Jaemin mengendarai motornya dengan tenang. Sampai bola matanya melihat seseorang yang tengah bersusah payah mendorong motor.
“Itu bukannya si cewek lipstik?” tebak Jaemin menghentikan motornya.
Dia mengamati orang itu dari kejauhan. Dan ternyata emang Bener itu si Yuna. Entah kenapa Jaemin berinsiatif untuk mencarikan bensin. Langsung aja dia putar balik nyari pom mini
“Bang kasih yang murah aja seliter.” Pinta Jaemin kepada Abang penjual.
Setelah mendapat bensin yang ia inginkan, ia segera pergi dengan kecepatan Marc Marquez.
💄💄💄
Suasana kelas udah ngga canggung-canggung amat. Beberapa terlihat udah berkumpul sama temen yang kiranya sejalan sama kesukaan atau sehobi sama mereka. Pagi itu tampak suasana kelas masih agak sepi, beberapa belum dateng.
Meskipun wataknya judes, keliatan bad boy, urak-urakkan, si Yohan datengnya ngga siang-siang amat lo. Malahan dia dateng lebih awal dari murid-murid disiplin. Dia lagi duduk spaneng di kursinya. Matanya selalu melihat ketika ada yang masuk ke kelas. Berharap yang datang itu si, Yuna. Dan penanantiannya akhirnya tiba, Yuna dateng dengan senyum merekah.
“Hai teman-teman.” Sapa Yuna kayak anak kecil. Tak lupa senyum lebar diiringi pamer gigi khas andalan dia.
“Hai” beberapa temannya menyahut.
Yuna melihat bangku si kembar masih kosong. Sepertinya dia datang lebih pagi nih. Yuna segera berjalan ke kursinya.
“Eh..” pekik Yohan yang tiba-tiba saja sudah berada disamping Yuna.
Yuna kaget dengan kedatangan si es Yohan. Ia langsung menatap Yohan dengan ekspresi kagetnya.
“Apa?” tanya Yuna.
“Lo ada janji nanti?” tanya Yohan seperti kemarin.
Yuna mengingat-ingat dan sepertinya tidak ada. Tapi setelah melihat Yohan yang datar macam patung itu membuat Yuna harus berfikir dua kali kalau nantinya si Yohan mau ngajak pulang bareng atau maen bareng. Kan ngga lucu, jalan bareng tampangnya gitu mulu. Yuna jadi membayangkan hal-hal mengerikan.
“Eh.. Kok bengong?” Yohan menepuk bahu Yuna.
“Eh? Nama gue bukan Eh.” tegas Yuna kesal.
“Iya gue tahu.” Jawab Yohan datar.
“Yaudah jangan panggil gue Eh dong.” Yuna kesal.
“Gue pengen manggil lo Eh.” Jawab Yohan membuat Yuna mengernyitkan dahi.
Yuna jadi kesal sendiri melihat wajah Yohan yang selalu datar itu. Kemudian ia menopang dagu dan mengalihkan pandangannya ke depan.
“Lo belum jawab pertanyaan gue.” Tagih Yohan.
“Gue ada janji.” Yuna menjawab ketus.
“Jangan bohong.” Yohan kaga percaya.
“Ngapain juga gue bohong sama lo.” Sahut Yuna ketus.
"Jangan ketus gitu dong." Yohan tak suka melihat ekspresi Yuna yang acuh kepada dia.
"Lo juga senyum kek kalau sama orang. Emang ngga kaku muka lo gitu mulu?" Yuna ketus menatap Yohan.
“Kenapa sih tiap gue ajak, lo selalu ada alesan?” tanya Yohan mengabaikan pendapat Yuna.
Belum sempat Yuna menjawab, si kembar datang dan langsung duduk dengan ekspresi sama-sama kesal. Yuna langsung membalikkan badannya dan melihat Hyunjin dan Yeji. Sementara itu, ia mengabaikan Yohan yang masih duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIPSTICK 💄 (X1 SKZ NCT ITZY) ☑
Fanfiction[Finish] Jaemin tidak menyangka harus sebangku dengan cewek pengoleksi Lipstick, Yuna. Obsesi terhadap lipstick selalu membuat Jaemin jengkel dan keheranan. Apalagi Yuna selalu memberi nama di setiap lipstick yang ia miliki. Bahasa Tidak Baku • Sta...