sepenuhnya Ikhlas dan siap.
Sampai akhirnya pada suatu hari ketika aku pulang dari kampus dipinggir jalan aku melihatnya dari jarak 50 meter baru saja keluar dari toko buku.

Plakk...bagaikan ditampar rasa sakit itu menganga kembali. "Ya Allah...aku belum siap." Lirihku. Aku segera menyebrang jalan dan terus mucap istighfar dalam hati.

Sesampai di kost aku membaringkan badanku diatas kasur dan menangis tersedu-sedu. "Ya Allah...kuatkan hamba. Aku tahu mengiklaskanNya bukanlah perkara yang mudah namun aku percaya tak ada yang tidak mungkin jika Engakau yang menghendaki ya Rabb." Lirihku.

Bagaimana kak masa lalu Zulaikha, menyedihkan bukan?

Jangan pernah ragu untuk vote, share dan comment yah kak😊

Dalam Dekapan IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang