Gadis Aneh

150 12 3
                                    

Ucap basmalah sebelum membaca kak😊

"Hanya sedikit kasih sayang, dia tak meminta lebih. Jika tidak mampu membahagiakan setidaknya jangan membuatnya bersedih."

Zulaikha

🍁🍁🍁

Didepan Laboratorium, Zulaikha memandangi langit. Hari ini langit terlihat muram, sepertinya sedang bersedih hati. Aku lihat dia sedang menahan tangis, sangat pilu. Ada apa? Apa yang terjadi padanya.

Kemudian gadis itu berjalan menyusuri koridor fakultas berharap anak kuncing yang ditemuinya kemarin dapat diberinya makan lagi. Arah tatapannya terhambur dan berpencar, dia saat ingin memberi makan anak kucing itu. Tubuhnya yang sudah sangat kurus dan dipenuhi bekas luka, membuat Zulaikha yakin anak kucing itu terpisah dari induknya. Kemarin waktu Zulaikha memberinya makan sosis, kucing itu makan dengan lahapnya sampai dalam hitungan detik sosis itu telah habis.

"Ya Allah betapa malang nasibnya, hidup sebatangkara tanpa hadirnya orang tua dan hanya bertemankan sepi. Sudah berapa hari anak kucing ini kelaparan dan menghadapi tatapan sinis dari manusia? Aku tahu rasa sakit lelah tubuhnya tidak seberapa dibanding tatapan sinis dan perlakuan kasar yang diberikan manusia kepadanya. Hanya seogok belas kasih dan seteguk air serta segenggam makanan yang dimintanya tetapi dibalas dengan usiran kasar yang kadang disertai dengan pukulan, tendangan dan makian. Ya Allah selalu sertakan rasa syukur dan rasa kasih sayang disetiap hamba-hambaMu." Ucap Zulaikha dalam hati yang diiringi titik air mata disaat memberi makan anak kucing itu kemarin.

Tiba-tiba gadis itu tersontak mendengan suara ngaongan kucing yang merintih. Dia sangat khawatir dan segera menuju sumber suara. Tepat dibagian paling ujung koridor, Zulaikha melihat seorang pria dan anak kucing yang dicarinya dari tadi. Dia melihat anak kucing itu tengah merintih kesakitan. Entah apa yang dilakukan pria itu kepadanya. Dengan cemas Zulaikha langsung meraih anak kucing yang tergeletak dilantai itu. Sedangkan pria itu hanya menatapnya datar.

"Kenapa pak? Kenapa menyakitinya?" Tanya Zulaikha dengan mata berkaca-kaca kepada pria yang masih berdiri mematung didepannya itu.

"Dia menggigit kaki saya." Jawabnya ketus dengan tangan bersilangan didepan dada.

"Hanya karena itu bapak memperlakukannya kasar? Ya Allah Pak dia hanya anak kucing kecil yang lapar."

"Lalu kamu mau saya memberinya makan dan mengurusinya? Ini kaki Saya saja masih sangat sakit karena digigitnya."

"Hanya sedikit kasih sayang, dia tak meminta lebih. Jika tidak mampu membahagiakan setidaknya jangan membuatnya bersedih. Anak kucing ini juga makhluk Allah yang harus kita jaga." Kini air mata Zulaikha benar-benar telah jatuh, dia tidak habis fikir masih ada orang egois dan mementingkan diri sendiri seperti pak Alif.

"Ya sudah, urus sana. Cuma persoalan begitu saja kok kamu mau nyusahin orang." Lagi-lagi Alif menjawabnya dengan nada ketus.

"Assalamu'alaikum, Pak." Ucap Zulaikha kemudian melangkah pergi meninggalkan Alif. Dia tidak Ingin berdebat lama-lama dengan dosennya itu.

Sedangkan Alif hanya memperhatikan gadis itu melangkah menjauh dan masih mengelus-elus anak kucing yang ada dalam pelukannya.

"Gadis aneh, air matanya terlalu mudah jatuh. Bahkan hanya karena seekor kucing." Gumamnya dalam hati, dan diiringi dengan sebuah senyuman.
Dia merasa bersalah telah berlaku kasar kepada anak kucing itu. Lebih tepatnya dia menyesal melihat gadis yang ada didepannya tadi menangis hanya karena ulahnya. Tetapi kenapa? Bukankah seorang Alif Rasydan Khairy tidak pernah berbuat salah dan tidak pernah menyesali apapun dalam hidupnya? Lalu kenapa dia merasa bersalah kepada gadis itu?

Maaf yah part ini pendek banget😅
Jangan pernah ragu untuk vote, comment and share yah kak😘

Dalam Dekapan IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang