Terima Kasih Hati

153 12 4
                                    

Ucap basmalah sebelum membaca yah kak.
Happy reading😘

Setelah menderetkan huruf diatas buku diary, Zulaikha mengiringinya dengan senyuman. Namun air matanya juga menetes. Bukan karena masih ada luka yang tersisa, tapi karena ia kasihan kepada hatinya lebih tepatnya dirinya sendiri. Ya....betapa jahat ia karena istana harapan yang dibangunnya justru menjadi sumber penjajahan dalam dirinya. Jutaan menit yang dilaluinya disaat itu pula ia meringis sakit ketika nadi ingatan itu muncul membawa pengharapan. Harapan berwujud fatamorgana dan tak akan pernah menjadi nyata.

"Allahu Akbar." Takbir terlontar dari mulut Zulaikha ketika ia bangkit dari duduknya dan menuju ruang kelas. Sudah 1 jam dia duduk di taman kampus dan tenggelam bersama tulisannya. Kemudian ada seseorang yang berjalan menuju Zulaikha sehingga membuat gadis itu berhenti.

"Assalamu'alaikum, Zulaikha."

"Wa'alaikumussalam."

"Apa kabar?"

"Alhamdulillah."

"Hmmm, saya ingin meminta maaf secara langsung kepada kamu atas segala kesalahan saya."

"Kamu tidak salah lalu untuk apa meminta maaf, justru saya yang harusnya minta maaf."

"Maaf atas semua lukamu yang bersumber dari saya."
"Wallahi jikapun kamu ada salah saya sudah maafkan dari dulu."

"Syukron Zulaikha."

"Afwan saya juga mau mengucapkan selamat karena 20 hari kedepan kamu dan Zahra akan segera menikah. Saya berharap kamu bisa menjaganya dengan baik Dan jangan pernah menyakitinya. Saya permisi dulu, Assalamu'alaikum." Senyum terukir dari bibir Zulaikha. Sekarang dia telah siap bertemu dengan Yusuf karena tak ada lagi rasa sakit yang muncul.

Sementara Yusuf masih berdiri mematung, netranya berkaca-kaca. Sepertinya takdir ingin membuat dia melepaskan orang yang selalu ada didalam hatinya.

"Apakah aku memang tidak punya pilihan selain melepaskannya? Oh..Allah kuatkan hamba, bukakan pintu hati hamba untuk bisa menerima Zahra." Rintihnya dalam hati.

"Kak yang sabar yah."

"In syaa Allah adikku."

Zahira yang dari tadi menyaksikan percakapan mereka hanya bisa meneguk ludah pahit. Sangatlah rumit kisah percintaan kakaknya itu. Kakaknya tak kuasa menentang keputusan dari abi dan umminya.

***
Kini Zulaikha telah berada di koridor fakultas berjalan menuju kelas, karena terlalu terburu-buru dia tidak menyadari ada yang jatuh dari tasnya karena tidak ditutup dengan baik.
Sampai akhirnya kelas telah usai dan gadis kembali ke kost. Saat membuka tasnya dia menyadari ada yang hilang, dia sangat khawatir sudah 5 kali dia menumpahkan semua isi tasnya namun dicarinya tak kunjung ketemu.

***
Seorang pria tengah merebahkan badannya diatas kasur king size. Entah apa yang membuatnya mengukir senyum. Padahal hanya sebuah buku kecil berwarna pink yang tengah dibacanya.

Terima Kasih Hati

Teruntuk hati yang pernah luka. Terima kasih karena telah mau bersabar, aku tahu hidupmu payah, sakitmu meradang dan hatimu menangis. Aku sangat bangga padamu, karena Allah selalu engkau libatkan disetiap inginmu hingga sakitmu hilang seluruhnya. Allah yang bertahta sepenuhnya dalam hati, hingga sumber luka itu kembali untuk menceritakan lukanya, engkau tak lagi payah dan meradang. Kulihat engkau berseri-seri dengan senyum termanismu. Semua atas kehendak Allah.
(AZ)

Dalam hatinya bertanya-tanya siapakah pemilik buku itu. Setiap hurufnya ditulis dengan indah, setiap katanya mewakili perasaan sipenulis. Buku diary warna pink yang ditemukan pria itu membuatnya yakin bahwa pemiliknya adalah sesorang wanita. Tetapi siapa dia? Siapa wanita kuat itu?


Afwan yah kak masih banyak typonya🙏
Jangan pernah ragu untuk vote, share dan comment😊

Dalam Dekapan IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang