Dosen Pembimbing
(n) Suatu makhluk setengah manusia dan setengah malaikat pencabut nyawa, penyebab utama skripsi tak kunjung selesai dan pemicu depresi.
Yah, seperti yang Aira rasakan sekarang, ia sedang pusing dengan skripsinya sendiri. Tak kunjung...
"Mai, aku balik ya. Abang ku dah di rumah." Aku ketuk pintu kamar mandi. Si Mai sedang mandi.
"Ya udah, hati-hati ya Ra." Kata nya dari dalam kamar mandi.
"Iya, bye."
Kalau sudah sore begini, pasti macetnya minta ampun. Untung aku pakai motor, jadi bisa salip kanan kiri. Sampailah aku di persimpangan empat lampu merah Mall Ska Pekanbaru, kabut asap masih terlihat jelas. Sudah satu bulan ini Riau di selimuti asap. Terlihat ada beberapa mahasiswa membagikan masker gratis kepada pengendara motor.
Aku mengambil ponsel, aku foto salah satu mahasiswa yang sedang memberikan masker kepada pengendara motor di depanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lup banget sama Mas ini 😘😍
Aku membuat status di akun whatsAppku. Ketika mau memasukkan ponselku ke dalam tas, ponselku bergetar, menampilkan notif pesan dari Mas Aby.
Bojo Galak: Kalau lagi dijalan jangan main hp Aruna 🙅
Ngga aku read pesan dari Mas Aby, karena lampu sudah hijau. Ntah kenapa akhir-akhir ini Mas Aby rada posesif sama aku. Ngelarang ini itu. Tapi dengan sikapnya yang seperti itu, aku jadi senang melakukan apa yang di larangnya. Soalnya Mas Aby kalau marah lucu.
Aku parkirkan motor di halaman rumah, disana sudah ada mobil Mas Aby, berarti Mas Aby sudah di rumah. Aku masuk ke dalam rumah dan meletakkan sepatu di rak.
"Sudah sampai?" Mas Aby duduk di sofa depan tv.
"Menurut ngana?"
"Aruna, kalau lagi dijalan jangan sambil main hp bahaya."
"Kan tadi lagi berhenti Mas, di lampu merah."
"Sama aja Aruna, kalau tiba-tiba ada yang jambret hp kamu gimana?"
